8
2. Segala tindakan yang menganjurkan kebencian atas dasar ke- bangsaan, ras atau agama yang merupakan hasutan untuk mela-
kukan diskriminasi, permusuhan atau kekerasan harus dilarang oleh hukum.
3. Deklarasi Penghapusan Segala Bentuk Intoleransi dan Diskriminasi Berdasarkan Agama
Meskipun jaminan kebebasan beragama atau berkeyakinan telah diatur dalam DUHAM dan Kovenan Internasional Hak Sipil dan
Politik, pengaturan kebebasan beragama atau berkeyakinan secara lebih rinci diatur di dalam deklarasi yang diadopsi pada tahun 1981
ini. Diantaranya cakupan kebebasan beragama atau berkeyakinan yang meliputi:
a. Beribadah atau berkumpul dalam hubungannya dengan suatu
agama atau kepercayaan, dan mendirikan serta mengelola tem- pat-tempat untuk tujuan-tujuan ini;
b. Mendirikan dan mengelola berbagai lembaga amal atau kemanu- siaan yang sesuai;
c. Membuat, memperoleh dan mempergunakan secukupnya per- lengkapan dan bahan-bahan yang diperlukan berkaitan dengan
upacara atau adat istiadat suatu agama atau kepercayaan; d. Menulis, menerbitkan dan menyebarluaskan berbagai pener-
bitan yang relevan di bidang bidang ini; e. Mengajarkan suatu agama atau kepercayaan ditempat-tempat
yang sesuai untuk tujuan tujuan ini; f. Mengumpulkan dan menerima sumbangan-sumbangan keuang-
an dan sumbangan sumbangan lain sukarela dari perseorangan atau lembaga;
g. Melatih, menunjuk, memilih atau mencalonkan melalui suksesi para pemimpin yang tepat yang diperlukan berdasarkan per-
syaratan-persyaratan dan standar-standar agama atau keper- cayaan apapun;
h. Menghormati hari-hari istirahat, dan merayakan hari-hari libur dan upacara-upacara menurut ajaran-ajaran agama atau keper-
cayaan seseorang; i. Mendirikan dan mengelola komunikasi-komunikasi dengan sese-
orang dan masyarakat dalam persoalan-persoalan agama atau kepercayaan pada tingkat nasional dan internasional
9
4. Resolusi Dewan HAM PBB N0.1618
tentang memerangi intoleransi, stereotip negatif dan stig- matisasi, dan diskriminasi, hasutan untuk melakukan kekerasan
berdasarkan agama atau kepercayaan
5. Instrumen Internasional Lain
Di dalam berbagai instrumen internasional lainnya, seperti Konvensi Hak Anak, Konvensi Penghapusan Diskriminasi Terha-
dap Perempuan, Konvensi Anti Penyiksaan, dan Konvensi-konvensi lainnya, meskipun tidak secara khusus mengatur jaminan terhadap
kebebasan beragama atau berkeyakinan, namun demikian secara tegas melarang adanya diskriminasi atau kekerasan yang didasar-
kan pada agama seseorang.
Apa saja instrumen hukum nasional yang menjamin hak kebe- basan beragamaberkeyakinan ?
Walau Indonesia sudah meratifi kasi konvenan hak sipil dan politik dan konvenan yang lainnya, namun masih terdapat ketidak-
sinkronan dan ketidakharmonisan berbagai peraturan perundang- undangan dengan konvenan yang telah diratifi kasi. Sehingga ter-
dapat dua kategori yaitu instrumen hukum yang menjamin hak kebebasan beragamaberkeyakinan dan instrumen hukum yang
menghambat hak kebebasan beragamaberkeyakinan sendiri.
Instrumen Hukum yang Menjamin Hak Kebebasan Beragama Berkeyakinan
1. Undang-Undang Dasar 1945
Sebagai kontitusi negara, UUD 1945 merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia. Sejak awal merdeka,
Indonesia telah mengakui dan melindungi kebebasan beragama atau berkeyakinan. Hak ini dijamin dalam Pasal 29 ayat 2 UUD
1945 yang menyatakan:
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
dan kepercayaannya itu.