Mengkoordinasi pendidik dan tenaga kependidikan lain dalam lembaga. Mengelola sarana dan prasarana sebagai aset lembaga. Memiliki motivasi untuk meningkatkan mutu lembaga.
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pengelola memberikan subsidi atas biaya penyelenggraan pendidikan anak usia dini, dari hasil pelatihan , magang, study banding yang dilakukan pengelola.
Pengelola terus menerus mengadakan perbaikan sarana dan prasarana berbasis lingkungan, sebagai bahan ajar anak dan menciptakan lingkungan yang asri dan dekat dengan alam.
2 Kompetensi Profesional
a. Mengatasi berbagai masalah teknis operasional. Pengelola terus mencari terobosan pengembangan kurikulum agar terus menjadi pelopor dalam
pembaharuan pembelajaran anak usia dini yang sesuai dengan karakteristik anak dan tuntutan zaman.
Posisi pengelola yang menjadi konsultan di dinas pendidikan pusat membuat peluang kemitraan terjalin lebih mudah. Ini diawali dengan prestasi pengelola sebagai pemuda pelopor seperti
tercantum profil lembaga. b. Membuat Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Lembaga.
Membuat rencana anggaran pendapat dan belanja lembaga, dengan mencoba menyeimbangkan pendapatan dan pengeluaran tidak hanya mengandalkan dana dari orang tua murid, tetapi
menjadikan sekolah tempat magang, studi banding, dan pelatihan baik dari dalam kota, propinsi, negara maupun luar negeri.
3 Kompetensi Manajerial a. Mengelola dan mengembangkan lembaga dalam pelayanan pendidikan, pengasuhan,
dan perlindungan.
Pengelola terus mengembangkan pelayanan dengan tahun ini membuat program baru pelayanan bagi anak usia dini dengan menekankan anak pada program green school.