• Meningkatkan persediaan dan memperluas pembagianpemerata an bahan- bahan pokok yang dibutuhkan untuk bisa hidup,seperti
makanan,perumahan,kesehatan dan perlindungan. • Mengangkat taraf hidup,termasuk menambah danmempertinggi
penghasilan,peneyediaan lapangan kerja yang memadai,pendidikan yang lebih baik dan perhatian yang lebih besar terhadap nilai-nilai budaya dan
manusiawi ,dan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan materil ,tapi juga untuk mengangkat kesadaran akan harga diri, baik itu secara individu
maupun nasional. • Memperluas jangkauan pilihan ekonomi dan sosial bagi semua bagi
seluruh masyarakat dengan cara membebaskan mereka dari sikap-sikap budak dan ketergantungan,tidak hanya dalam hubungannya dengan orang
lain dan juga Negara-negara lain tapi dari sumber-sumber kebodohan dan penderitaan manusia.
2.2 Pengertian dan Teori Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi merupakan proses atau kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu Negara dalam rangka pengembangan kegiatan ekonomi untuk
meningkatkan kesejahtraan masyarakat khususnya di bidang ekonomi. Pembahasan tentang masalah pembangunan ekonomi memang bukanlah suatu
perkembangan baru dalam ilmu ekonomi karena studi tentang pembangunan ekonomi tersebut telah menarikperhatian para pakar ekonomi sejak zaman kaum
merkantilis,kaum klasik,sampai marx dan Keynes ahli-ahli ekonomi tersebut telah mengemukakan teorinya tentang pembangunan ekonomi. Adam smith
misalnya,yang terkenal dengan bukunya An Iquiry into the nature and cause the
wealth of nation 1776mengemukakan bahwapembangunan ekonomi suatu Negara sangat bergantung pada kemampuan Negara tersebut dalam menabung dan
berinvestasi. Smith juga memperhatikan ukuran pasar yang dimiliki suatu Negara sebab luar pasar sangat mempengaruhi volume produksi yang akhirnya tergantung
pada tingkat pendapatan.ukuran pasar dapat mempengaruhi produktivitas dan pada gilirannya akan mempengaruhi tingkat pendapatan. Tinggi rendahnya tingkat
pendapatan sangat berpengaruh pada tingkat kemampuan untuk menabung dan dorongan berinvestasi.
Selain itu, dalam bukunya yang berjudul The Progress of Wealth Buku II yang dikembangkan dari bukunya berjudul Principles of Political Economy
1820, Thomas Robert Malthus mengemukakan salah satu gagasannya mengenai konsep pembangunan, khususnya bidang ekonomi bahwa pembangunan ekonomi
dapat dicapai dengan meningkatkan kesejahteraan penduduk suatu negara. Kesejahteraan suatu negara sebagian bergantung pada kuantitas produk
yang dihasilkan oleh tenaga kerjanya dan sebagian lagi pada nilai atas produk tersebut. Malthus mendefenisikan masalah pembangunan ekonomi sebagai
sesuatu yang menjelaskan perbedaan Gross National Product potensial “kemampuan menghasilkan kekayaan” dan Gross National Product actual
“kekayaan aktual”. Tetapi masalah pokoknya adalah bagaimana mencapai tingkat Gross National Product potensial yang tinggi. Mudrajat Kuncoro 2004
juga memberikan gagasannya bahwa pembangunan ekonomi adalah suatu proses yang bersifat multidimensional yang melibatkan kepada perubahan besar, baik
terhadap struktur ekonomi, perubahan sosial, mengurangi atau menghapuskan
kemiskinan, mengurangi ketimpangan, dan pengangguran dalam konteks pertumbuhan ekonomi.
Akhirnya disadari bahwa pengertian pembangunan itu sangat luas, bukan hanya sekedar bagaimana menaikkan Produk Domestik Bruto PDB per tahun
saja, melainkan juga memperhatikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan kualitas hidup
masyarakatnya. Dengan demikian, pembangunan ekonomi pada umumnya didefenisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan kenaikan pendapatan riil
per kapita penduduk suatu negara dalam jangka panjang yang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan. Pembangunan ekonomi perlu dipandang sebagai
kenaikan dalam pendapatan per kapita karena kenaikan itu merupakan penerimaan dan timbulnya perbaikan dalam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Biasanya laju
pembangunan ekonomi suatu negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan PDBPNB.
Menurut Sadono Sukirno 1985, walupun kebijaksanaan-kebijaksanaan pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahtraan dalam
arti yang seluas-luasnya,kegiatan ekonomi selalu dipandang sebagai sebahagian dari usaha pembangunan yang dijalankan oleh masyarakat,pembangunanekonomi
hanya meliputi usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan meningktakan tingkat pendapatan masyarakat,sedangkan
keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan sosial,politik,dan kebudayaan. Dengan adanya pembatasan tersebut maka
pengertian pembangunan ekonomi pada umumnya didefenisikan sebagai suatu
proses yang menyebabakan pendapatan perkapita penduduk sesuatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Laju pembangunan ekonomi suatu Negara ditunjukkan dengan menggunakan tingkat pertambahan Produk Domestik Bruto Gross Domestic Bruto atau GDP.
Namun walaupun demikian cara tersebut mempunyai kelemahan karena cara itu tidak secara tepat menunjukkan perbaikan kesejahtraan masyarakat yang dicapai.
Pada saat terjadi pertambahan kegiatan ekonomi masyarakat,terjadi pula pertambahan penduduk. Oleh karena itu pertambahan kegitan ekonomi digunakan
untuk mempertinggi kesejahtraan ekonomi masyaraktat. Apabila pertambahn GDPGNP masyarakat lebih rendah dibandingkan pertambahan penduduk makan
pendapatan perkapita akan tetap sama atau cenderung menurun.hal ini membuktikan bahwa pertambahan GDPGNP tidak memperbaiki tingkat
kesejahtraan ekonomi. Beberapa perbedaan yang timbul ini menyebabkan beberapa ekonom
membedakan pengertian pembangunan ekonomi Economic development dengan pertumbuhan ekonomi economic Growth para ekonom menggunakan istilah
pembangunan ekonomi sebagai Lincolin Arsyad,1997 :
Pembangunan merupakan peningkatan pendapatan masyarakat yaitu tingkat pertamabahan GDPGNP pada suatu tahun tertentu adalah melebihi
tingkat pertumbuhan penduduk.
Pembangunan merupakan perkembangan GDPGNP yang terjadi disuatu Negara dibarengi oleh perombakan dan sruktur ekonominya.
Menurut Gant 1971 ada dua tahap dalam tujuan pembangunan yaitu tahap pertama bertujuan untuk menghapuskan kemiskinan. Jika tujuan ini sudah
tercapai maka tahap kedua adalah menciptakan kesempatan-kesempatan bagi warganya umtuk mencukupi segala kebutuhannya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi yang diwujudkan dalam berbagai kebutuhan,secara umum disimpulkan sebagai berikut :
Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dana pertumbuhan
produksi nasional yang cepat secara bersamaan.
Mencapai tingkat kestabilan harga yang mantap dengan kata lain mengendalikan tingkat inflasi yang terjadi di perekonomian.
Mengatasi masalah-masalah pengangguran dan perluasan kesempatan
kerja bagi seluruh angkatan kerja.
Pendistribusian pendapatan yang lebih merata dan adil. Pembangunan mengandung arti yang luas,peningkatan produksi
memang merupakan salah satuciri produk dalam proses pembangunan,selain segi penignkatan produksi secara kuantitatif,proses pembangunan mencakup
perubahan komposisi produksi,perubahan pada pola penggunaan Alokasi,sumber daya produksi Produvtive Resources diantara sector-sektor
kegiatan ekonomi,perubahan pada pola pemabgian distribusi kekayaan dan pendapatan diantara berbagai golongan pelaku ekonomi, perubahan pada kerangka
kelembagaan Institusional Framework dalam kehidupan masyarakat secara komprehensif.
Dalam melaksanakan pembangunan,sasaran yang ingin dicapai ada lima yaitu sebagai berikut :
Terpenuhinya kebutuhan sandang,pangan,dan perumahan serta peralatan sederhana dan berbagai kebutuhan yang secara luas dipandang perlu oleh
masyarakat yang bersangkutan. Terciptanya kesempatan yang luas untuk memperoleh berbagai jasa
publik,pendidikan,kesehatan,pemukiman yang dilengkapi infrastruktur yang layak.
Terjaminnya hak untuk memperolah kesempatan kerja yang produktif yang memungkinkan adanya balas jasa yang setimpal untuk memnuhi
kebutuhan rumah tangga. Terjaminnya partisipasi masyaraktat dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan proyek-proyek. Suryana,2000: 29. 2.2.1 Pembangunan dalam Perspektif Paradigma Modernisasi
Pembangunan kerapkali dikaitkan dengan modernisasi. Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan sosial yang diharapkan terjadi. Dalam perspektif
modernisasi,pembangunan dianggap sebagai sarana menuju kehidupan yang meniggalkan aspek tradisionalisme suatu masyarakat. Asumsi tersebut ditolak
oleh Faqih dalam Runtuhnya teori pembangunan dan Globalisasi 2002. Umumnya orang beranggapan bahwa pembangunan adalah kata benda netral yang
maksudnya adalah suatu kata yang digunakan untuk menjelaskan proses dan usaha untuk meningkatkan kehidupan ekonomi,politik,social budaya,dan
infrastruktur masyarakat. Dengan demikian pembangunan disejajarkan dengan konsep perubahan sosial dan sejajar dengan kata ‘modernisasi’.
Dalam perspektif modernisasi,pembangunan menggunakan theory pertumbuhan ekonomi economic growth. Dalam membahas teori-teori
modernisasi dan pembangunan,maka pemikiran Rostow akan dijadikan kunci bahasan.dalam hal ini teori pertumbuhan ekonomi merupakan pilar dari perubahan
sosial yang ingin dicapai dalam suatu proses pembangunan ekonomi. Ada beberapa teori tentang modernisasi yang melekat dalam konsep pembangunan
dalam pengertian ini.
a. Theory ekonomi Kapitalisme. Dalam teori ini dinyatakan bahwa teori