Pembangunan haruslah diarahkan kembali sebagai suatu serangan terhadap kebusukankejahatan dunia sekarang ; krisis pangan,kurang
gizi,pengangguran,dan ketimpangan pendapatan. Karena jika diukur dari pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,pembangunan telah mencapai sukses
yang besar,akan tetapi jika ditinjau dan dikaji dari segi pengurangan tingakat kemiskinan,keadilan dan pengurangan tingkat pengangguran maka pembangunan
itu mengalami kegagalan. Paul P.streeten, Chairman of Editorial advisord Board, world development, 1967 .
2.11 Tiga Nilai Inti Pembangunan
Dalam bukunya Michael P.Todaro mengutip pendapat Profesor Goulet dan tokoh-tokoh lainnya mengatakan bahwa paling tidak adanya tiga komponen dasar
atau nilai inti yang harus dijadikan sebagai basis konseptual dan pedoman praktis untuk memahami makna pembangunan yang paling hakiki. Ketiga komponen
dasar itu adalah Kecukupan sustenance jati diri self-estem, serta kebebasan freedom; ketiga hal tersebut nilai pokok atau tujuan inti yang harus dicapai dan
diperoleh oleh setiap masyarakat melalui pembangunan. Ketiga komponen tersebut berkaitan secara langsung dengan kebutuhan manusuia yang paling
mendasar, yang terwujud dalam berbgai macam manifestasi di seluruh masyarakat dan budaya sepanjang zaman.
Kecukupan: kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
Yang dimaksud dengan kecukupan bukan hanya sekedar menyangkut makanan. Melainkan mewakili semua hal yang merupakan kebutuhan dasar
manusia secara fisik. Kebutuhan dasar ini meliputi
pangan,sandang,papan,kesehatan, dan keamanan. Apabila salah satu satu dari sekian banyak kebutuhan dasar ini tidak terpenuhi maka muncullah
keterbelakangan absolute. Fungsi dari semua kegiatan pemabangunan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sebanyak banyak mungkin perangakat dan
bekal guna menghindari kesengsaraan dan ketidakberdayaan yang diakibatkan oleh kekurangan pangan,sandang,papan,kesehatan,dan keamanan. Atas dasar
tersebutlah dinyatakan bahwa keberhasilan pembangunan itu merupakan prasayarat bagi membaiknya kualitas kehidupan. Tanpa adanya kemajuan
ekonomi secara berkesinambungan,maka realisasi potensi manusia, baik itu indvidu maupun keseluruhan masyarakat,tidak mungkin berlangsung. Setiap
individu harus mendapat kecukupan untuk mendapatkan lebih. Dengan demikian,kenaikan pendapatan perkapita,penambahan lapangan kerja,pengentasan
kemiskinan,serta pemerataan pendapatan,merupakan hal-hal yang harus ada necessary condition bagi pembangunan,tapi tidak akan memadai tanpa adanya
fakto-faktor intipositif lainnya not sufficient condition. Dalam laporan PBB,Human Development Report terbitan tahun 1994 pada
bab pembukaan dengan tegas menyatakan : Bahwa semau manusia lahir dengan membawa potensi kapabilitas tertentu.
Tujuan pembangunan adalah menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan setiap orang mengembangkan kapabilitas itu,dan kesempatnnya harus senantiasa
dipupuk dari satu generasi ke generasi berikutnya. Pondasi nyata bagi pembangunan manusia adalah universalisme pengakuan atas hidup manusia.
Namun jika semua perhatian diarahkan ke hal itu,maka hal tersebut adalah kekliruan. Ada dua alasan pokok. Pertama, akumulasi kekayaan tidak menjamin
tersedia atau terpenuhinya pilihan-pilihan terpenting bagi manusia. Kedua,pilihan- pilihan manusia itu jauh lebih besar dari kekayaan.Human Development
Report,1994.
Jati Diri :Harga Diri Sebagai Manusia.
Komponen inti dari pembangunan yang kedua adalah menyangkut jati diri. Kehidupan yang serba lebih baik adalah adanya dorongan dari dalam diri
untuk maju,untuk menghargai diri sendiri,untuk merasa diri pantas able dan layak untuk melakukan sesuatu. Semua itu terangkum dalam jati diriself-esteem.
Pencarian jati diri bukanlah suatu hal yang bersifa sepele. Karena jati diri itu bukan hal yang sepele. Penyebaran nilai-nilai modern yang bersumber dari
Negara-negara maju telah menimbulkan kebingungan dan kejutan budaya di banyak Negara berkembang.kontak dengan masyarakt lain baik secara ekonomis
maupun teknologis lebih maju acap kali menyebabkan defenisi dan batasan mengenai baik-buruk atau benar-salah menjadi kabur. Ini dikarenakan
kesejahtraan nasional muncul sebagai berhala baru. Kemakmuran materil lambat laun dijadikan sebagai suatu ukuran kelayakan universal,dan dinobatkan sebagi
landasan atas penilaian sesuatu. Derasnya serbuan nilai-nilai barat yang mengikis jati diri masyarakat dinegara-negara berkembang. Banyak bangsa yang merasa
dirinya kecil atau tidak berarti hanya karena mereka tidak meiliki kemajuan ekonomi dan teknologi seperti bangsa-bangsa lain. Selanjutnya yang dianggap
hebat adalah mempunyai kemajuan ekonomi dan teknologi modern,sehingga masyarakt di Negara-negara dunia ketiga berlomab-lomba untuk mengejar
ketertinggalan tanpa menyadari kehilangan jati dirinya.
Kebebasan dari PerbudakanPenindasan
Tata nilai ketiga sebagai nilai-nilai hakiki pembanguna adalah konsep “Kebebasan atau Kemerdekaan. Kebebasan dalam konteks ini diartikan secara
luas sebagai kemampuan untuk berdiri tegak sehingga tidak diperbudak oleh pengejaran aspek-aspek materil dalam kehidupan serta bebas dari perasaan
perbudakan sosial sebagai manusia terhadap alam. Kebebasan dari kebodohan dan ketergantungan terhadap pihak asing. Kebebasan merangkum pilihan-pilihan yang
luas bagi masyarakat dan anggotanya secara bersama-sama untuk memperkecil paksaantekanan dari luar,dalam usaha untuk mencapai tujuan sosial yang
dinamakan dengan “pembangunan”Arthur Lewis1954 menekankan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan kebebasan dari sikap-sikap budak,dengan
menyimpulkan,bahwa keuntungan dari pertumbuhan ekonomi bukanlah kenikmatan karena kekayaan bertambah,tapi karena meningkatnya kebebasan
manusia untuk memilih. 2.1.2 Tiga sasaran pembangunan
Dapat disimpulkan bahwa pembangunan,baik secara fisik ,mapun non fisik yang dimiliki oleh masyarakat melalui beberapa gabungan proses social,ekonomi
dan institusional,mencakup usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen-komponen khusus untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik ini,tetapi pembangunan dalam semua masyaraktat haruslah mempunyai,paling sedikit tiga sasaran sebagai berikutMichael P.Todaro: 1977 :
• Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagianpemerata an bahan- bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup,seperti
makanan,perumahan,kesehatan dan perlindungan. • Mengangkat taraf hidup,termasuk menambah danmempertinggi
penghasilan,peneyediaan lapangan kerja yang memadai,pendidikan yang lebih baik dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan
manusiawi ,dan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materil ,tapi juga untuk mengangkat kesadaran akan harga diri, baik itu secara individu
maupun nasional. • Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua bagi
seluruh masyarakat dengan cara membebaskan mereka dari sikap-sikap budak dan ketergantungan,tidak hanya dalam hubungannya dengan orang
lain dan juga Negara-negara lain tapi dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan manusia.
2.2 Pengertian dan Teori Pembangunan Ekonomi