ukuran lain yang dikemukakan di atas ; dan 2 jarak antara kedua kotawilayah tersebut. Jarak mempengaruhi keinginan orang untuk berpergian karena untuk
menempuh jarak tersebut diperlukan waktu, tenaga dan biaya. Makin jauh jarak yang memisahkan kedua lokasi, makin rendah keinginan orang untuk bepergian
Tarigan, 2009.
2.6. Pendidikan dalam Konteks Pengembangan Wilayah
2.6.1. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia, bahkan kinerja pendidikan yaitu gabungan angka partisipasi kasar
APK jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi Sirojuzilam, Abdiyanto, Bastari, Kadir dan Binsar, 2005.
Menurut Sa’ud 2007, pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas
yang dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik. Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, serta
keimanan dan ketakwaan manusia. Sedangkan Lubis 2010, pendidikan merupakan agenda strategis dalam kehidupan dan pembangunan bangsa. Kenerhasilan
pembangunan dan kemajuan suatu Negara biasanya diukur melalui beberapa indikator, termasuk potensi ekonomi, mutu sumber daya manusia SDM. Kualitas
manusia ditentukan oleh kualitas pendidikan, dan merupakan faktor penting penentu kemajuan bangsa. Pendidikan adalah salah satu bentuk investasi modal
manusia human investment yang jika dikelola dengan benar akan berdampak peningkatan kesejahteraan.
Universitas Sumatera Utara
Dictionary of Education dalam Sa’ud 2007, adan 2 poin penting pengertian dari pendidikan, yaitu : 1 merupakan proses dimana seseorang
mengembangkan kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dimana dia hidup; dan 2 merupakan proses sosial dimana orang
dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang dating dari sekolah, sehingga mereka dapat memperoleh dan mengalami
perkembangan kemampuan social dan kemampuan individual yang optimum. Menurut Maltus dalam Hajizi 2004 pendidikan sangat berjasa dalam
pemberantasan buta huruf, meningkatkan kemampuan kerja, membangun keserasian sosial dan perdamaian ekonomi. Ringkasan pandangan Malthus tentang
pendidikan termuat dalam poin-poin berikut ini : a. Pendidikan dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan manusia dalam hal-
hal seperti membaca, membuat pertimbangan dan argumentasi, meningkatkan kemampuan kerja pribadi dan memperlancar roda pemerintah.
b. Pertumbuhan penduduk menuntut peran pendidikan yang lebih besar, oleh karena tekanan penduduk dapat membuat frustasi pertumbuhan ekonomi.
c. Pendidikan berperan dalam membangkitkan potensi-potensi ekonomi eksternal. Pendidikan merupakan upaya strategis untuk meningkatkan pengetahuan,
ketrampilan, dan sikap mental sumber daya manusia. Melalui pendidikan diharapkan dapat dibangun kualitas sumber daya manusia yang mampu
membangun kemajuan suatu bangsa Lumban Gaol, 2010. Sedangkan Ahadin 2009 menyatakan bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah peningkatan kualitas
sumber daya manusia yang diharapkan mampu bersaing pada kehidupan global.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Supriadi 2010 pendidikan dikatakan bermutu, jika dapat menjawab tantangan yang ada di masyarakatnya sehingga dapat menghasilkan
lulusan pendidikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat termasuk dunia industry sebagai pemakai lulusan serta sesuia dengan perkembangan Ipteks.
Pendidikan dapat dimaknai sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai yang ada dimasyarakat Isbiayantoro dalam
Miarsih, 2009. Selanjutnya Rechey dalam Miarsih 2009 pendidikan diartikan sebagai suatu aktifitas sosial yang esensial yang memungkinkan masyarakat yang
kompleks, modern, dan fungsi pendidikan ini mengalami proses spesialisasi dan melembaga dengan pendidikan formal yaitu sekolah, yang tetap berhubungan
dengan pendidikan di luar sekolah. Menurut Lodge dalam Miarsih 2009 dalam pengertian yang lebih sempit pendidikan berati, dalam praktiknya identik dengan
“sekolah”, yaitu pengajaran formal dalam kondisi-kondisi yang di atur. Menurut Isbiyantoro dalam Miarsih 2009 hubungan antara sekolah dengan
masyarakat dapat dilihat dari dua segi yaitu: 1. Sekolah sebagai patner dari masyarakat di dalam melakukan fungsi pendidikan
2. Sekolah sebagai produser yang melayani pesanan pendidikan dari masyarakat Hubungan tersebut terdapat tiga gambaran hubungan yang rasional;
pertama, sekolah sebagai lembaga layanan masayarakat sehingga terdapat konsekuensi konseptual dan teknis, hal ini mengakibatkan terjadi kesesuaian antara
fungsi pendidikan yang dimainkan dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Kedua, target yang ditangani sekolah akan ditentukan oleh kejelasan formulasi
kontrak antara sekolah dengan masyarakat. Ketiga, mengingat sekolah sebagai
Universitas Sumatera Utara
pihak yang dikontrak masyarakat, sehingga akan dipengaruhi oleh ikatan obyektif antara keduanya seperti sarana dan prasarana yang ada.
Pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana ia
hidup, proses sosial di mana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol khususnya yang datang dari sekolah, dan dapat
memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimum Dikti dalam Mirza, 2008.
Pendidikan adalah proses yang berisi berbagai macam kegiatan yang cocok bagi individu untuk kehidupan sosialnya dan membantu meneruskan adat dan
budaya serta kelembagaan sosial dari generasi ke generasi. Suprapto dalam Mirza, 2008.
Dari uraian di atas, bahwa yang dimaksud dengan pendidikan dalam penelitian ini adalah : 1 Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan; 2. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya; 3. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu
keadaan atau situasi tertentu yang dikehendaki oleh seseorang atau masyarakat; dan 4. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju
kedewasaan.
2.6.2. Pendidikan Kejuruan