jenis investasi ini disebut juga dengan investasi pada sektor riil atau investasi yang jelas wujudnya, mudah dilihat dan diukur dampaknya terhadap
masyarakat secara keseluruhan. Investasi langsung juga menghasilkan dampak berganda multiplier effect yang besar bagi sektor ekonomi terkait dan
kesejahteraan masyarakat luas. 2.
Investasi Tidak Langsung Indirect Investment Investasi tidak langsung adalah investasi bukan pada aset atau faktor produksi,
tetapi pada aset keuangan financial assets, seperti deposito, investasi pada surat berharga sekuritas, seperti saham, obligasi, reksa dana, dan sebagainya.
Investasi pada aset keuangan juga bertujuan untuk mendapat manfaat masa depan. Manfaat masa depan dari investasi ini dikenal dengan istilah balas jasa
investasi, berupa dividen atau capital gain.
2.1.3 Return dan Risiko
Dalam investasi ada istilah high risk high return, jadi semakin tinggi risikonya semakin tinggi pula return dalam investasi tersebut. Menurut Hartono
2014:263-265 Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum
terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. Return realisasi dihitung menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi atau return histori ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi expected
return dan risiko dimasa datang.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa pengukuran return realisasi yang banyak digunakan adalah return total, relatif return, kumulatif return, dan return disesuaian adjusted return.
Sedangkan rata-rata dari return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika dan rata-rata geometrik. Selain return yang dijabarkan tadi ada juga yang disebut
return total. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode yang tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return
total terdiri dari capital gain loss dan yield. Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi
sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Jika harga investasi sekarang lebih tinggi dari harga investasi periode lalu ini berarti terjadi keuntungan modal
capital gain, sebaliknya terjadi kerugian modal capital loss. Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari
suatu investasi. Dengan demikian, return total dapat juga dinyatakan sebagai berikut ini.
Return =
�
�
−�
�−1
�
�−1
+ Yield Hanya untuk menghitung return saja untuk suatu investasi tidaklah cukup.
Risiko dari investasi juga perlu diperhitungkan. Menurut Horne dan Machowicz 2009: 105 terdapat dua jenis risiko investasi, yaitu:
1. Risiko Sistematis Systematic Risk
Risiko sitematis mengacu pada faktor risiko yang mempengaruhi pasar secara keseluruhan seperti perubahan kondisi ekonomi, politik, perubahan situasi
energi bumi. Risiko ini mempengaruhi semua sekuritas dan konsekuensinya tidak dapat didiversifikasikan. Dengan kata lain, investor yang
Universitas Sumatera Utara
mempertahankan diversifikasi portofolio yang baik pun akan terpapar oleh risiko sistematis ini. Oleh karena itu, risiko sistematis sering disebut sebagai
risiko pasar. 2.
Risiko Tidak Sistematis Unsystematic Risk Risiko tidak sitematis sering disebut risiko spesifik atau unik adalah risiko
untuk perusahaan atau industri tertentu. Risiko ini merupakan faktor independen spesifik ekonomi, politik dan lainnya yang mempengaruhi
sekuritas. Dengan demikian, risiko ini dapat didiversifikasikan, dapat dikurangi atau dikontrol.
Return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang harus ditanggung, semakin besar return yang harus dikompensasikan
Hartono, 2014:285.
2.1.4 Pengertian Reksa Dana