Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi

panel. Menurut Ariefianto 2012: 148 data panel adalah data yang berstruktur urut waktu sekaligus cross section. Adapun persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut: Y = α + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + � Keterangan : Y = Kinerja Reksa Dana Saham α = Konstanta b 1 ...b 3 = Koefisien regresi X 1 ...X 3 X 1 = Fund Longevity X 2 = Fund Cash Flow X 3 = Fund Size � = Koefisien residual

3.8.1 Uji Asumsi Klasik

3.8.1.1 Uji Multikolinearitas

Tujuan uji ini adalah tidak boleh terdapat multikolinearitas diantara variabel penjelas pada model tersebut yang diindikasikan oleh hubungan sempurna atau hubungan yang tinggi diantara beberapa atau keseluruhan variabel penjelas Sangadji dan Sopiah, 2010:249. Untuk mendeteksi apakah terindikasi terjadi gejala multikolinearitas, dapat digunakan pendekatan matriks korelasi dari variabel bebas. Jika terdapat nilai korelasi di atas 0,8 antar variabel bebas, maka diindikasi terjadi multikolinearitas.

3.8.1.2 Uji Heteroskedastisitas

Asumsi homokesdastisitas menyatakan terjadi kesamaan varians dari error errors with constant variance untuk setiap tingkatan atau level dari variabel- Universitas Sumatera Utara variabel bebas. Ketika asumsi homoskedastisitas tidak dipenuhi, maka peristiwa tersebut disebut heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 134. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan Uji white. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas dari statistik uji white, dengan ketentuan sebagai berikut Gio, 2015:57. Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas ≥ 0,05, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas 0,05, maka terjadi heteroskedastisitas.

3.8.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan ssepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali, 2013: 107. Nilai statistik dari uji Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi terjadi autokorelasi. Gujarati 2003:489 mengemukakan dalam keadaan pelanggaran asumsi independensi dari error, estimator-estimator yang dihasilkan dengan metode kuadrat terkecil ordinary least square masih bersifat tak bias, konsisten, secara Universitas Sumatera Utara asismtotik terdistribusi normal, namun estimator-estimator tersebut tidak lagi efisien. Sebagai akibatnya, uji signifikansi � dan � yang biasa tidak lagi valid.

3.8.2 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

7 35 105

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

0 3 11

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

0 0 2

Analisis Pengaruh Fund Size, Expense Ratio, Turnover Ratio, Fund Age dan Cash Flow Terhadap Kinerja Reksa Dana Saham di Indonesia (Periode 2011-2015)

0 0 9

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 11

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 2

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 9

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 30

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 0 4

Analisis Pengaruh Fund Longevity, Fund Cash Flow, dan Fund Size terhadap Kinerja Reksa Dana (Studi Kasus: Reksa Dana Saham yang Terdaftar di BAPEPAM Periode Tahun 2011-2014)

0 2 18