40
b. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan adalah bubur instan dengan penambahan umbi bit 15 dan 30 . Sedangkan alat yang digunakan adalah formulir penilaian, alat
tulis, dan air minum dalam kemasan. 3.
Langkah-langkah Pada Uji Daya Terima 1.
Mengunjungi panelis ke rumahnya 2.
Membagikan sampel sesuai variasi, formulir penilaian serta air minum dalam kemasan
3. Memberikan penjelasan singkat kepada panelis tentang cara memulai
dan cara pengisian formulir 4.
Memberikan kesempatan kepada panelis untuk memulai dan menuliskan nilai pada lembar formulir penilaian
5. Meminta formulir yang telah diisi oleh panelis
6. Setelah formulis penilaian dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan
menggunakan analisa deskriptif
3.8 Analisis Kimia
3.8.1 Analisis Kadar Air, Metode Oven AOAC, 1995
Pertama-tama, cawan porselin kosong dikeringkan dalam oven dengan suhu 100
C selama 15 menit. Cawan porelin tersebut lalu diangkat dan didinginkan dalam desikator selama 5 menit atau sampai cawan tidak terasa
panas. Cawan porselin yang telah dingin kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Setelah itu, sampel sebanyak 5 g dimasukkan ke dalam cawan porselin
dan dikeringkan dalam oven pada suhu 100 C selama 15 menit. Cawan porselin
Universitas Sumatera Utara
41
tersebut lalu diangkat, didinginkan di dalam desikator, dan ditimbang berat akhirnya. Kadar air dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Kadar Air bb = =
� −
�
×
3.8.2 Analisis Kadar Abu, Metode Oven AOAC 1995
Analisis kadar abu dilakukan menggunakan metode oven. Cawan porselin dikeringkan dalam oven bersuhu 105-110
C, kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Sebanyak 3-5 g sampel ditimbang dan dimasukkan ke
dalam cawan porsselin. Selanjutnya sampel dipijarkan di atas nyala pembakar bunsen sampai tidak berasap lagi, kemudian dilakukan pengabuan di dalam tanur
listrik pada suhu 400-600 C selama 4-6 jam atau sampai terbentuk abu berwarna
putih. Kemudian sampel didinginkan dalam desikator dan selanjutnya ditimbang. Peritungan kadar abu menggunakan rumus:
Kadar Abu bb = =
� �
�
×
3.8.3 Analisis Kadar Lemak, Metode Sooxhlet AOAC, 1995
Labu lemak yang akan digunakan dikeringkan dalam oven bersuhu 100- 105
C, didinginkan dalam desikator, ditimbang. Sampel dalam bentuk tepung ditimbang sebanyak 5 gram dibungkus dengan kertas saring dan dimasukkan ke
dalam alat ekstraksi soxhlet, yang telah berisi pelarut dietil eter atau heksana. Refluks dilakukan sebanyak 5 jam minimum dann pelarut yang ada di dalam
labu lemak didistilasi. Selanjutnya labu lemak hasil ekstraksi dipanaskan dalam
Universitas Sumatera Utara
42
oven pada suhu 100 C hingga beratnya konstan, didinginkan dalam desikator, dan
ditimbang. Perhitungan kadar lemak dilakukan dengan menggunakan rumus :
Kadar Lemak bb = =
� �
� �
×
3.8.4 Analisis Kadar Protein, Mikro-Kjeldahl AOAC, 1995