3. Menjelaskan. Maksudnya teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamati.
4. Pengamatan. Teori tidak saja menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati tetapi juga memberikan petunjuk bagaimana “cara” mengamatinya.
5. Prediksi atau perkiraan. Fungsi ini penting sekali bagi bidang-bidang kajian ilmu komunikasi terapan seperti persuasi dan perubahan sikap, komunikasi
dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relations dan media massa.
6. Heuristik. Fungsi ini harus mampu menstimuli penelitian selanjutnya, bila konsep-konsepnya jelas dan memiliki penjelasan operasional sehingga dapat
dijadikan pegangan bagi penellitian-penelitian selanjutnya. 7. Komunikasi. Teori ini harus dipublikasikan, didiskusikan dan terbuka
terhadap kritik-kritik, sehingga penyempurnaan teori dapat dilakukan. 8. Normatif. Mampu mengontrol kehidupan manusia atau masyarakat, karena
teori ini sangat berpotensi berkembang menjadi norma-norma atau nilai- nilai yang dipegang dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
9. Generatif. Mampu menjadi sarana perubahan sosial dan kultural serta sarana untuk menciptakan pola dan cara kehidupan baru. Fungsi ini
terutama menonjol dikalangan pendukung teori kritis.
II.1.5. TIPOLOGI TEORI KOMUNIKASI
Untuk memahami konteks teori komunikasi dapat dilihat dari luas cakupan orang yang terlibat dalam suatu gejala komunikasi. Berikut ini merupakan tipologi
atau pengelompokkan teori komunikasi, diantaranya:
1. Intrapersonal Communication
Teori tentang bagaimana seseorang individu mengubah pesan atau gejala komunikasi atau peristiwa komunikasi dengan dirinya. Pada teori ini, model
komunikasi yang digunakan adalah model komunikasi yang dibuat oleh Aristoteles. Dimana teori ini mencakup tiga hal, yakni unsur sumber, pesan dan
penerima. Model ini dinilai sebagai model klasik atau model pemula komunikasi.
Universitas Sumatera Utara
2. Interpersonal Communication
Komunikasi yang terjadi antara dua orang yang mengolah pesan atau peristiwa komunikasi untuk meningkatkan atau menurunkan intensitas atau
kualitas hubungan, yang biasanya bersifat pribadi. Salah satu model yang digunakan untuk menggambarkan proses komunikasi adalah model sirkular yang
dibuat oleh Osgood bersama Schramm. Model ini menggambarkan komunikasi sebagai proses yang dinamis, dimana pesan ditrasmit melalui proses encoding dan
decoding. Encoding adalah translasi yang dilakukan oleh sumber atas sebuah pesan, dan decoding adalah hubungan antar sumber dan penerima secara simultan
dan mempengaruhi satu sama lain. Kemudian interpreter pada model sirkular ini bisa berfungsi ganda sebagai pengirim dan penerima pesan.
3. Groups Communication
Komunikasi yang terjadi dalam suatu kelompok kecil. Komunikasi kelompok mengamati interaksi yang terjadi antar anggota kelompok. Biasanya melibatkan
lebih dari dua orang dan komunikasi dilakukan secara bergantian. Pada tipologi teori komunikasi ini, digunakan model komunikasi partisipasi yang dibuat oleh D.
Lawrence Kincaid dan Everett M. Rogers. Model ini mngembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan prinsip pemusatan yang dikembangkan dari teori
informasi dan sibernetik. Dalam model komunikasi menjelaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih saling menukar
informasi untuk mencapai kebersamaan pengertian satu sama lainnya dalam situasi dimana mereka berkomunikasi. Saling pengertian ini adalah kombinasi
estimasi seseorang dengan orang lain terhadap pesan.
4. Public Communication