BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Otonomi daerah merupakan kewenangan daerah otonom dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat menurut prakarsa sendiri berdasarkan
aspirasi masyarakat. Dengan adanya otonomi daerah, maka wewenang pusat dilimpahkan kepada daerah untuk menangani urusannya masing-masing. Di
Indonesia otonomi daerah tidak dilaksanakan secara frontal untuk segala urusan, tetapi sebagian urusan daerah tidak lagi diintervensi oleh pemerintah pusat.
Mengingat kondisi ini, maka diharapkan dapat mendorong kemajuan daerah berdasarkan potensi dan sumber daya
yang dimiliki. Penataan otonomi daerah yang seluas-luasnya akan mempengaruhi penataan
institusi dan berdampak pada manajemen berbagai sumber daya yang ada di daerah. Apabila otonomi daerah dikonsentrasikan di wilayah kota atau kabupaten, maka
provinsi tidak lagi sebagai pemerintah otonom, tetapi bersifat koordinatif. Wewenang penyelenggaraan segala urusan berada pada tingkat kota atau
kabupaten. Hal ini akan membawa dampak pada penataan sistem pendidikan, termasuk organisasi penyelenggara, kurikulum, penataan Sumber Daya Manusia
SDM, pendanaan, sistem manajemen, sarana prasarana, dan pengembangan pendidikan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia IPM pada suatu wilayah. Keberhasilan pembangunan
dalam suatu wilayah terletak pada sejauhmana sumber daya manusia yang ada di wilayah tersebut mampu mengelola sumber daya alam yang ada dan
mengembangkan wilayah tersebut menjadi maju. Maju tidaknya suatu wilayah ditentukan oleh peran SDM yang ada pada wilayah tersebut. Oleh karena itu, sangat
diperlukan program-program pembangunan sumber daya manusia secara lokal di suatu wilayah untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
Sumber daya manusia yang berkualitas hanya dapat diciptakan melalui perencanaan pembangunan pendidikan yang terarah dan mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini. Keberhasilan pembangunan pendidikan ini membutuhkan kerjasama yang baik antara Pemerintah
Daerah, swasta dan masyarakat setempat. Perencanaan pembangunan pendidikan yang baik adalah perencanaan yang dapat menjawab masalah yang terjadi dalam
bidang pendidikan serta mampu mengantisipasi hal-hal negatif yang akan terjadi di masa yang akan datang. Pentingnya pemilikan SDM berkualitas juga dirasakan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun. Pembangunan nasional dibidang pendidikan adalah upaya demi
mencerdaskan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat maju, adil dan makmur Matondang, 2010. Nachrowi dan
Suhandojo 2001 menyatakan dalam pengembangan suatu wilayah sebagai strategi pembangunan nasional ada tiga pilar yang mempunyai hubungan yang erat dan
harus saling berinteraksi yaitu : sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan
Universitas Sumatera Utara
teknologi. Suatu wilayah yang mempunyai sumberdaya alam yang cukup kaya dan sumberdaya manusia yang mampu memanfaatkan dan mengembangkan teknologi
akan cepat berkembang dibanding wilayah lain.
Agar pendidikan tersebut berkualitas dan berdampak bagi suatu pengembangan wilayah maka perlu dilakukan perencanaan pendidikan yang melibatkan kegiatan
multidisipliner yang memperhatikan masalah-masalah demografi, ekonomi, keuangan, pemerintah, pedagogi, statistic persekolahan, lingkungan, sosial budaya dan aspek
lainnya yang secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi perencanaan pendidikan Enoch, dalam Matondang, 2009. Artinya perencanaan pendidikan
dilakukan secara komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai aspek sehingga pendidikan itu dapat berfungsi dengan baik menghasilkan sumberdaya manusia yang
berkualitas secara menyeluruh. Menyeluruh dalam pengertian semua warga negara mendapatkan kesempatan untuk belajar sehingga masing-masing memiliki kemampuan
untuk mendukung pembangunan suatu wilayah ataupun negara. Karenanya suatu wilayah dalam proses pembangunannya sangat ditentukan oleh ketersediaan
sumberdaya manusia yang berkualitas.
Dengan kata lain, sumber daya manusia berkualitas merupakan faktor yang menentukan maju tidaknya suatu wilayah.
Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia SDM, oleh karena itu pembangunan pendidikan
memerlukan perencanaan yang komprehensif dengan melibatkan indikator- indikator ekonomi, kependudukan, kependidikan maupun potensi sumber daya
alam. Sejalan dengan hal itu, strategi kebijakan pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia diarahkan pada kemampuan
Universitas Sumatera Utara
kecakapanketerampilan hidup life skill para peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup ini sangat relevan dengan pengembangan pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. UU Sisdiknas No: 20. 2003. Sekolah
Menengah Kejuruan adalah salah satu subsistem dari sistem pendidikan nasional dengan tugas utamanya adalah mempersiapkan lulusannya memasuki dunia kerja,
mengisi keperluan tenaga terampil tingkat menengah. Dipertegas melalui PP 29 tahun 1990 Pasal 1 ayat 3 bahwa, Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan pada
jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu.
Dengan sekolah kejuruan diharapkan dapat menyiapkan peserta didik menjadi manusia Indonesia seutuhnya yang mampu meningkatkan kualitas hidup,
mampu mengembangkan dirinya, dan memiliki keahlian dan keberanian membuka peluang meningkatkan penghasilan.
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah kabupatenkota yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah
Provinsi RTRWP Sumatera Utara, Kabupaten Simalungun termasuk dalam kawasan dataran tinggi Sumatera Utara yang dikenal dengan wilayah Dataran
Tinggi Bukit Barisan. Pada dasarnya kawasan Dataran Tinggi Bukit Barisan Sumatera Utara merupakan wilayah yang memiliki potensi dan sektor unggulan di
bidang pertanian, perkebunan, dan pariwisata. Kabupaten Simalungun merupakan daerah yang mempunyai potensi
unggulan dalam sektor pertanian dan pariwisata, maka sudah selayaknyalah
Universitas Sumatera Utara
perencanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Simalungun lebih diorientasikan pada sektor pertanian dan pariwisata. Selain itu dengan adanya
Kawasan Ekonomi Khusus di Sei Mangkei perlu juga pembangunan pendidikan berorientasi industri.
Potensi pertanian terdapat di Kecamatan Silimakuta karena merupakan Kawasan Strategis Kabupaten KSK Agropolitan Simalungun yang berpusat di
Nagori Saribu Dolok Kecamatan Silimakuta. Kawasan ini merupakan pusat kegiatan agropolitan yang pengembangan dimaksudkan untuk meningkatkan
kegiatan pertanian off farm, yang saat ini telah dilengkapi dengan sub terminal agribisnis STA.
Potensi pariwisata terdapat di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon karena merupakan Kawasan Strategis Kabupaten KSK budaya, lingkungan dan
pariwisata. Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kecamatan Dolok Pardamean dan Kecamatan Haranggaol Horison merupakan KSK budaya, lingkungan dan
pariwisata yang berpusat di Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, yang potensinya antara lain : a memiliki keunggulan wisata alam danau dan
pemandangan alam yang telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana wisata yang memadai. Dimana, direncanakan akan dibangun pelabuhan fery untuk memudahkan
wisatawan mengunjungi kawasan ini, dan b memiliki potensi lingkungan berupa hutan maupun satwa yang unik Parherekan di Sibatuloting.
Potensi industri terdapat di Kecamatan Bosar Maligas karena merupakan Kawasan strategis Nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kawasan Sei
Mangkei ini merupakan kawasan perdagangan dan industri sebagai pusat kegiatan
Universitas Sumatera Utara
strategis untuk pengembangan wilayah Simalungun bagian timur dan juga keberadaannya yang berbatasan dengan Kabupaten Batubara.
Pendidikan kejuruan pertanian, pariwisata, dan industri merupakan suatu proses pembentukan sumber daya manusia pertanian, pariwisata, industri yang
berkualitas, terampil dan mandiri serta mempunyai daya saing yang tangguh untuk menghadapi tantangan-tantangan yang terjadi pada masa era globalisasi saat ini
serta mengantisipasi hal-hal negatif di masa yang akan datang. Permasalahan yang harus dipikirkan pada saat ini adalah bagaimana agar
sektor pertanian, pariwisata dan industri di Kabupaten Simalungun mengalami kemajuan dan bukan menjadi sektor yang ditinggalkan oleh karena tidak mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih. Selama ini sektor pertanian, pariwisata dan industri cenderung ditinggalkan dan banyak daerah
yang mencoba beralih ke sektor ekonomi yang dianggap lebih maju dan memiliki prospek yang cerah, yang menjadi poin penting adalah biarlah daerah yang
berpotensi sebagai daerah pertanian, pariwisata dan industri tetap menjaga citra dirinya sebagai daerah pertanian, pariwisata dan industri tetapi juga dapat
membenahi diri untuk tetap bisa eksis dan menjadi basis pertanian, pariwisata dan industri yang menjanjikan kemajuan dan pengembangan wilayahnya.
Jika pembangunan pertanian, pariwisata dan industri di Kabupaten Simalungun tidak dimulai dari pembangunan SDM pertanian melalui suatu
perencanaan pendidikan yang berorientasi untuk menciptakan SDM pertanian, pariwisata dan industri yang berkualitas, maka di masa yang akan datang
Kabupaten Simalungun tidak akan mampu bersaing dan dapat menjadi daerah yang
Universitas Sumatera Utara
tertinggal. Selama ini latar belakang pendidikan SDM pertanian, pariwisata, dan industri khususnya petani pada umumnya hanya lulusan SD ataupun tidak lulus SD.
Oleh karena itu, sangat dibutuhkan peranan Pemerintah Daerah Kabupaten Simalungun untuk dapat memberikan perhatian terhadap pengembangan,
pembangunan dan peningkatan SDM pertanian di Kabupaten Simalungun. Perencanaan pengembangan pendidikan berbasis potensi wilayah dalam hal
strategi pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian, Pariwisata dan Industri di Kabupaten Simalungun merupakan salah satu jawaban untuk
mempersiapkan dan meningkatkan SDM pertanian, pariwisata dan industri yang berkualitas di masa yang akan datang.
Pengembangan sekolah kejuruan dewasa ini masih dilakukan berdasarkan animo masyarakat dengan jurusan yang sedang tren, sehingga lulusan sekolah
kejuruan cenderung memilih untuk mencari kerja di daerah perkotaan pada sektor formal. Kondisi seperti ini menjadikan perkembangan daerah menjadi lambat
karena tenaga-tenaga terampil yang mestinya bisa diarahkan untuk membangun daerahnya malah memilih untuk bekerja di daerah lain. Mungkin akan berbeda
kondisinya jika pengembangan sekolah kejuruan diarahkan pada pengembangan potensi wilayah, dengan kata lain pengembangan sekolah kejuruan berbasis
pengembangan wilayah. Pendidikan merupakan upaya yang dapat mempercepat pengembangan
potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang dibebankan kepadanya. Hal ini sudah pasti harus memperlihatkan aspek lingkungan dalam hal ini perlu
diperhatikan aspek kebutuhan, situasi, keadaan, lokasi, keadaan perekonomian dan
Universitas Sumatera Utara
juga aspek social politik. Maka perencanaan pendidikan yang dilakukan harus komprehensif, menyeluruh dan terpadu. Permasalahannya adalah pembangunan
sekolah baru tanpa disertai dengan analisis lokasi yang memadai. Lokasi sekolah di bangun tanpa mempertimbangkan dimana sebenarnya sekolah tersebut dikehendaki
calon murid. Untuk itu perlu adanya keselarasan antara kebijakan pengembangan wilayah
dan pengembangan potensi wilayah serta di dukung pula dengan peningkatan SDM. Penerapan kebijakannya adalah memprioritaskan adanya sekolah kejuruan yang
dapat menampung penduduk usia sekolah menengah untuk memperoleh pendidikan sekolah kejuruan dan selanjutnya lulusan sekolah kejuruan tersebut dapat
mengembangkan wilayah dan melakukan pembangunan di Kabupaten Simalungun. Berdasarkan uraian-uraian tersebut, penulis ingin membahas potensi
wilayah Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Bosar Maligas dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dalam penentuan lokasi Sekolah Menengah Kejuruan SMK
dengan memperhatikan faktor daya tarik yang ada.di Kabupaten Simalungun, dalam hal ini mengambil judul “Analisis Daya Tarik Penentuan Lokasi SMK
Berbasis Pengembangan Wilayah di Kabupaten Simalungun”.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat diidentifikasi masalah di dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana potensi SMK berbasis potensi wilayah di Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Bosar Maligas, dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten
Simalungun.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimana daya tarik Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Bosar Maligas, dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dalam penentuan lokasi SMK di
Kabupaten Simalungun.
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk : 1. Menganalisis potensi SMK berbasis potensi wilayah Kecamatan Silimakuta,
Kecamatan Bosar Maligas, dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun.
2. Menganalisis daya tarik Kecamatan Silimakuta, Kecamatan Bosar Maligas, dan Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dalam penentuan lokasi SMK di
Kabupaten Simalungun.
1.4.Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi Pemerintah Kabupaten Simalungun dalam merumuskan
kebijakan pendidikan kejuruan di Kabupaten Simalungun.
2. Sebagai sarana pengembangan ilmu dan pengetahuan yang secara teori telah dipelajari di Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
3. Sebagai bahan pengembangan penelitian lebih lanjut yang sejenis dengan
metode penelitian yang berbeda.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA