penggunaannya disemprotkan dengan alat penyemprot atau untuk merendam benih. Kandungan bahan aktifnya 50-85.
5. Tepung yang larut dalam air water-soluble powder=SP
Pestisida berbentuk SP ini sepintas mirip WP. Penggunaannya pun ditambahkan air. Perbedaannya terletak pad kelarutannya. Bila WP tidak bisa
terlatut dalam air, SP bisa larut dalam air. Kandungan bahan aktifnya biasanya tinggi.
6. Cairan emulsifiable concentrate=EC
Bentuk pestisida ini adalah cairan pekat yang terdiri dari campuran bahan aktif dengan perantaraan emulsi emulsifier. Dalam penggunaanya, biasanya
dicampur dengan bahan pelarut berupa air. Hasil pengenceran atau semprotnya disebut emulsi.
7. Berbentuk cairan yang pekat yang bahan aktifnya mengandung bahan
pengemulsi yang dapat digunakan setelah dilarutkan dalam air. Cara penggunaannya disemprotkan dengan alat penyemprot atau di injeksikan pada
bagian tanaman atau tanah. Contoh insektisida Agrimec 18 EC.
2.5.4. Dosis Pestisida
Dosis pestisida adalah jumlah pestisida yang diaplikasikan untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman pada setiap satuan luas bidang
sasaran, misalnya liter pestisida per hektar, kilogram pestisida per hektar, dan sebagainya. Sementara dosis bahan aktif adalah jumlah bahan aktif pestisida
yang dibutuhkan untuk keperluan satuan luas atau satuan volume larutan Djojosumarto, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.5.5. Konsentrasi Pestisida
Konsentrasi penyemprotan adalah jumlah pestisida yang dicampurkan dalam satu liter air untuk mengendalikan organisme pengganggu tanaman.
Misalnya, penggunaan insektisida Zolone 350 EC dengan konsentrasi penggunaan 0,2, maka setiap liter air harus mengandung 0,2100x1000
ml= 2 ml Zolone 350 EC Djojosumarto, 2008.
2.5.6. Cara Aplikasi Petisida
Keberhasilan pestisida dalam mematikan jasad pengganggu tidak hanya ditentukan oleh jenis pestisida, dosis, dan konsentrasi saja. Namun juga
ditentukan oleh bagaimana cara aplikasi pestisida tersebut Wudianto, 2010 yaitu :
1. Cara Semprotan high volume method
Cara semprotan paling sering digunakan, sebelum disemprotkan formulasi ini dicampur dulu dengan air. Pengenceran disesuaikan
dengan konsentrasi dan dosis yang disarankan dalam kemasan. 2.
Cara Hembusan Dilakukan pada pestisida yang berbentuk tepung hembus dust=D.
aplikasi formulasi ini hanya untuk dalam gudang 3.
Pengabutan low volume method Cara ini hampir sama dengan penyemprotan, hanya bedanya
peengabutan menggunakan volume yang lebih rendah dibandingkan penyemprotan. Formulasi pestisida yang digunakan untuk pengabutan
sama dengan penyemprotan.
Universitas Sumatera Utara
4. Penaburan Granula
Pestisida yang diformulasikan dalam bentuk butiran dan granula bisa diaplikasikan dengan beberapa cara sesuai kondisinya, seperti
disebarkan langsung, dilubang tanaman, di sekitar leher akar. 5.
Penggocoran drenching cara ini sangat tepat untuk aplikasi pestisida sistemik dan berformulasi
cairan. 6.
Penyuntikan Alat penyuntikan tanah digunakan untuk menyebarkan nematisida ke
dalam tanah. 8.
Pengumpanan Pengumpanan bisa diterapkan untuk mengendalikan tikus, ulat tanah,
siput, dan bekicot.
2.6. Insektisida 2.6.1. Pengertian Insektisida