4. Penaburan Granula
Pestisida yang diformulasikan dalam bentuk butiran dan granula bisa diaplikasikan dengan beberapa cara sesuai kondisinya, seperti
disebarkan langsung, dilubang tanaman, di sekitar leher akar. 5.
Penggocoran drenching cara ini sangat tepat untuk aplikasi pestisida sistemik dan berformulasi
cairan. 6.
Penyuntikan Alat penyuntikan tanah digunakan untuk menyebarkan nematisida ke
dalam tanah. 8.
Pengumpanan Pengumpanan bisa diterapkan untuk mengendalikan tikus, ulat tanah,
siput, dan bekicot.
2.6. Insektisida 2.6.1. Pengertian Insektisida
Kata Insektisida secara harafiah berarti pembunuh serangga yang berasal dari kata Insekta = serangga dan kata lain cida yang berarti pembunuh.
Dan diantara golongan pestisida, insektisida merupakan kelompok yang terbanyak digunakan Achmadi, 2008.
2.6.2. Jenis Insektisida
Menurut Djojosumarto P. 2008 ada tiga jenis insektisida berdasarkan cara kerja atau gerakan pada tanaman setelah diaplikasikan yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Insektisida Sistemik
Insektisida sistemik diserap oleh organ-organ, baik lewat akar, batang atau daun. Contoh insektisida sistemik adalah furatiokarb, fosfamidon, isolan, karbofuran,
dan monokrotofos. 2.
Insektisida Nonsistemik Insektisida nonsistemik setelah diaplikasikan misalnya disemprotkan pada
tanaman sasaran tidak diserap oleh jarinagan tanaman,tetapi hanya menempel di bagian luar tanaman. Bagian terbesar insektisida yang dijual di pasaran Indonesia
dewasa ini adalah insektisida nonsistemik. Contohnya, dioksikarb, diazinon, diklorvos, profenofos, dan quinalfos.
3. Insektisida Sistemik Lokal
Insektisida sistemik lokal adalah kelompok insektisida yang dapat diserap oleh jaringan tanaman umumnya daun. Contohnya, dimetan, furatiokarb, pyrolan,
dan profenofos.
2.6.3. Penggolongan Insektisida Berdasarkan Susunan Kimia
Menurut Untung 1996, insektisida dapat kita bagi menurut sifat dasar senyawa kimianya yaitu insektisida anorganik, insektisida organik dan
insektisida sintetik. a.
Insektisida anorganik adalah insektisida yang yang tidak mengandung unsur karbon. Ada beberapa jenis insektisida anorganik sebagai berikut:
- Arsenikum - merkurium
- boron
Universitas Sumatera Utara
- tembaga - sulfur dan lain-lain.
b. Insektisida organik adalah insektisida yang mengandung unsur karbon,
insektisida organik yang terbuat dari tanaman dan bahan alam lainnya. c.
Insektisida Sintetik 1.
Insektisida organoklorin atau sering disebut Hidrokarbon, kelompok insektisida sintetik pertama yang dimulai dengan ditemukannya DDT
oleh ahli kimia Swiss Paul Mueller pada tahun 1940-an. Insektisida organoklorin
Insektisida organokhlor pada umumnya tidak mudah menguap, praktis tidak larut dalam air
juga senyawa yang tidak
reaktif, memiliki sifat yang sangat tahan atau persisten, baik di dalam tanah maupun di jaringan tanaman dan dalam tubuh hewan. Secara
umum dapat dikatakan bahwa keracunan serangga oleh insektisida tersebut ditandai dengan terjadinya hiperktivitas, gemetaran, kejang-
kejang dan akhirnya terjadi kerusakan syaraf dan otot serta
kematian. Ada beberapa jenis insektisida organoklorin sebagai berikut :
- DDT - Aldrin
- Dieldrin - Endrin
- Lindane - Heptaklor
Universitas Sumatera Utara
- toksofin, dan lain-lain. 2. Insektisida organofosfat merupakan kelompok insektisida yang terbesar
dan sangat bervariasi jenis dan sifatnya. Kelompok insektisida yang sangat beracun bagi serangga. Berbeda dengan organoklorin,
organofosfat di lingkungan kurang stabil sehingga lebih cepat terdegradasi dalam senyawa-senyawa yang tidak beracun. Daya racun
organofosfat mampu menurunkan populasi serangga dengan cepat, persistensinya dilingkungan sedang dan sampai saat ini insektisida
golongan organofosfat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Ada beberapa jenis insektisida organofosfat seabagai berikut :
- Malathion - Monokrotofos
- Parathion - Fosfamidon
- Dimetoat - Diklorfos
- Fenitrotion - Fention
- profenofos dan lain-lain. 2.
Karbamat dikenal pada tahun 1951 oleh geology chemical company di Switzerland dan dipasarkan pada tahun 1965. Cara karbamat mematikan
serangga sama dengan insektisida organofosfat yaitu melalui penghambatan enzim kolinesterase. Insektisida ini cepat terurai dan
Universitas Sumatera Utara
hilang daya racunnya dari jaringan sehingga tidak terakumulasi dalam jaringan lemak dan susu seperti organoklorin. Ada beberapa jenis
insektisida karbamat sebagai berikut : - Karbaril,
- Metal - Karbamat
- Dimetilkarbamat - Oksikarboksin dan lain-lain.
3. Peretroid merupakan kelompok insektisida sintetik yang digunakan
sejak tahun 1970-an dan saat ini berkembang sangat cepat. Keunggulannya karena memiliki pengaruh “knock down” atau
menjatuhkan serangga dengan cepat, tingkat toksitas rendah bagi manusia.
- Alletrin - Bioalletrin
- Sipermetrin - Permetrin dan lain-lain.
4. Fumigan sangat mudah menguap kebanyakan mengandung satu atau
lebih gas halogen yaitu, Cl, Br, F. sangat beracun bagi serangga. Ada beberapa jenis insektisida fumigan sebagai berikut :
- Metal bromide - Etilen dibromida
- Karbon disulfide dan lain-lain.
Universitas Sumatera Utara
5. Minyak-minyak mineral adalah minyak paraffin yang dihaluskan dan
dibuat emulsi yang diaplikasikan secara ringan pada tanaman untuk mengendalikan tungau, kutu-kutu tanaman. Seperti, dinitrokresol.
6. Insektisida lain
Masih banyak kelompok insektisida lain yang digunakan dalam mengendalikan hama tanaman. Jenis insektisida lainnya sebagai berikut:
- Formamidin - Tiosianat
- Dinitrofenol - Organosulfur
- Organotin dan lain-lain.
2.7. Insektisida Golongan Organofosfat