4. Adanya Efek Dalam suatu komunikasi tentu akan terjadi beberapa efek. Efek mungkin
berupa suatu persetujuan mutlak atau ketidak setujuan mutlak, atau mungkin berupa pengertian mutlak atau ketidak-mengertian mutlak pula. Dengan
demikian sipenerima tentu akan terpengaruh pula oleh pengiriman pesan oleh komunikator.
5. Adanya Umpan Balik Yang dimaksud dengan umpan balik adalah pesan yang dikirim kembali
oleh si penerima, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Apabila komunikasi itu tatap muka, maka umpan balik bisa berupa kata-kata,
kalimat, gerakan mata, senyum, anggukan kepala atau gelengan kepala. Konsep umpan balik ini dalam proses Komunikasi Antar Pribadi amat
penting, karena dengan terjadinya umpan balik, komunikator mengetahui apakah komunikasinya berhasil atau gagal, dengan kata lain apakah umpan
baliknya itu positif atau negatif.
Kelima hal diatas saling berhubungan dan bila salah satu diantaranya terlupakan, maka dapat mengakibatkan komunikasi berjalan lambat. Dengan
begitu, tujuan pesan terhambat atau bahkan dapat mengakibatkan tidak tercapainya sasaran seperti yang diharapkan komunikator.
Jalaludin Rahmat 2010 dalam buku Psikologi Komunikasi meyakini bahwa komunikasi antarpribadi dipengaruhi oleh persepsi antarpribadi, konsep diri,
atraksi antarpribadi dan hubungan antarpribadi. Komunikasi antarpribadi yang effektif yang terjalin diantara anggota kelompok akan membantu menghantarkan
proses belajar yang lebih hidup dan menarik. Satu anggota yang ingin mentransfer pengetahuan, ide atau gagasannya kepada teman sekelompoknya dapat ditentukan
dengan bagaimana dia berkomunikasi dengan teman-teman kelompoknya. Demikian juga sebaliknya yang terjadi terhadap guru dan anak didiknya.
II.6 Teori AIDDA
Onong Uchajana Effendi 2003: 304 mengatakan bahwa pendekatan yang disebut A-A Procedure atau From Attention to Action Procedure, merupakan
sebuah penyederhanaan dari proses yang disingkat AIDDA. Konsep ini menjelaskan mengenai suatu proses psikologi yang terjadi pada khalayak dalam
menerima pesan komunikasi. Adapun singkatan AIDDA yaitu: A
Attention Perhatian
Universitas Sumatera Utara
I Interest Minat
D Desire Hasrat atau Keinginan
D Decision Keputusan
A Action Tindakan
Konsep AIDDA sering dipadankan dengan rumusan think fell do, yaitu
tahap “tahu” ke tahap “merasakan” dan akhirnya ke tahap “melakukan”. Tahapan proses ini dapat dilihat terhadap proses dimana seorang anak yang mulai tertarik
pada suatu kelompok. Ketika seseorang mulai memberi perhatian cukup besar kepada suatu kelompok maka timbul keinginan untuk mencari tahu apa dan
bagaimana kelompok tersebut, yang pada akhirnya terjadi tahapan pengambilan keputusan dan tindakan untuk bergabung dalam kelompok tersebut. Ketertarikan
akan semakin kuat ketika anak tersebut menjalin komunikasi dan berinteraksi di dalam kelompok itu.
Konsep AIDDA ini juga merupakan suatu proses psikolog pada diri komunikan. Komunikasi persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatian.
Upaya ini tidak hanya dilakukan dalam gaya bicara dengan kata-kata yang merangsang tetapi
juga dalam penampilan appearance ketika menghadapi komunikan, tentu saja dalam hal ini perhatian anak – anak yang tergabung dalam kelompok belajar.
Membangkitkan perhatian tersebut bisa saja dengan mimik wajah, gerakan tubuh atau hal lainnya yang dapat menarik perhatian anak - anak. Apabila perhatian sudah
berhasil dibangkitkan maka menyusul upaya membangkitkan minat dalam belajar. Berhasil atau tidaknya menarik perhatian tersebut sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor: 1. Kemampuan komunikator dalam menguasai pesan
2. Mampu berempati 3. Komunikator adalah orang yang ahli dibidangnya
Apabila ditinjau dari segi psikologisnya maka komponen perubahan yang terjadi pada model AIDDA juga bisa ditinjau dari komponen perubahan sikap yang terjadi
pada diri manusia akibat terpaan pesan Rakhmat, 2002 yaitu: 1. Cognitive : Pesan yang disampaikan ditujukan pada pikiran komunikan. Hal ini
dilakukan agar komunikan tahu dan paham akan pesan yang disampaikan. Hal ini sama dengan attention pada model AIDDA.
Universitas Sumatera Utara
2. Affektive : Pada tahap ini tujuan komunikator tidak hanya supaya komunikan tergerak hatinya sehingga timbul perasaan tertentu seperti minat yang muncul
akibat adanya perhatian. 3. Behavioral : Dampak yang timbul adalah berupa tindakan atau kegiatan. Hal
ini sudah mulai bisa dilihat pada proses pengambilan keputusan.
II.7 Minat Belajar