Strategi Relative Pricing Pembahasan .1 Cara Penetapan Harga pada Restaurant Gaboh Burger

Tabel 4.4 Volume Penjualan Burger Gaboh Tahun 2010 Periode Maret-Desember Bulan Harga Rp Volume Unit Pendapatan Rp Maret 13.000 56 728.000 April 13.000 68 884.000 Mei 13.000 80 1.040.000 Juni 13.000 93 1.209.000 Juli 13.000 112 1.456.000 Agustus 13.000 123 1.599.000 September 13.000 134 1.742.000 Oktober 13.000 145 1.885.000 November 13.000 148 1.924.000 Desember 13.000 164 2.132.000 Total 1.123 14.653.000 Sumber : Gaboh Burger Dari tabel di atas, dapat dilihat peningkatan penjualan dari bulan ke bulan yang diterima Gaboh Burger untuk produk Burger Gaboh dari strategi penetapan harga yang dilakukan oleh Gaboh Burger. Pada bulan pertama, penjualan burger gaboh masih sedikit rendah disebabkan karena Restoran Gaboh Burger baru saja berdiri dan belum memiliki pelanggan tetap. Sehingga untuk semakin meningkatkan minat beli konsumennya, Gaboh Burger semakin gencar melakukan promosi melalui media radio, ataupun dengan bekerjasama dengan pihak luar dan menjadi sponsor dari event tertentu seperti event musik. Sehingga pada bulan berikutnya, Gaboh Burger sudah mampu membentuk pangsa pasar baru dan berhasil meningkatkan penjualannya.

2. Strategi Relative Pricing

Universitas Sumatera Utara Dalam menjalankan bisnis kulinernya, Gaboh Burger tidak terlepas dari ancaman pesaing. Persaingan yang tinggi membuat Gaboh Burger harus mencari strategi untuk menghadapi pesaingnya. Salah satunya adalah melalui strategi harga. Pada tahun pertama, Gaboh Burger sudah berhasil menciptakan tingkat penjualan yang tinggi, dengan kata lain, Gaboh Burger sudah berhasil membuka pangsa pasar barunya. Namun seiring berjalannya waktu, usaha kuliner lain pun mulai bermunculan dan ini dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan. Sehingga untuk tetap menjaga loyalitas pelanggannya, Gaboh Burger melakukan penatapan harga dengan melihat harga pesaing. Dengan menjaga loyalitas pelanggan, maka secara langsung Gaboh Burger telah berusaha untuk mempertahankan penjualan agar tetap tinggi. Adapun strategi yang diterapkan Gaboh Burger untuk menghadapi persaingan tersebut adalah strategi relatif pricing. Strategi ini dilakukan untuk menghadapi persaingan yaitu melakukan penetapan harga dengan terlebih dahulu melihat harga pesaing. Strategi relative pricing merupakan bagian dari strategi harga kompetitif. Strategi harga kompetitif merupakan strategi penetapan harga dengan melakukan penetapan harga yang mampu bersaing dengan kompetitor nya. Strategi harga kompetitif ini terbagi dalam dua bentuk strategi yaitu strategi relative pricing dan strategi follow- the leader pricing. Dari kedua strategi kompetitif tersebut, strategi kompetitif yang diterapkan Gaboh Burger adalah strategi relative pricing. Strategi relative pricing adalah yaitu strategi penentuan harga dengan menetapkan harga di atas, di bawah atau sama dengan tingkat harga persaingan, Kusmono 2001:358. Hal ini dapat diperkuat melalui pernyataan Universitas Sumatera Utara Bapak Bobi yang menyatakan bahwa strategi yang mereka tetapkan dalam melakukan penetapan harga adalah dengan melihat harga pesaing. Persaingan merupakan salah satu ancaman yang dimiliki oleh setiap pelaku bisnis, salah satunya adalah pelaku bisnis kuliner. Oleh karena itu, untuk menghadapi persaingan tersebut, sedapat mungkin Gaboh Burger menetapkan harga yang lebih rendah dari harga pasar atau setidak-tidaknya sama dengan harga pasar. Dengan mempertimbangkan harga pesaing, maka Gaboh Burger ingin melakukan terobosan yaitu dengan menciptakan harga dibawah harga pesaing atau setidak- tidaknya sama dengan harga pesaing untuk dapat merebut pangsa pasar yang lebih luas. Hal ini dilakukan Gaboh Burger untuk meningkatkan penjualannya. Bagi mereka apabila tingkat penjualan tinggi, maka kesempatan untuk memperoleh profit yang lebih besar akan semakin tinggi. Berikut daftar perbandingan harga beberapa produk Gaboh Burger yang juga diproduksi oleh perusahaan pesaing: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Daftar Perbandingan Harga Produk Sejenis dengan Beberapa Perusahaan Pesaing Juni 2013 Produk Harga Produk Rp Gaboh Burger Rest. L Rest. P Rest. R.B Beef Burger 16.000 25.000 - 18.000 French Fries 12.000 20.000 25.000 13.000 Fetucini Carbonara 25.000 35.000 32.000 27.000 Spaghety Bolognaise 17.500 20.000 27.000 19.000 Smoothies 14.000 35.000 27.000 16.000 Lemon Tea 6.000 10.000 17.000 8.000 Sumber: Peneliti-Juni 2013 Berdasarkan Tabel di atas, terlihat bahwa Gaboh Burger menetapkan harga yang lebih rendah dari pesaing untuk meminimalisir ancaman pesaing. Sesuai dengan pernyataan Bapak Bobi yang berhasil dikutip penulis yang menyatakan strategi yang mereka gunakan adalah dengan menggunakan strategi yang berfokus pada pemuasan kebutuhan pasar, melihat tingkat persaingan untuk mencari jalan keluar dalam meminimalisir ancaman pesaing, sehingga mereka dapat membentuk pasar yang lebih besar. Dengan menetapkan harga yang lebih rendah dengan kualitas yang sama dengan restoran fast food ternama, Gaboh Burger yakin mampu merebut pangsa pasar pesaingnya untuk menciptakan penjualan yang tinggi. Namun adanya perkembangan perekonomian dan politik di Indonesia, menyebabkan terjadinya perubahan di Indonesia. Salah satu perubahan tersebut adalah kenaikan harga bahan pokok. Pada awal tahun 2011, Gaboh Burger dihadapkan pada kondisi dilematis dimana terjadi kenaikan harga bahan baku Universitas Sumatera Utara yang memaksa manajemen Gaboh Burger untuk kembali mendata ulang harga bahan baku produk. Setelah melakukan pendataan, Gaboh Burger kembali memikirkan strategi lain untuk menjaga keseimbangan antara pemasukan dengan pengeluaran. Sehingga untuk menutupi setiap biaya yang mereka keluarkan, Gaboh Burger terpaksa melakukan penaikan harga untuk beberapa produk yang terkena dampak kenaikan harga bahan pokok. Melakukan penaikan harga bukanlah suatu kebijakan yang dilakukan Gaboh Burger yang telah direncanakan pada awal Gaboh Burger beroperasi. Namun berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pihak manajemen Gaboh Burger, hal tersebut dilakukan karena adanya kenaikan harga bahan baku sehingga mau tidak mau Gaboh Burger harus melakukan penaikan harga untuk menutupi biaya produksi yang dikeluarkan Gaboh Burger. Untuk menjaga agar pelanggan tidak terlalu merasakan perubahan harga yang dilakukan Gaboh Burger, maka Gaboh Burger melakukan penaikan harga sedikit terhadap produknya dan tetap dengan memperhatikan harga yang ditawarkan pesaing. Terdapat beberapa produk yang mengalami kenaikan harga, salah satunya adalah Burger Gaboh. Kenaikan harga ini pasti berdampak terhadap tingkat penjualannya. Tabel 4.6 akan menggambarkan fluktuasi penjualan burger Gaboh setelah mengalami kenaikan harga. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Volume Penjualan Burger Gaboh Tahun 2011 Periode Januari-Juli Bulan Harga Rp Volume Unit Pendapatan Rp Januari 14.000 125 1.750.000 Februari 14.000 118 1.652.000 Maret 14.000 137 1.918.000 April 14.000 152 2.128.000 Mei 14.000 176 2.464.000 Juni 14.000 185 2.590.000 Juli 14.000 197 2.758.000 Total 1.090 15.260.000 Sumber : Gaboh Burger Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perubahan harga yang dilakukan Gaboh Burger telah mempengaruhi tingkat penjualan. Pada bulan Januari 2011, tingkat penjualan burger gaboh mengalami penurunan sebesar 39 poin dibanding dengan bulan Desember 2010. Hal ini terjadi akibat kenaikan harga yang Gaboh Burger lakukan. Namun seiring berjalannya waktu, penjualan kembali meningkat karena pelanggan sudah mulai menerima perubahan harga. Perubahan harga yang tidak terlalu besar juga membuat pelanggan tidak begitu terbeban karena harga yang mereka tawarkan sesuai dengan kualitas yang mereka berikan. Pada Agustus 2011, Gaboh Burger kembali melakukan penaikan harga yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan baku untuk menutupi biaya produksi dan mencapai tingkat profit yang mereka tetapkan. Penaikan harga yang dilakukan pun memberikan efek terhadap tingkat penjualannya. Berikut tingkat penjualan burger gaboh setelah mengalami kenaikan harga. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7 Volume Penjualan Burger Gaboh Tahun 2011 Periode Agustus-Desember Bulan Harga Rp Volume Unit Pendapatan Rp Agustus 16.000 190 3.040.000 September 16.000 209 3.344.000 Oktober 16.000 236 3.776.000 November 16.000 233 3.728.000 Desember 16.000 241 3.856.000 Total 1.109 17.744.000 Sumber: Gaboh Burger Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat terjadi penurunan penjualan sebesar 7 tujuh poin dari penjualan pada bulan Juli 2011. Penurunan penjualan tidak terlalu tinggi karena Gaboh Burger berusaha mengimbanginya dengan memberikan kualitas yang terbaik, baik melalui rasa maupun pelayanan. Burger berusaha mengimbanginya dengan memberikan kualitas yang terbaik, baik melalui rasa maupun pelayanan. Sehingga dengan menjaga kepuasan konsumen, Gaboh Burger kembali berhasil meningkatkan penjualan burger gaboh pada bulan September dan berturut hingga pada bulan Desember 2011. Dan penjualan terus meningkat di tahun 2012 hingga tahun 2013. Peningkatan penjualan tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.8 Volume Penjualan Burger Gaboh Tahun 2012 Periode Januari-Desember Bulan Harga Rp Volume Unit Pendapatan Rp Januari 16.000 290 4.640.000 Februari 16.000 300 4.800.000 Maret 16.000 281 4.496.000 April 16.000 297 4.752.000 Mei 16.000 316 5.056.000 Juni 16.000 291 4.656.000 Juli 16.000 286 4.576.000 Agustus 16.000 297 4.752.000 September 16.000 301 4.816.000 Oktober 16.000 325 5.200.000 November 16.000 302 4.832.000 Desember 16.000 291 4.656.000 Total 3.577 57.232.000 Sumber : Gaboh Burger Seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas, terjadi penjualan yang cukup fluktuatif, tetapi perbedaan antara penjualan tertinggi dengan penjualan terendah tidak terlalu besar. Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun 2012 merupakan tahun dimana burger gaboh memperoleh penjualan tertinggi. Banyak hal yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah keberhasilan Gaboh Burger untuk mengimbangi para pesaingnya. Pada tahun 2013, penjualan burger gaboh juga terus mengalami peningkatan. Penerapan manajemen pemasaran yang baik membuat Gaboh Burger Universitas Sumatera Utara mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya. Peningkatan penjualan pada tahun 2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Volume Penjualan Burger Gaboh Tahun 2013 Periode Januari-Juni Bulan Harga Rp Volume Unit Pendapatan Rp Januari 18.000 312 5.616.000 Februari 18.000 343 6.174.000 Maret 18.000 370 6.660.000 April 18.000 321 5.778.000 Mei 18.000 362 6.516.000 Juni 20.000 375 6.750.000 Total 1.347 37.494.000 Sumber : Gaboh Burger Berdasarkan tabel tersebut, jelas terlihat bahwa Gaboh Burger pada tahun 2013 dapat memaksimalkan penjualannya. Peningkatan yang diperoleh tidak terlepas dari manajemen pemasaran yang dilakukan oleh Gaboh Burger. Peningkatan penjualan tersebut menggambarkan bahwa penerapan strategi harga sangat diperlukan oleh setiap perusahaan khususnya bisnis kuliner. Diperlukan strategi yang tepat dan kompetitif untuk dapat meningkatkan keunggulan perusahaannya. Perusahaan yang mampu bersaing akan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya dan sebaliknya perusahaan yang tidak mengerti cara untuk bersaing tidak akan dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaanya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel-tabel penjualan di atas, dapat dibuktikan bahwa penaikan harga yang dilakukan Gaboh Burger tidak secara signifikan mempengaruhi volume penjualan. Sesuai dengan hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap Bapak Bobi dan karyawan Gaboh Burger sendiri. Mereka menyatakan bahwa penaikan harga yang dilakukan Gaboh Burger tentunya berpengaruh terhadap tingkat penjualan pada Gaboh Burger sendiri tetapi tidak signifikan dan tidak terlalu mengalami perubahan yang drastis. Hal tersebut dinilai wajar karena perilaku konsumen pada umumnya sedikit peka terhadap harga, bahkan untuk beberapa konsumen yang jeli, perubahann harga seribu rupiah pun dapat mereka rasakan, tetapi tidak banyak juga konsumen yang tidak peka terhadap harga apalagi harga yang dinaikkan hanya sedikit dibanding harga sebelumnya. Kesesuaian harga dengan kualitas yang diberikan merupakan kunci perusahaan untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggannya. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang dilakukan mengenai strategi penetapan harga yang diterapkan oleh Gaboh Burger dalam meningkatkan penjualan adalah: 1. Cara yang dilakukan Gaboh Burger dalam menetapkan harga pada dasarnya sama dengan cara yang dilakukan oleh restoran lainnya. Adapun cara tersebut adalah yang pertama dengan mempertimbangkan apa yang menjadi tujuan Gaboh Burger dalam menetapkan harga. Adapun tujuan tersebut adalah untuk memperoleh keuntungan, sebagai alat bersaing dengan kompetitor lain, sebagai alat pemasaran dan memperluas pangsa pasar. Kedua adalah menentukan faktor apa saja yang membentuk harga tersebut. Adapun faktor pembentuk harga pada Gaboh Burger adalah perhitungan biaya produksi dan harga pesaing. Dengan memperkirakan keseluruh faktor tersebut, barulah Gaboh Burger dapat menentukan harga produk. 2. Dalam meningkatkan penjualannya, Gaboh Burger menggunakan beberapa strategi penetapan harga yaitu strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar danstrategi relative pricing. Strategi penetapan harga untuk membentuk pangsa pasar merupakan strategi yang dilakukan dengan cara menciptakan harga serendah mungkin untuk produk baru. Hal ini dilakukan untuk menciptakan pangsa pasar yang lebih besar, sehingga perusahaan mampu memiliki keunggulan Universitas Sumatera Utara