3. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan residu insektisida profenofos
pada cabai merah segar dan cabai merah giling di Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida UPT BPTH propinsi Sumatera Utara dengan
metode Kromatografi gas. 4.
Uji Kuantitatif adalah suatu metode pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui kadar insektisida profenofos pada cabai merah segar dan
cabai merah giling. 5.
Kadar insektisida adalah banyaknya insektisida profenofos yang tinggal atau yang terdapat pada sayuran, buah-buahan, dan bahan-bahan lainnya.
6. Memenuhi syarat adalah residu insektisida profenofos berada di bawah nilai
ambang batas sesuai dengan ketetapan SNI. 7.
Tidak memenuhi syarat adalah residu insektisida profenofos berada diatas nilai ambang batas sesusi dengan ketetapan SNI.
8. BMR adalah nilai batas maksimum residu yang diizinkan ada pada buah
cabai.
3.7. Cara Pemeriksaan Residu Pestisida secara Kuantitatif pada Cabai
Merah Segar dan Cabai Merah Giling. 1.
Alat dan Bahan
a. Peralatan
1. Pencincang untuk cabai merah segar
2. Blender atau ultra turaks
3. Kromatograf gas, dilengkapi dengan detector spesifik.
Universitas Sumatera Utara
b. Pereaksi 1.
Aseton 2.
Diklorometan 3.
Petroleum Benzine 4.
Iso oktana 5.
Toluena. c. Bahan
1. Cabai Merah Segar.
2. Cabai Merah Giling
2. Prosedur Kerja
a. Pencucian
Untuk cabai merah segar, Bahan dicuci dibawah air mengalir sambil digosok- gosok selama 2 menit.
a. Ekstraksi
1. Contoh analitik yang telah dicincang, ditimbang seberat 15 gram
2. Lumatkan dengan ultra turaks blender dengan tambahan 30 ml aseton,
30 ml diklormetan dan 30 ml petroleum Benzine . 3.
Campuran dilumatkan selama 30 detik 4.
Saring dengan kertas saring 5.
Pipet 25 ml fase organik kedalam labu bulat 6.
Pekatkan dalam rotavapor pada suhu tangas air 40 C, sampai hampir
kering, kemudian dengan mengalirkan gas nitrogen sampai kering. 7.
Larutkan residu dalam 5 ml iso oktana :toluene 90:10, vv
Universitas Sumatera Utara
b. Penetapan
Suntikan 1- 2 μl ekstra dan larutan standar ke dalam kromatograf gas.
c. Perhitungan
Bandingkan waktu lambat dan tinggi atau luas puncak kromatogram yang diperoleh dari larutan cuplikan dan larutan baku pembanding Dinas
Pertanian, 2004.
3.8. Analisa Data
Data diperoleh dari hasil pemeriksaan di Laboratorium Pengujian Mutu dan Residu Pestisida UPT BPTH I Medan. Untuk mengetahui hasil pemeriksaan sesuai
dengan syarat kesehatan atau tidak, maka dibandingkan dengan hasil yang didapat di Laboratorim yang mengacu pada standar SNI No.7313 Tahun 2008 tentang BMR
pada Hasil Pertanian. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner diolah dengan bantuan perangkat
komputer secara manual dengan langkah-langkah berupa pemeriksaan kembali data yang dikumpulkan, coding dan entry data dan data tersebut disajikan dalam bentuk
tabel.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Kota Medan
Letak dan posisi Kota Medan memang stategis, kota ini dilalui Sungai Deli dan Sungai Babura, keduanya merupakan jalur lintas perdagangan yang cukup ramai.
Kota Medan yang merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur
dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 2,5-37,5 meter di permukaan laut dengan tofografi cenderung miring ke Utara.
Secara gegrafis, Medan terletak pada 2,27 -2,47
Lintang Utara dan 98,35 -
98,44 Bujur Timur dengan luas wilayah 265,10 km
2
. Sebelah Utara Berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Selat Malaka, sebelah Selatan, Timur, Barat
berbatasan dengan Deli Serdang. Kota Medan memiliki 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan yang saat ini terdapat
56 pasar yang berada di Kota Medan. Pasar yang banyak menjual berbagai macam keperluan dari sayuran, buah juga keperluan lainnya. Pada tahun 2007 pertumbuhan
ekonomi Kota Medan terus meningkat. Walaupun belum pulihnya perekonomian nasional, para pelaku ekonomi sudah mulai melakukan perbaikan dan antisipasi di
bidang ekonomi. Sehingga kegiatan ekonomi mulai bergerak menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Medan mengalami kenaikan positif.
Universitas Sumatera Utara
4.2. Gambaran Lokasi Penelitian