sebagai “pusat dari pancaran gaya sentrifugal dan tarikan gaya sentripetal”. Menurut Rondinelli dan Unwin dalam Mercado 2002 bahwa teori pusat
pertumbuhan didasarkan pada keniscayaan bahwa pemerintah di negara berkembang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
dengan melakukan investasi yang besar pada industri padat modal di pusat kota. Teori pusat pertumbuhan juga ditopang oleh kepercayaan bahwa kekuatan pasar
bebas melengkapi kondisi terjadinya trickle down effect dampak penetesan ke bawah dan menciptakan spread effect dampak penyebaran pertumbuhan ekonomi
dari perkotaan ke pedesaan.
2.4. Teori Lokasi
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang spatial order kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis dari sumber-
sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usahakegiatan lain baik ekonomi maupun sosial Tarigan, 2009.
Secara umum, pemilihan lokasi oleh suatu unit aktivitas ditentukan oleh beberapa faktor seperti: bahan baku lokal local input; permintaan lokal local demand;
bahan baku yang dapat dipindahkan transferred input; dan permintaan luar outside demand Hoover dan Giarratani dalam Miarsih, 2009
Selain teori yang dikemukakan di atas, terdapat teori lokasi yang perlu untuk diketahui yaitu Central Place Theory. Teori ini dikembangkan oleh
Christaller yang disempurnakan oleh August Losch. Kesimpulan yang dapat diambil dari teori ini adalah bahwa cara yang baik untuk menyediakan pelayanan
berdasarkan aspek keruangan kepada penduduk adalah dengan menempatkan lokasi
Universitas Sumatera Utara
kegiatan yang melayani kebutuhan penduduk pada tempat yang sentral. Hal tersebut merupakan landasan utama bagi setiap alokasi lokasi fasilitas pelayanan
Djojodipuro dalam Miarsih, 2009. Tempat lokasi yang sentral yang dimaksudkan dalam hal ini adalah tempat
yang memungkinkan pertisipasi masyarakat secara maksimum, baik bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas pelayanan, maupun yang menjadi konsumen dari
barang-barang atau jasa pelayanan yang dihasilkan. Tempat seperti itu, oleh Christaller dan Losch, diasumsikan sebagai titik simpul-simpul dari suatu bentuk
yang heksagonal. Tempat-tempat tersebut memiliki kawasan pengaruh terhadap daerah di sekitarnya.
Berdasar pada asumsi Christaller bahwa “orang akan berjalan ke tempat yang paling dekat tempat tinggalnya untuk mendapatkan barang kebutuhan”, maka
bagi orang-orang yang tinggal di kawasan pengaruh tempat-tempat sentral yang bertampalan, mereka akan pergi ke tempat sentral yang paling dekat.
Bourne dalam Mirza 2008 strategi yang dilakukan untuk menetapkan lokasi pada tingkat pelayanan umum sehingga dapat memberikan pelayanan secara
optimal adalah : 1. Diperoleh gambaran yang tepat pada tingkat karakteristik target populasi
konsumen yang telah teridentifikasi. 2. Menetapkan distribusi ruang dari target populasi yang telah di identifikasi.
3. Menetapkan area wilayah yang berpotensi untuk dialokasikan pada area fasilitas.
4. Menetapkan secara pasti terhadp lokasi fasilitas masing-masing area pelayanan
Universitas Sumatera Utara
Diperoleh manfaat dari teori tersebut di atas adalah: pergerakan kota merupakan aktivitas yang ada dalam ruang kota, baik ekononi maupun jasa
pelayanan umum, termasuk diantaranya urbanpenduduk kota dan keberadaan fasilitas sarana prasarana pendidikan.
Mengetahui karakteristik jenis kegiatan merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan suatu lokasi kegiatan. Menentukan lokasi sangat terkait dengan
daerah pelayanan yang menjadi target pelayanan. Dari sini akan terlihat bahwa pelayanan umum yang lebih bersifat pelayanan publik akan berbeda dengan
kegiatan ekonomi yang lebih berorientasi ekonomi. Menurut Daldjoeni dalam Miarsih, 2009 terdapat tiga konsep mengenai
lokasi kegiatan: 1. Jangkauan range, maksudnya seberapa jauh jarak yang mampu ditempuh
untuk membeli barang dan jasa pada tingkat harga tertentu. 2. Batas ambang penduduk treshold, biasanya jumlah penduduk minimal yang
dibutuhkanmembutuhkan suatu fasilitas tertentu. 3. Tempat pusat central place, yaitu suatu pusat yang melayani perkotaan dan
perdesaan serta wilayah yang lebih besar lagi daripada wilayahnya sendiri dengan masing-masing tempat pusat tersebut menawarkan batas ambang
populasi dan jangkauan fungsi untuk wilayah komplemen yang dilayani. Pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas perilaku lokasi dari kegiatan
pada umumnya adalah memaksimalkan akses pada komunitas masyarakat Rusthon dalam Miarsih, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.5. Analisis Interaksi atau Gravitasi