Ombudsman Republik Indonesia ORI

36 Layanan yang diskriminatif karena agamakeyakinan yang dianut seseorang dapat dilaporkan kepada Ombudsman Republik Indonesia.

3. Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan

Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan adalah lembaga negara yang independen untuk penegakan hak asasi manusia perempuan Indonesia. Komnas Perempuan dibentuk mela- lui Keputusan Presiden No. 181 Tahun 1998, pada tanggal 15 Oktober 1998, yang diperkuat dengan Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005. Komnas Perempuan lahir dari tuntutan masyarakat sipil, terutama kaum perempuan, kepada pemerintah untuk mewujudkan tang- gung jawab negara dalam menanggapi dan menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan. Tuntutan tersebut berakar pada tragedi kekerasan seksual yang terutama dialami oleh perempuan etnis Tionghoa dalam kerusuhan Mei 1998 di berbagai kota besar di Indonesia. Komnas Perempuan bertujuan untuk : 1 Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi manusia per- empuan di Indonesia; dan 2 Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasi perempuan. Pihak yang paling menderita akibat pelanggaran hak ke- bebasan beragamakeyakinan adalah perempuan dan anak-anak. Komnas Perempuan menjadikan issu kekerasan terhadap Perem- puan akibat politisasi identitas dan kebijakan berbasis moralitas dan agama sebagai prioritas kinerjanya. Oleh karena itu bentuk-bentuk pelanggaran kebebasan beragamaberkeyakinan yang menimpa perempuan dapat dilaporkan kepada komisi ini.

4. Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI

KPAI adalah Lembaga Independen yang kedudukannya se- tingkat dengan komisi negara yang dibentuk berdasarkan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Lembaga ini bersifat in- dependen, tidak boleh dipengaruhi oleh siapa dan darimana serta kepentingan apapun, kecuali satu yaitu “Demi Kepentingan Ter- baik bagi Anak” seperti diamanatkan oleh Konvensi Hak Anak. 37 Pembentukan KPAI bertujuan untuk adalah meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera. Dan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah menerima pengaduan masyarakat; melakukan penelaahan, pemantauan, eval- uasi dan pengawasan terhadap pelanggaran perlindungan anak. Pelanggaran hak kebebasan beragamaberkeyakinan yang terkait dengan hak anak dapat diadukan ke komisi ini.

5. Komisi Kepolisian Nasional Kompolnas

Untuk mengawasi kinerja kepolisian, Pemerintah memben- tuk Kompolnas melalui Perpres RI No. 17 Tahun 2005. Kompolnas adalah lembaga kepolisian nasional yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Salah satu kewenangan- nya adalah menerima saran dan keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan kepolisian. Keluhan adalah pengaduan masyarakat yang menyangkut : 1. penyalahgunaan wewenang 2. dugaan korupsi, 3. pelayanan yang buruk, 4. perlakuan diskriminasi 5. penggunaan diskresi yang keliru Penanganan polisi dalam kasus-kasus pelanggaran kebeba- san beragamaberkeyakinan dapat dilaporkan kepada komisi ini.

6. Komisi Kejaksaan

Komisi Kejaksaan dibentuk berdasarkan Perpres No. 18 ta- hun 2005 sesuai dengan amanat UU No. 16 tahun 2004 tentang Ke- jaksaan. Pembentukan komisi bertujuan untuk meningkatkan kuali- tas kinerja kejaksaan. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh jaksa atau pegawai kejak- saan kepada Komisi Kejaksaan. Demikian halnya untuk penanga- nan kasus-kasus penodaan agama atau hak kebebasan beragama keyakinan dimana jaksa tidak profesional atau diskriminatif dapat dilaporkan kepada komisi.