Pengertian Reksa Dana Landasan Teori

mempertahankan diversifikasi portofolio yang baik pun akan terpapar oleh risiko sistematis ini. Oleh karena itu, risiko sistematis sering disebut sebagai risiko pasar. 2. Risiko Tidak Sistematis Unsystematic Risk Risiko tidak sitematis sering disebut risiko spesifik atau unik adalah risiko untuk perusahaan atau industri tertentu. Risiko ini merupakan faktor independen spesifik ekonomi, politik dan lainnya yang mempengaruhi sekuritas. Dengan demikian, risiko ini dapat didiversifikasikan, dapat dikurangi atau dikontrol. Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan Hartono, 2014:285.

2.1.4 Pengertian Reksa Dana

Reksa dana mulai dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1822, yang berbentuk reksa dana tertutup close end fund. Reksa dana tersebut diciptakan untuk para investor yang ingin berpartisipasi dalam portofolio utang-utang pemerintah yang memiliki keuntungan tinggi. Pada tahun 1860 reksa dana mulai menyebar ke Inggris dan Skotlandia dalam bentuk Unit Investment Trusts dan pada tahun 1920 mulai dikenal di Amerika Serikat dengan nama Mutual Fund. Kata Mutual Fund menunjuk pada pemanfaatan fund yang dikelola untuk kepentingan bersama mutual. Inggris dan negara-negara commonwealth menyebut reksa dana dengan nama unit trusts. Australia dan Malaysia juga memakai kata unit trusts untuk pemahaman reksa dana.”Trust” bermakna Universitas Sumatera Utara kepercayaan, atau nilai kepercayaan, yang dinyatakan dengan suatu perjanjian atau surat berharga atau penyertaan hak. Dengan demikian, unit trusts mengacu pada suatu penyerahan hak. Dalam perkembangannya, unit trusts ini disepakati untuk diinvestasikan pada portofolio guna menjamin kepentingan bersama dan benefit bersama Widjaja dan Ramaniya, 2006: 7. Keberadaan reksa dana di Indonesia dapat dikatakan telah dimulai pada saat diaktifkannya kembali pasar modal di Indonesia. Pada saat itu penerbitan reksa dana dilakukan oleh persero BUMN yang didirikan khusus untuk menunjang kegiatan pasar modal Indonesia, sekalipun pada saat itu belum ada pengaturan khusus mengenai reksa dana. Istilah reksa dana lebih dikenal pada tahun 1990 dengan diizinkannya pelaku pasar modal untuk menerbitkan reksa dana melalui Keppres No.53 Tahun 1990 tentang Pasar Modal. Reksa dana merupakan unsur penting dalam pasar modal. Dapat dikatakan bahwa reksa dana adalah tiang strategi pasar modal di Indonesia. Diketahui demikian, karena reksa dana merupakan wadah untuk menghimpun dana masyarakat pemodal yang dapat mengurangi peranan modal asing Widjaja dan Ramaniya, 2006: 8. Secara umum menurut UU No.8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 didefinisikan sebagai “wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi”. Berdasarkan definisi tersebut, secara jelas bahwa reksa dana merupakan kumpulan dana dari masyarakat yang diinvestasikan pada saham, obligasi deposito berjangka, pasar uang, dan sebagainya. Dalam pengertian ini mengandung tiga unsur penting. Pertama, adanya dana dari masyarakat pemodal Universitas Sumatera Utara investor. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio efek. Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut merupakan milik bersama dari pemodal, dan manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan untuk mengelola atau menginvestasikan dana tersebut dalam reksa dana Widjaja dan Ramaniya, 2006: 9. Setiap orang dianjurkan untuk memilih reksa dana, alasannya adalah: 1. Untuk mendapatkan tambahan uang dalam jangka panjang dan untuk ditabung guna persiapan masa yang akan datang. 2. Untuk menghindari masalah keuangan yang kompleks dengan menyerahkan hal tersebut kepada pengarah profesional, di sisi yang lain investor dapat meraih keuntungan yang menarik setelah dikurangi tingkat inflasi Rivai, et al., 2013:107. Sumber: Rivai, et al., 2013:107 Gambar 2.1. Mekanisme Reksa Dana Saham Pemodal Obligasi Manajer Investasi Commercial Paper Deposito Sertifikat Reksa Dana Surat Berharga Uang Uang Universitas Sumatera Utara

2.1.5 Jenis-jenis Reksa Dana

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

7 35 105

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

0 3 11

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

0 0 2

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

0 0 9

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 11

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 2

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 9

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 30

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 4

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 2 18