2.11. Kerangka Konsep
Pemeriksaan Laboratorium
Residu Insektisida Profenofos pada :
- Cabai Merah Segar Cabai Merah Giling
Uji Kuantitatif KADAR
SNI No. 7313:2008 Tentang BMR pada Hasil Pertanian
Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi
Syarat
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif yaitu menggambarkan kuantitas residu insektisida profenofos pada cabai merah segar dan
cabai merah giling di beberapa Pasar Tradisional di Kota Medan Tahun 2012.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan sampel dilakukan di beberapa Pasar Tradisional di Kota Medan yaitu pasar Padang Bulan, pasar Petisah, Pusat Pasar, pasar Sukaramai, dan
pasar Aksara. Dengan alasan bahwa kelima pasar tersebut merupakan pasar yang cukup besar, dikelola pemerintah, banyak dijumpai pedagang dan pembeli cabai
merah segar maupun cabai merah giling, dan terletak dipinggir jalan sehingga mudah dijangkau oleh mayarakat.
3.2.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2012.
3.3. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah cabai merah segar dan cabai merah giling yang dijual sendiri oleh pedagang cabai di lima pasar tradisional Kota Medan. Objek yang ingin
diteliti sebanyak 10 sampel yaitu lima cabai merah segar dan lima cabai merah giling.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Cara Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan alasan bahwa cabai merah segar dan cabai merah giling berasal dari lima 5 pasar
tradisional di Kota Medan. Setiap pasar diambil satu produsen cabai yang menjual cabai merah segar dan cabai merah giling. Dari cabai merah segar diambil sampel
sebanyak 500 gram dan cabai merah giling sebanyak 250 gram. Kemudian dimasukkan ke dalam plastik. Setelah itu, sampel dibawa untuk diperiksa di
Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida UPT BPTH I Medan.
3.5. Metode Pengumpulan Data
3.5.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari pemeriksaan sampel cabai merah segar dan cabai merah giling yang dijual di beberapa Pasar Tradisional di Kota
Medan yang dilakukan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida UPT BPTH I Medan.
3.5.2. Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, Badan Pusat Statistik, dan UPT BTPH I Medan.
3.6. Defenisi Operasional
1. Cabai merah segar adalah buah yang diperoleh dari hasil panen dan digunakan
untuk kebutuhan bumbu masak. 2.
Cabai merah giling adalah cabai yang diperoleh dari hasil penggilingan cabai, yang terlebih dahulu tangkainya dibuang, dan dicuci, kemudian digiling.
Universitas Sumatera Utara
3. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan residu insektisida profenofos
pada cabai merah segar dan cabai merah giling di Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida UPT BPTH propinsi Sumatera Utara dengan
metode Kromatografi gas. 4.
Uji Kuantitatif adalah suatu metode pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui kadar insektisida profenofos pada cabai merah segar dan
cabai merah giling. 5.
Kadar insektisida adalah banyaknya insektisida profenofos yang tinggal atau yang terdapat pada sayuran, buah-buahan, dan bahan-bahan lainnya.
6. Memenuhi syarat adalah residu insektisida profenofos berada di bawah nilai
ambang batas sesuai dengan ketetapan SNI. 7.
Tidak memenuhi syarat adalah residu insektisida profenofos berada diatas nilai ambang batas sesusi dengan ketetapan SNI.
8. BMR adalah nilai batas maksimum residu yang diizinkan ada pada buah
cabai.
3.7. Cara Pemeriksaan Residu Pestisida secara Kuantitatif pada Cabai