Bapak Bobby Bagian Keuangan

usaha dengan membuka outlet baru di beberapa titik di kota Medan yaitu di Karya Wisata, UMSU, outlet mobile di Taman Setia Budi dan Alhamdulillah sudah bisa buka cabang di Pekan Baru. Tujuannya untuk memperluas pangsa pasar dan lebih mudah menjangkau pasar dari yang terjauh sampai terdekat. Kalau untuk cabang yang di Pekan Baru, kita melakukan kerja sama dengan pihak lain dengan syarat pihak tersebut mengikuti aturan main dan standar menu dari Gaboh Burger sendiri…” Wawancara Manajer Gaboh Burger. Pada tanggal 25 Juni 2013. Pukul 16.45

2. Bapak Bobby Bagian Keuangan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya mengenai kegiatan bisnis yang menyatakan bahwa kegiatan bisnis merupakan suatu aktivitas untuk mendapatkan keuntungan dan mencari nilai tambah dari apa yang dia kerjakan. Pada sebuah kegiatan bisnis yang bersifat komersial, tentunya keuntungan yang dicari adalah keuntungan finansial. Keuntungan finansial diperoleh melalui penjualan. Penjualan dapat diukur melalui harga yang ditetapkan perusahaan. Untuk itu, penting bagi semua perusahaan untuk memperhatikan strategi dalam menetapkan harga. Dalam menjalankan usahanya, Gaboh Burger juga memiliki strategi khusus dalam melakukan penetapan harga. Untuk mengetahui mengenai strategi penetapan harga secara jelas, Manajer Gaboh Burger menganjurkan peneliti untuk mewawancara bagian keuangan. Maka, peneliti melanjutkan wawancara pada bagian keuangan mengenai strategi penetapan harga. Peneliti kemudian mengajukan pertanyaan berkenaan dengan strategi penetapan harga dengan Universitas Sumatera Utara pertanyaan, bagaimana cara penetapan harga pada Gaboh Burger untuk meningkatkan volume penjualannya? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : “…sebenarnya Gaboh Burger tidak terlalu memiliki kebijakan baku mengenai harga. Atau dengan kata lain tidak ada kebijakan khusus lah untuk melakukan penetapan harga. Cara yang kami buat untuk menetapkan harga pada prinsipnya sama saja dengan restaurant lainnya. Hanya saja yang menjadi pembeda mungkin dari segi profit yang ingin diambil saja, karena setiap restaurant berbeda-beda besaran profit yang mau diambil. Gaboh Burger menentukan harga dengan melihat apa aja yang menjadi komponen pembentuk harga tersebut. Jadi kalau ingin dirinci, langkah kami dalam menetapkan harga dimulai dari mengestimasi modal yang dikeluarkan dan profit yang ingin diperoleh. Kemudian selanjutnya melihat harga pesaing. Barulah kami melakukan penetapan harga…”Wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 16.30 Dalam menentukan strategi penetapan harga, suatu perusahaan harus mengetahui apa yang menjadi tujuan dalam melakukan penetapan harga. Untuk mengetahui apa yang menjadi tujuan dari strategi penetapan harga yang dilakukan Gaboh Burger, maka peneliti melanjutkan wawancara dengan pertanyaan, Apa tujuan penetapan harga yang dilakukan Gaboh Burger? Universitas Sumatera Utara Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : “…tujuan dari strategi penetapan harga yang kami lakukan ya tentunya untuk memperoleh keuntungan, untuk bersaing dengan kompetitor lain, kemudian sebagai alat pemasaran kami dan juga sebagai media untuk memperluas pangsa pasar kami…”wawancara bagian keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 16.45 Selain menetapkan tujuan penetapan harga, perusahaan juga harus mempertimbangkan faktor-faktor dalam menetapkan harga. Dalam menetapkan harga, Gaboh Burger juga melakukan pertimbangan. Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi penetapan harga yang diterapkan oleh Gaboh Burger, maka peneliti mengajukan pertanyaan yaitu, faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh Gaboh Burger dalam menetapkan harga? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab: “...faktor yang paling utama yang paling kami pertimbangkan dalam melakukan penetapan harga adalah harga bahan baku. Tentunya dalam menentukan harga, kita harus tahu berapa biaya yang kita keluarkan untuk memproduksi produk. Nah biaya-biaya tersebut nantinya akan ditotal sebagai biaya produksi, kemudian kita menentukan profit yang mau diambil. Kalau itu sudah ditotal barulah kita bisa menetapkan harga. Selain harga bahan baku, kita juga mempertimbangkan harga pesaing. Melihat persaingan sekarang ini, kita harus pandai-pandai lah bermain dengan harga, karena kalau kita salah strategi bisa dipastikan kita bisa kalah saing dengan mereka. Saya rasa itu aja sih yang dominan...” wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 16.57 Penetapan harga tentu saja berkaitan dengan apa yang sudah dirumuskan perusahaan terkait harga. Seberapa besar harga berperan dalam mewujudkan visi Universitas Sumatera Utara dan misi perusahaan. oleh sebab itu, perusahaan harus mengetahui strategi apa yang perlu mereka lakukan untuk menetapkan harga agar tujuan perusahaan dapatt terpenuhi. Untuk mengetahui strategi apa yang digunakan Gaboh Burger dalam melakukan penetapan harga, maka peneliti melanjutkan pertanyaan kepada Bapak Bobi dengan pertnyaan, strategi apa yang dilakukan Gaboh Burger dalam menetapkan harga produk? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab: “...Kalau strategi sih kita lebih kepada pemuasan kebutuhan pasar. Kita melihat bagaimana persaingan yang ada di pasaran saat ini. Jadi kami usahakan bagaimana supaya kami bisa meminimalisir ancaman pesaing, sehingga kita bisa merebut pangsa pasar yang lebih luas. Kira-kira seperti itu...” wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 16.57 Harga merupakan sejumlah uang yang dibayarkan untuk memperoleh produk yang diinginkan. Harga dapat mempengaruhi nilai prestise suatu produk. Oleh sebab itu, ketika suatu perusahaan mengeluarkan suatu produk, tentunya perusahaan harus mengestimasi setaip biaya yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut, apakah produk tersebut wajar untuk dihargai sekian rupiah dan apakah produk tersebut dapat memberi nilai tambah bagi konsumen dan perusahaan. Maka peneliti lanjut bertanya kepada Bapak Bobi dengan pertanyaan, apa yang menjadi alasan Gaboh Burger mengeluarkan produk yang harga pokoknya saja sudah tinggi? Apakah Gaboh Burger tidak takut mengalami kerugian? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : Universitas Sumatera Utara “...dari awal kita memang sudah menetapkan konsep untuk membuat restaurant fast food yang menunya tidak banyak dijual di restaurant atau cafe lain sesuai dengan referensi yang kami dapat dari Blenger Burger. Tetapi kalau untuk menjalankan sebuah bisnis itu kan kita harus total dan harus konsisten. Pertimbangannya begini, ketika kita menawarkan satu jenis makanan dengan kualitas nomor satu dan dibandingkan dengan kita menawarkan makanan serupa dengan kualitas nomor dua tetapi dengan perbedaan harga yang tidak jauh beda, kenapa kita harus menyajikan makanan dengan kualitas nomor dua kan? Yang menjadi proritas Gaboh kan kepuasan pelanggannya. Pertama, dengan menawarkan jenis menu yang berbeda dari pesaing, kita bisa lebih unggul. Kedua, kalau harga yang kami tawarkan tidak tinggi, otomatis penerimaan konsumen terhadap kami bisa lebih baik sehingga tentunya perputaran penjualan itu lebih cepat dan lebih besar. Ketiga, ketika kita mengeluarkan satu jenis menu, tentu kita sudah perkirakan biayanya, sehingga kita bisa memprediksi harga jual dan memprediksi seberapa besar respon konsumen terhadap produk kita. Dan Alhamdulillah strategi kita berjalan dengan maksimal sampai sekarang ini. Setidaknya ya kita ga sampai mengalami kerugian...” wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 17.10 Selama menjalankan usahanya, Gaboh Burger sudah melakukan penaikan harga atas produk mereka sebanyak empat kali. Sehingga peneliti melanjutkan wawancara dengan mengajukan pertanyaan, apa yang menjadi alasan Gaboh Burger melakukan penaikan harga, apakah penaikan harga ini merupakan bagian dari program perusahaan atau bagian dari kebijakan perusahaan? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : “...Sebenarnya penaikan harga ini bukan bagian dari program atau kebijakan manajemen Gaboh Burger. Alasan kami menaikkan harga semata-mata karena kenaikan harga bahan baku. Jadi, sebelum menaikkan Universitas Sumatera Utara harga, kami terlebih dahulu melakukan kroscek terhadap harga-harga bahan baku. Karena case yang sering terjadi di lapangan itu, kenaikan harga bahan ngga hanya terjadi sama satu barang, tapi bisa sampai tiga atau empat barang yang mengalami kenaikan harga. Apalagi setelah kenaikan harga BBM membuat sejumlah bahan pokok ikut mengalami kenaikan harga. Jadi mau tidak mau kami harus mengkroscek ulang modal kita untuk setiap produk. Kalau seandainya kenaikan harga tersebut tidak terlalu berpengaruh besar terhadap modal, atau dengan kata lain masih ada range antara modal dengan profit yang kita targetkan, sebisa mungkin kita tidak melakukan penaikan harga. Tetapi yang sering terjadi, modal yang kita keluarkan dengan rentang profit yang kita ambil sudah ngga seimbang lagi, makanya kami harus mengambil kebijakan untuk menaikkan harga…”Wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 17.20 Mendengar pemaparan mengenai penaikan harga yang dilakukan Gaboh Burger, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh kenaikan harga tersebut terhadap penjualan. Maka peneliti melanjutkan pertanyaan kepada bapak Bobi yaitu, bagaimana pengaruh kenaikan harga tersebut terhadap tingkat penjualan? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : “...Tentu saja ada pengaruh. Tetapi ya tidak terlalu signifikan. Kalau dihitung-hitung jumlah transaksi sebelum dan sesudah harga naik tidak terlalu mengalami penurunan yang drastis. Kalau dihitung berdasarkan jumlah bill yang keluar, kita mengalami penurunan sedikit, tetapi kalau diliat dari segi nominal tentu saja semenjak harga naik, jumlah nominalnya bertambah. Misalnya tahun sekarang untuk penjualan kita, kita dapat Rp. 1.200.000,- sedangkan tahun lalu Rp.1000.000,- tetapi bukan berarti pendapatan kita bertambah. Nominalnya menaik tetapi item yang terjual Universitas Sumatera Utara tetap, bahkan sedikit berkurang. Kira-kira begitu perhitungannya. Cuma Alhamdulillah, krisis itu cuman terjadi sebentar saja. Seiring berjalannya waktu, penjualan kita sudah mulai stabil...” wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 17.35 Berdasarkan pemaparan beliau, selanjutnya peneliti bertanya bagaimana antisipasi terhadap resiko kenaikan harga tersebut. Maka peneliti mengajukan pertanyaan, Lalu bagaimana Gaboh Burger mengantisipasi kenaikan harga tersebut agar penjualan tetap stabil? Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : “...kalau antisipasi kita untuk meminimalisir dampak kenaikan harga terhadap respon konsumen ya tetap menjaga kualitas baik rasa maupun kualitas pelayanan kita dan juga tetap melakukan promosi. Karena begini, kalau ditanya soal harga dengan kualitas rasa yang kita tawarkan, kita tidak merasa takut. Kenapa? Karena ada banyak tipe konsumen. Ada konsumen yang tahu tentang bahan-bahan apa yang kita pakai dalam makanan atau minuman yang kita sajikan, jadi mereka engga keberatan dengan harga yang kita tetapkan. Kami pernah mendapat respon dari konsumen, dia bilang kalau dia tahu bahan-bahan yan kita pakai itu bukan bahan yang murah, jadi dia heran kenapa kita berani membuat harga sekian untuk produk yang dia rasa wajar kalau kita buat dengan harga tinggi. Kalau tipe konsumennya seperti itu, tentu kita kan ga perlu lagi pusing-pusing buat matok harga. Tetapi ada juga tipe konsumen yang tidak tahu bahan yang dipakai untuk memproduksi satu jenis menu tertentu, jadi begitu dia melihat ada kenaikan harga, dia merasa kurang terima dan pada akhirnya mengurangi intensitasnya makan disini. Tetapi ada juga konsumen yang tidak peduli dengan harga, yang hanya mencari kualitas rasa dan kenyamanan. Bagi mereka ini, perubahan harga ga akan terlalu jadi masalah yang penting mereka mendapat kepuasan dari yang mereka Universitas Sumatera Utara bayar. Jadi kita kalau mau menetapkan harga ya benar-benar harus pakai pertimbangan. Ya itulah antisipasi kita terhadap perubahan harga ini, yang terpenting buat kita, bagaimanapun situasinya, kita tetap bakal jaga kualitas Gaboh Burger...” wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 17.45 Semenjak Gaboh Burger berjalan selama kurang lebih tiga tahun, tentu saja Gaboh Burger mengalami pasang surut baik dari segi penjualan maupun dari segi lain. Banyaknya menu yang ditawarkan pasti memiliki peminat tersendiri. Sehingga peneliti melanjutkan wawancara dengan beliau dengan pertanyaan, selama tiga tahun berjalan, menu apa yang paling banyak diminati pengunjung dan seberapa banyak transaksinya serta pada tahun ke-berapa tingkat penjualan tertinggi? Bapak Bobi Bagian keuangan Gaboh Burger menjawab : “...menu yang paling diminati ya Gaboh Beef Burger dan Beef Burger. Jumlah transaksinya ya bisa mencapai 40-60 porsi perharinya. Dan penjualan tertinggi ada di tahun ketiga. Pada awal berdiri, tentu kan pelanggan kita masih sedikit, jadi penjualan pun masih tidak terlalu banyak. Kemudian di tahun kedua sedikit mengalami penurunan karena kenaikan harga dan di tahun ketiga ini lebih meningkat lagi dan tahun itu tingkat penjualan tertinggi kita khususnya untuk produk burger gaboh dan di tahun keempat ini bisa dibilang sudah mulai stabil...” wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 18.05 Sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya pasti memiliki keluhan. Sehingga peneliti melanjutkan wawancara kepada Bapak Bobi dengan pertanyaan, apa yang menjadi keluhan manajemen Gaboh Burger dalam menjalankan usahanya? Universitas Sumatera Utara Bapak Bobi Bagian Keuangan Gaboh Burger menjawab : “...keluhannya kita ya mengenai kenaikan harga bahan pokok lah. Masalahnya kenaikan harga bahan ga hanya terjadi sama satu jenis bahan saja, bahkan bisa tiga atau empat bahan mengalami kenaikan harga. Bahkan terkadang ga hanya naik, bahkan bahan itu mengalami kelangkaan. Tentunya ini kan jadi pikiran kita. Kalau sudah begini, masalah lain pun muncul yaitu membuat penetapan harganya. Kita terpaksa harus mengkroscek ulang lagi seluruh biaya dan kalaupun harus menaikkan harga ga boleh terlalu besar, takut berpengaruh ke konsumen. Itu aja sih keluhannya...”wawancara Bagian Keuangan Gaboh Burger. Pada tanggal 3 Juli 2013. Pukul 18.10.

3. Ibu Safira Karyawan Gaboh Burger