Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia KPAI

37 Pembentukan KPAI bertujuan untuk adalah meningkatkan efektivitas penyelenggaraan perlindungan anak demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia dan sejahtera. Dan salah satu bentuk pelayanan yang diberikan adalah menerima pengaduan masyarakat; melakukan penelaahan, pemantauan, eval- uasi dan pengawasan terhadap pelanggaran perlindungan anak. Pelanggaran hak kebebasan beragamaberkeyakinan yang terkait dengan hak anak dapat diadukan ke komisi ini.

5. Komisi Kepolisian Nasional Kompolnas

Untuk mengawasi kinerja kepolisian, Pemerintah memben- tuk Kompolnas melalui Perpres RI No. 17 Tahun 2005. Kompolnas adalah lembaga kepolisian nasional yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Salah satu kewenangan- nya adalah menerima saran dan keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan kepolisian. Keluhan adalah pengaduan masyarakat yang menyangkut : 1. penyalahgunaan wewenang 2. dugaan korupsi, 3. pelayanan yang buruk, 4. perlakuan diskriminasi 5. penggunaan diskresi yang keliru Penanganan polisi dalam kasus-kasus pelanggaran kebeba- san beragamaberkeyakinan dapat dilaporkan kepada komisi ini.

6. Komisi Kejaksaan

Komisi Kejaksaan dibentuk berdasarkan Perpres No. 18 ta- hun 2005 sesuai dengan amanat UU No. 16 tahun 2004 tentang Ke- jaksaan. Pembentukan komisi bertujuan untuk meningkatkan kuali- tas kinerja kejaksaan. Masyarakat dapat menyampaikan pengaduan terkait pelanggaran yang dilakukan oleh jaksa atau pegawai kejak- saan kepada Komisi Kejaksaan. Demikian halnya untuk penanga- nan kasus-kasus penodaan agama atau hak kebebasan beragama keyakinan dimana jaksa tidak profesional atau diskriminatif dapat dilaporkan kepada komisi. 38

7. Komisi Yudisial

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk ber- dasarkan UUD 1945, UU No. 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Ke- hakiman dan UU No 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Komisi Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehor- matan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Tugas Komisi Yudisial adalah menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku hakim,dan melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pe- langgaran perilaku hakim. Adakah mekanisme perlindungan bagi saksi dan korban pe- langgaran HAM ? Indonesia membentuk lembaga perlindungan saksi dan kor- ban berdasarkan UU No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban. Menurut UU, korban dan saksi memiliki sejumlah hak yang dijamin yaitu : a. Memperoleh perlindungan atas keamanan pribadi, keluarga, dan harta bendanya, serta bebas dari ancaman yang berkenaan de- ngan kesaksian yang akan, sedang atau telah diberikannya; b. Ikut serta dalam proses memilih dan menentukan bentuk per- lindungan dan dukungan keamanan c. Memberikan keterangan tanpa tekanan d. Mendapat penerjemah e. Bebas dari pertanyaan yang menjerat f. Mendapatkan informasi mengenai perkembangan kasus g. Mendapatkan informasi mengenai putusan pengadilan h. Mengetahui dalam hal terpidana dibebaskan i. Mendapatkan identitas baru Perlindungan Saksi dan Korban, hak tersebut hanya diberi- kan kepada saksi danatau korban tindak pidana dalam kasus-kasus tertentu sesuai dengan keputusan LPSK. Dalam penjelasan Pasal 5 ayat 2 UU No.13 tahun 2006 dinya- takan “Yang dimaksud dengan kasus-kasus ter- tentu, antara lain tindak pidana korupsi, tindak pidana narkotikapsikotropika, tindak pidana