Bandar 0,7263
1,3149 1,5836
Bandar Marsilam 0,6744
1,2736 2,0087
Bosar Maligas 0,2890
6,9196 1,7678
Ujung Padang 0,6360
2,2400 1,7045
Sumber : BPS Kabupaten Simalungun, 2012, Diolah Penentuan lokasi SMK berbasis potensi wilayah industri dapat dilakukan di
Kecamatan Sidamanik, Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Raya, Kecamatan Tapian Dolok, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kecamatan Siantar, Kecamatan
Gunung Maligas, Kecamatan Bandar, Kecamatan Bandar Marsilam, Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Ujung Padang karena memiliki nilai LQ di atas 1.
Kecamatan Bosar Maligas memiliki nilai LQ terbesar dibanding kecamatan lain di Kabupaten Simalungun yaitu memiliki nilai LQ 6,9196.
Penentuan lokasi SMK berbasis potensi wilayah pariwisata dapat dilakukan di Kecamatan Haranggaol Horison, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon,
Kecamatan Tanah Jawa, Kecamatan Raya, Kecamatan Silou Kahaen, Kecamatan Raya Kahaen, Kecamatan Tapian Dolok, Kecamatan Dolok Batu Nanggar,
Kecamatan Siantar, Kecamatan Gunung Malela, Kecamatan Gunung Maligas, Kecamatan Bandar Huluan, Kecamatan Bandar, Kecamatan Bandar Marsilam,
Kecamatan Bosar Maligas, dan Kecamatan Ujung Padang karena memiliki nilai LQ di atas 1. Kecamatan Haranggaol Horison memiliki nilai LQ terbesar dibanding
kecamatan lain di Kabupaten Simalungun yaitu memiliki nilai LQ 2,3081.
4.5. Analisis Penentuan Lokasi SMK di Kabupaten Simalungun Berdasarkan Daya Tarik
Berkaitan dengan pendekatan ekonomi regional, hubungan antara daerah dapat diidentifikasi sebagai interaksi ekonomi antara suatu wilayah kecamatan
Universitas Sumatera Utara
dengan wilayah kecamatan sekitarnyasekelilingnya di Kabupaten Simalungun, dimana suatu wilayah kecamatan dapat dianggap sebagai suatu massa yang
memiliki daya tarik menarik, sehingga akan terjadi hubungan saling mempengaruhi antara kedua wilayah tersebut. Dalam hal ini, angka interaksi yang besar dapat
menunjukkan hubungan yang erat antara suatu wilayah kecamatan dengan wilayah kecamatan sekitarnya. Interaksi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk hubungan
pelayanan ekonomi maupun social dari masyarakat di dalam wilayah tersebut. Interaksi antara masing-masing wilayah kecamatan ke wilayah kecamatan
sekitarnya di Kabupaten Simalungun yang merupakan wilayah pengaruhnya merupakan unsur yang penting dalam sistem wilayah yang bersangkutan. Antara
suatu kecamatan dan wilayah kecamatan sekitarnya di Kabupaten Simalungun terdapat keterhubungan dan ketergantungan yang saling membutuhkan.
Berdasarkan hasil perhitungan interaksihubungan kedekatan antara suatu wilayah kecamatan dan wilayah kecamatan sekitarnya yang menggunakan konsep
interaksi atau gravitasi maka dapat diketahui tingkat interaksi dari masing-masing kecamatan di Kabupaten Simalungun dengan kecamatan lain di sekitar wilayah
kecamatan Kabupaten Simalungun, seperti yang tertera pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.22. Daya Tarik Tiap Kecamatan dengan Menggunakan Variabel Siswa SMP dan Jarak di Kabupaten Simalungun Tahun 2010
No Kecamatan
Angka InteraksiNilai Daya Tarik
Daya Tarik 1
Silimakuta 59448,41
Rendah 2
Pematang Silimakuta 8493,51
Rendah 3
Purba 37459,02
Rendah 4
Haranggaol Horison 31119,43
Rendah 5
Dolok Pardamean 35621,39
Rendah 6
Sidamanik 94548,25
Rendah 7
Pematang Sidamanik 30496,17
Rendah 8
Girsang Sipangan Bolon 12648,37
Rendah 9
Tanah Jawa 232292,78
Tinggi 10
Hatonduhan 12039,54
Rendah 11
Dolok Panribuan 111596,24
Rendah 12
Jorlang Hataran 136784,70
Sedang 13
Panei 246882,06
Tinggi 14
Panombeian Panei 223531,18
Sedang 15
Raya 53662,65
Rendah 16
Dolok Silou 2808,65
Rendah 17
Silou Kahean 1049,88
Rendah 18
Raya Kahaean 8274,72
Rendah 19
Tapian Dolok 56946,21
Rendah 20
Dolok Batu Nanggar 69541,08
Rendah 21
Siantar 137560,99
Sedang 22
Gunung Malela 89369,46
Rendah 23
Gunung Maligas 59420,63
Rendah 24
Hutabayu Raja 66229,12
Rendah 25
Jawa Maraja Bah Jambi 192620,04
Sedang 26
Pematang Bandar 324012,11
Tinggi 27
Bandar Huluan 50382,41
Rendah 28
Bandar 341786,43
Tinggi 29
Bandar Marsilam 28738,08
Rendah 30
Bosar Maligas 54731,80
Rendah 31
Ujung Padang 8564,82
Rendah Keterangan : Nilai daya tarik tertinggi 341786,43 dikurangi
nilai daya tarik terendah 1049,58 = 340736,55. Selanjutnya 340736,55 dibagi 3 untuk mengetahui interval daya tarik tinggi,
sedang dan rendah = 113578,85. Daya tarik tinggi = 341786,43 – 227157,70
Daya tarik sedang = 227157,70 – 113578,83 Daya tarik rendah = 113578,85 – 0
Sumber : Data Sekunder Diolah, 2012
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.22. terlihat bahwa Kecamatan Bandar memiliki nilai daya tarik yang paling tinggi yaitu dengan nilai daya tarik atau angka interaksi 341786,43,
kemudian menyusul Kecamatan Pematang Bandar dengan angka interaksi 324012,11, sedangkan nilai daya tarik atau angka interaksi yang paling rendah
adalah Kecamatan Silaou Kahaen dengan angka interaksi 1049,88. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4.6. Grafik Daya Tarik Tiap Kecamatan dengan Menggunakan Variabel Siswa SMP di Kabupaten Simalungun Tahun 2011
Berdasarkan Tabel 4.22 dan Gambar 4.6. daya tarik tiap kecamatan dengan menggunakan variabel jumlah siswa SMP dan jarak di Kabupaten Simalungun
menunjukkan bahwa Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan Tanah Jawa dan Kecamatan Panei merupakan wilayah kecamatan
dengan daya tarik tinggi. Kecamatan Jorlang Hataran, Kecamatan Panombeian Panei, dan Kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi dengan daya tarik sedang, untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.
0,00 50000,00
100000,00 150000,00
200000,00 250000,00
300000,00 350000,00
400000,00
S il
im a
k u
ta
Pe m
a ta
n g
S ili
m a
k u
ta P
ur ba
Har an
g g
aol Hor
is on
D ol
ok P
ar d
am e
an S
id a
m a
n ik
Pe m
a ta
n g
S id
a m
a n
ik
G ir
sa ng
Si pa
nga n B
o lo
n
T an
ah J
aw a
Haton d
u h
an
D ol
ok P
an ri
b u
an
Jor lan
g Hatar
an Pa
n e
i
Pa n
o m
b e
ia n
Pa n
e i
Ra ya
D o
lo k
S ilo
u
S il
ou K
ah e
an
R ay
a K ah
ae an
T ap
ian D
ol ok
D ol
ok B
atu N
an g
g ar
S ian
tar
G unung M
a le
la
G unung M
a li
ga s
Hu tab
ay u
R aj
a
Jaw a M
ar aj
a B
ah J
am b
i
P e
m atan
g B
an d
ar
B an
d ar
Hu lu
an B
an d
ar
B an
d ar
M ar
si lam
B os
ar M
al ig
as
U jung P
a da
ng
Universitas Sumatera Utara
Penentuan lokasi pendirian SMK di Kabupaten Simalungun berdasarkan analisis interaksi atau gravitasi, yaitu menggunakan variabel jumlah siswa SMP dan
jarak suatu wilayah kecamatan ke wilayah kecamatan lainnya menunjukkan bahwa Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan Tanah Jawa dan
Kecamatan Panei merupakan wilayah kecamatan di Kabupaten Simalungun yang memiliki daya tarik tinggi untuk mendirikan lokasi pendirian SMK di Kabupaten
Simalungun. Kecamatan Bandar, Kecamatan Pematang Bandar, Kecamatan Tanah Jawa dan Kecamatan Panei memiliki daya tarik tinggi disebabkan kecamatan-
kecamatan tersebut memiliki jumlah siswa SMP yang lebih besar dibanding kecamatan lain dan memiliki keterdekatan jarak dengan wilayah kecamatan
sekitarnya.
4.2. Pembahasan