DAFTAR GAMBAR No.Gambar Judul Halaman
1.1 Pertumbuhan Ekonomi Tapanuli Utara 8 2.1 Hipotesisi Neo-Klasik 38
2.2 Jumlah Penduduk Optimal 42 2.3 Kerangka Konseptual 58
3.1 Kurva U-Terbalik Hipotesis Kuznets 64 4.1 Hipotesis Kuznets di Kabupaten Tapanuli Utara 108
4.2 Hipotesis Kuznets di Kabupaten Humbang Hasundutan 111
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jumlah Penduduk,PDRB atas Dasar Harga Konstan
2000,Pendapatan perkapita,dan Pertumbuhan Ekonomi Economic Growth Kabupaten Tapanuli Utara,Tahun 2003-2009
Lampiran II PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK 2000 Kabupaten
Tapanuli Utara, PDRB Kabupaten Tapanuli Utara Berdasarkan Sektor Pertanian
Agriculture,Pengolahan Manufacture,dan Jasa Services
Lampiran III Jumlah Penduduk,PDRB Atas Dasar Harga Konstan
2000,Pendapatan Perkapita,dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Humbang Hasundutan
Lampiran IV PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK 2000 Kabupaten
Humbang Hasundutan PDRB Kabupaten Humbang Hasundutan menurut sektor
Pertanian Agriculture,Pengolahan Manufacture,dan Jasa Services
Lampiran V Jumlah Penduduk,PDRB Atas Dasar Harga Konstan
2000,Perndapatan Perkapita,dan Pertumbuhan Ekonomi Povinsi Sumatera Utara
Lampiran VI PDRB Menurut Lapangan Usaha ADHK 2000 Provinsi Sumatera
Utara
ABSTRAK
Ketimpangan Pembangunan adalah merupakan permasalahan yang serius yang dihadapi disetiap negara,Baik itu negera maju maupun negara
berkembang.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketimpangan pembangunan antara Kabupaten Tapanuli Utara dan Humbang Hasundutan
dengan rumus Indeks Williamson,dan menganalisis sektor-sektor ekonomi unggulan Potensi ekonomi di kedua kabupaten. Penelitian ini menggunakan
data sekunder berupa data time series yang diteliti dari tahun 2003-2009, dengan analisis yang digunakan adalah Indeks Williamson,Hipotesis Kuznets,dan
Location Quotient. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ketimpangan pembangunan terjadi
di kedua daerah ,dan ketimpangan pembangunan Kabupaten Tapanuli Utara lebih tinggi dari Kabupaten Humbang Hasundutan,walaupun tingkat ketimpangan
pembangunan dikedua daerah ini tergolong dalam dalam ketimpangan rendah dengan Indeks Williamson IW 0,3. Hipotesis Kuznets berlaku dikedua
daerah ini. Berdasarkan Analisis Location Quotient menunjukkan bahwa sektor Pertanian menjadi sektor Ekonomi Unggulan dikedua Kabupaten ini sedangkan
sektor jasa Services dan Pengolahan Manufacture tidak menjadi sektor potensial penopang perekonomian di kedua Kabupaten ini.
Kata Kunci : Ketimpangan Pembangunan,Indeks Williamson,Tipologi Klassen,Hipotesis Kuznets,Location Quatient.
ABSTRACT
Development disparity is a serious problem that faced in many countries in the world. Not only in Developing Country but also in developed country. This
Research aimed to analyzed development disparity rate between North Tapanuli Regency dan Humbang Hasundutan Regency by using Williamson Indeks, and
to analyze the leading economic sectors Potential sector in both of regency. This research uses secondary data in the form of time series data from the years 2003-
2009 by analyzed tools used are Williamson Index,Kuznets hypotesis,and Location Quatient.
The testing result show and indicates that the development disparity occured in both of region,and development disparity in North Tapanuli was higher
than Humbang hasundutan Regency, Although the development disparity rate in both of regency is low IW 0,3. Kuznets hypotesis applies in both of these
regency. Based on Location Quatient analyze the result shows that agriculture sector is leading economic sector in both of these Regencis but services and
Manufacture not as a potential sector to improved the economic of both Regencis. Key Word : Development disparity, Williamson Index,Kuznets
Hipotesis,Location Quation.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah