tidak berdomisili di Medan dan segala tanggung jawab dan kegiatan operasional yang berhubungan dengan Gaboh Burger diwewenangkan kepada Manajer yang
juga merupakan salah satu dari pemilik atau owner Gaboh Burger. Penentuan subjek penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar informasi yang diterima oleh
peneliti lebih rinci dan jelas. Manajer merupakan informan kunci dari penelitian ini karena manajer lah yang terlibat langsung dalam kegiatan operasional
restaurant dan mengetahui jelas mengenai seluk beluk restaurant. Bagian keuangan berperan sebagai informan utama karena beliau yang memberikan
penjelasan mengenai objek penelitian dan yang menjadi informan tambahan adalah mereka yang juga secara langsung terlibat dengan objek penelitian yaitu
karyawan. Adapun karakteristik informan yang diperoleh peneliti di lapangan adalah:
Tabel 4.1 Karakteristik Informan Penelitian
No. Nama
Usia Tahun
Jenis Kelamin
Jabatan Lama Bekerja
1. Zazri Hakam
25 Pria
Manajer Gaboh Burger
3,5 tahun
2. Bobi
26 Pria
Bagian Keuangan Gaboh Burger
3,5 tahun 3.
Safira 24
Wanita Karyawan
Gaboh Burger 3,5 tahun
4. Madan
24 Pria
Karyawan Gaboh Burger
2,5 tahun 5.
Amri 25
Pria Karyawan
Gaboh Burger 2,5 tahun
Sumber : Peneliti
Universitas Sumatera Utara
Data tersebut disusun secara sistematis yang berhasil peneliti ambil informasinya. Data lain yang mendukung informan tersebut adalah usia, jenis
kelamin, lama bekerja di Gaboh dan jabatan. Diambilnya data para informan ini oleh peneliti dengan tujuan agar penelitian menjadi lebih struktural dan jelas hasil
data yang didapat sesuai dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh peneliti. Sehingga data yang diperoleh oleh peneliti lebih akurat dan dapat memperkuat
hasil observasi yang dilakukan peneliti.
4.1.3 Penyajian Data 1. Bapak Hakam
Bisnis merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk memperoleh keuntungan atau mencapai nilai tambah.
Sama halnya dengan bisnis kuliner. Setiap pebisnis dalam memulai usahanya harus menguasai betul jenis usaha apa yang akan mereka jalankan dan mengetahui
strategi atau taktik khususnya strategi pemasaran apa yang harus mereka lakukan untuk memulai bisnis tersebut sehingga bisnis tersebut berjalan sesuai dengan
harapan, dapat diterima oleh pasar, dan mampu bersaing dengan kompetitor mereka.
Untuk lebih memahami dan memperjelas bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan Gaboh Burger pada saat memulai bisnisnya, maka peneliti
mengajukan pertanyaan. Apa strategi pemasaran yang diterapkan Gaboh Burger dalam memulai bisnis kulinernya?
Universitas Sumatera Utara
Bapak Hakam Manajer Gaboh Burger menjawab : “…pertama menjalankan bisnis ini hanya sekedar iseng. Kami yang
merupakan investor sekaligus pemilik dan juga pelaksana, sebelumnya sudah pernah membuka warung kopi nongkrong di tempat ini. Hanya saja,
manajemen yang gak terarah membuat bisnis itu gak jalan. Jadi untuk memulai bisnis baru ini, kami sebelumnya mencari referensi atau
pembanding kami yang bisnisnya kira-kira menarik untuk dijalankan. Jadi yang menginspirasi kami membuka bisnis ini awalnya saat kami pergi ke
Jakarta dan mengunjungi salah satu restaurant fast food sejenis, Blenger Burger. Usaha ini berjalan dengan lancar dan memiliki banyak pengunjung
setiap harinya dan sudah membuka franchise. Sehingga awalnya kami terpikir untuk melakukan franchise. Tetapi biaya yang terlalu besar dan
prosedur yang ribet buat kami mikir ulang. Lagipula Blenger Burger tidak melayani pembelian franchise diluar Jakarta. Keadaan itu membuat kami
berpikir ulang dan mulai mengamati perkembangan Blenger Burger selama beberapa waktu kami disana. Nah, kemudian pada akhirnya kami
terpikir untuk membuka bisnis sejenis di Medan mengingat pesaing tidak banyak sehingga peluang untuk diterima pasar pun lebih besar. Pada awal
kami menjalankan usaha ini, kami tidak terpikir untuk membuat strategi pemasaran yang gimana kali. Kami mulai memasarkan produk melalui
media radio. Beruntung, kami memiliki relasi yang cukup banyak sehingga berawal dari menawarkan sama teman, dan mereka pun ternyata
suka, dan akhirnya mereka secara langsung ikut mempromosikan Gaboh ini. Sehingga dari pemasaran mulut ke mulut, akhirnya Gaboh Burger
mulai dikenal oleh masyarakat. Kemudian, karena kami menawarkan suatu konsep yang berbeda dengan restaurant atau cafe lain yaitu dengan
menjual jenis fast food seperti burger dan pastah, kami yakin kalau restaurant kami ini bakal diterima baik oleh customer. Terus, berhubung
yang menjadi target pasar kami adalah kalangan anak muda yang hobi nongkrong dan cuma punya uang jajan pas-pasan, kami terpikir untuk
Universitas Sumatera Utara
membuat harga yang bisa dijangkau sama mereka tetapi dengan kualitas pelayanan dan cita rasa yang oke. Sehingga nantinya restaurant ini dengan
sendirinya menarik perhatian customer untuk datang kemudian mencoba tentunya dengan harapan mereka bakal balik lagi dan menjadi pelanggan
setia kita…”Wawancara dengan Manajer Gaboh Burger. Pada tanggal 25 Juni 2013. Pukul 15.30
Aktivitas penjualan Gaboh Burger sudah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, tentunya Gaboh Burger juga harus tetap melakukan kegiatan promosi
sebagai alat penyampaian strategi pemasarannya. Kemudian peneliti lebih lanjut bertanya kepada Manajer Gaboh Burger dengan pertanyaan, Promosi apa yang
dilakukan Gaboh Burger selama tiga tahun berjalan untuk tetap mempertahankan eksistensinya?
Bapak Hakam Manajer Gaboh Burger menjawab : “…untuk awal berdiri seperti yang sudah saya ceritakan tadi, teknik
promosinya melalui media radio, kemudian ada beberapa media cetak meliput tentang profil bisnis kami, salah satunya Maajalah Kover
Magazine dan Harian Applause. Itulah yang menjadi media kami untuk memperkenalkan Gaboh Burger kepada pasar. Selain media radio dan
media cetak, ya melalui promosi mulut ke mulut words of mouth. Setelah pasar sudah menangkap informasi mengenai Gaboh Burger, selanjutnya
kami melakukan promosi dengan mengadakan event disini seperti event musik dengan tujuan untuk menarik perhatian orang-orang yang berlalu
lalang di sekitar jalan Diponegoro. Kemudian juga bekerja sama dengan pihak lain yang butuh sponsor dari kami, sehingga dengan kami menjadi
sponsor, kami bisa mengambil keuntungan atau istilahnya take and give lah. Promosi yang lain yaitu melalui media sosial seperti twitter, facebook
dan blackberry messenger. Promosi yang terakhir yaitu melalui promosi
Universitas Sumatera Utara
harga misalnya melakukan diskon pada waktu tertentu atau melalui syarat tertentu misalnya dengan menunjukkan voucher. Ya kira-kira seperti
itulah…”Wawancara dengan Manajer Gaboh Burger. Pada tanggal 25 Juni 2013. Pukul 15.45.
Agar strategi pemasaran dapat diterapkan dengan maksimal, maka sebuah perusahaan harus menetapkan terlebih dahulu siapa yang menjadi target pasar
mereka. Untuk mengetahui jelas siapa yang menjadi target pasar mereka, maka peneliti lanjut bertanya pada manajer Gaboh Burger dengan pertanyaan, Siapa
yang menjadi target utama pasar dari Gaboh Burger? Bapak Hakam Manajer Gaboh Burger menjawab :
“…tentu saja yang menjadi target kami adalah semua kalangan. Tetapi melihat jenis makanan yang dijual adalah makanan sekelas fast food
begini, ya target utama kami pasti kalangan anak muda. Apalagi melihat gaya hidup anak muda sekarang yang hobi nongkrong dan suka mencari
hal-hal baru. Sehingga itulah yang menjadi alasan kami memasang harga makanan dan minuman yang terjangkau di kantong mereka tentunya
dengan tetap menawarkan kualitas pelayanan dan cita rasa yang oke…”Wawancara dengan Manajer Gaboh Burger. Pada tanggal 25 Juni
2013. Pukul 16.00 Terkait dengan target pasar, Gaboh Burger juga harus mengetahui siapa
yang menjadi pesaing mereka dan bagaimana keunggulan Gaboh Burger dibanding pesaing lain. Jadi selanjutnya peneliti menanyakan, siapa yang menjadi
pesaing Gaboh Burger dan apakah harga yang ditawarkan Gaboh Burger mampu bersaing dengan pesaing?
Universitas Sumatera Utara
Bapak Hakam Manajer Gaboh Burger menjawab : “…kami sendiri tidak merasa memiliki pesaing. Karena Gaboh Burger
sendiri sudah memiliki pasar yang berbeda dengan mereka. Lagipula tidak ada restaurant atau cafe lain yang memiliki konsep seperti kami, apalagi
yang kawasannya di seputaran Jalan Diponegoro. Adapun restaurant lain yang lokasinya dekat dengan Gaboh Burger, jenis produk yang mereka
tawarkan berbeda, dan pasar mereka pun sudah beda. Jadi dari segi variasi makanan, kita sudah sama-sama unggul. Mungkin saja variasi menu
mereka lebih banyak atau justru Gaboh yang lebih banyak. Kami engga terlalu tahu. Tetapi, kalau dilihat dari segi harga, Gaboh Burger tentu
mampu bersaing karena harga yang ditawarkan terjangkau walaupun dengan kualitas yang sekelas restaurant fast food ternama. Karena harga
terjangkau, otomatis Gaboh Burger lebih mudah menjangkau pasar...”Wawancara Manajer Gaboh Burger. Pada tanggal 25 Juni 2013.
Pukul 16.20 Tingkat persaingan bisnis kuliner di kota Medan suda semakin tinggi, oleh
karena itu, Gaboh Burger harus tetap memperhatikan strategi pemasaran untuk menghadapi persaingan. Maka peneliti melanjutkan wawancara kepada manajer
Gaboh Burger dengan pertanyaan, Apa yang menjadi program kerja Gaboh Burger untuk menghadapi persaingan saat ini?
Bapak Hakam Manajer Gaboh Burger menjawab : “…Program kerja saya rasa mungkin sama dengan restaurant lain.
Melakukan aktivitas penjualan, melakukan promosi hanya saja tidak lagi melalui media radio melainkan melalui media sosial, membuat update-an
menu baru yang harganya tetap terjangkau tapi ya tetap dengan kualitas rasa yang enak juga, mengadakan event misalnya event musik dengan
mengundang band lokal sebagai pengisi acara dan memperluas lahan
Universitas Sumatera Utara
usaha dengan membuka outlet baru di beberapa titik di kota Medan yaitu di Karya Wisata, UMSU, outlet mobile di Taman Setia Budi dan
Alhamdulillah sudah bisa buka cabang di Pekan Baru. Tujuannya untuk memperluas pangsa pasar dan lebih mudah menjangkau pasar dari yang
terjauh sampai terdekat. Kalau untuk cabang yang di Pekan Baru, kita melakukan kerja sama dengan pihak lain dengan syarat pihak tersebut
mengikuti aturan main dan standar menu dari Gaboh Burger sendiri…” Wawancara Manajer Gaboh Burger. Pada tanggal 25 Juni 2013. Pukul
16.45
2. Bapak Bobby Bagian Keuangan