Standar Proses 1 Perencanaan Proses Pembelajaran

Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e Kalender Pendidikan Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif pembelajaran, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Kalender pendidikan tersebut disesuaikan dengan program sekolah dan mengacu pada kalender pendidikan dari dinas pendidikan kecamatan.

b. Standar Proses 1 Perencanaan Proses Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran di PAUD Pelopor 2013-2014 terdiri dari : a Rencana Kegiatan Tahunan Berisi bahasan dua semester dalam satu tahun pembelajaran dan kalender tahunan yang berisi program sekolah b Rencana Kegiatan Semester a. Berisi . tema, tema hasil rumusan, target surat pendek dan doa harian, lagu, kegiatan penunjang, dan ungkapan c Rencana Kegiatan Bulanan Berisi tema dan target tingkat pencapaian perkembangan dari tiap aspek perkembangan yang harus dicapai dalam bentuk indicator d Rencana Kegitan Mingguan Berisi subtema, perputaran sentra dari minggu ke minggu dalam sebulan , dan indicator yang harus dicapai di setiap sentra. e Rencana Kegiatan Harian Berisi : hari, capaian indicator, waktu, kegiatan pembelajaran, alatbahan, dan penilaian tidak ada isinya hanya format saja, karena penilaian langsung dilmasukkan dalam buku penilaian f Program Holistik intergartif i. Jadwal Penimbangan dan pengukuran tinggi badan setiap bulannya yang dicatat dalam buku kesehatan anak, Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii. Jadwal pembuatan makanan sehat seminggu sekali oleh orang tua di setiap hari Jumat dan catering sekolah yang menyediakan makan siang dengan menu 4 sehat bagi anak. Sedangkan untuk tahun pembelajaran 2014-2015 sudah mulai mencoba menggunakan materi kurikulum 2013 dengan menggunakan KI dan KD sebagai acuan pembelajaran. Indikator menurut pengelola tidak diperlukan di perencanaan, indicator hanya digunakan sebagai acuan dalam penilaian. Adapun isi dari perencanaan sebagai berikut : a Rencana Kegiatan Tahunan Berisi program penunjang pembelajaran di sekolah b Rencana Kegiatan Semester Berisi Pengembangan webbing tema, sub tema, Kompetensi Dasar, Waktu. c Rencana Kegiatan Mingguan Berisi Tema, sub tema, kompetensi dasar,materi, rencana kegaitan di setiap sentra d Rencana Kegiatan Harian Berisi pijakan lingkungan disetiap sentra berisi kegiatan serta alat dan bahanyang digunakan di setiap sentra.Kegiatan pembukaan mulai dari penyambutan, jurnal pagi, ikrar doa, main motorik kasar, main bebas. Kegiatan inti berisi pijakan sebelum main membahas bersama anak anak tema dan kegiatan main di sentra. Pijakan Selama main dengan memberikan kepada anak menemukan pengalaman belajarnya, guru hanya sebagai fasilitator. Pijakan setelah main berisi kegiatan guru menanyakan kembali kgiatan main anak, menegaskan perilaku yang timbul, menyampaikan kegiatan yang dilakukan besok,. Dilanjutkan dengan makan , gosok gigi dan shalat dzuhur, Kegiatan penutup Recalling kegiatan sehari, pesan kegaiatanyang akan datang, bercerita inspiratif, berdoa dan pulang. Dengan adanya peninjauan kurikulum lama dan melakukan persiapan kurikulum 2013 kegiatan yang tahun 2013-2014 dilakukan berulang sama persis sekarang sudah dilakukan dengan ketemaan yang berbeda. Dan pembelajaran sudah mulai menggunakan pola pikir saintifik dengan mengamati, menanya, mngumpulkan informasi, dan mengkomunikasikan. Ini terlihat ketika ketemaan kelapa pada awal pembelajaran sentra memasak dan sentra alam kegiatan mengamati langsung pada pohon kelapa yang ada di sekolah. Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Pembahasan

Berdasarkan temuan dan kajian teori penulis membuat analisa penyelenggaraan PAUD yang menggunakan Model BCCT dengan pembahasan sebagai berikut.

1. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan sudah sesuai dengan yang tercantum dalam Permen 58 tahun 2009, Hanya penomoran dan penggunaan indicator kurang efektif dan konsisten. Pembelajaran sesuai DAP baru memfasilitasi keunikan individu anak dari kepribadian, bakat, pengalaman , gaya belajar dan latar belakang anak yang terlihat dari keragaman main di berbagai sentra dan mengarahkan pembelajaran berbasis lingkungan alam setempat dengan penatan dan eksplorasi yang dilakukan anak .Guru memberi kesempatan pada anak yang memiliki bahasa daerah sangat kental pada tahap awal sekolah guru membantu kepahaman bahasa Indonesia anak dengan mengulang kata dalam bahasa daerah anak tersebut. Pengembangan indicator untuk skala penilaian yang digunakan dari model BCCT yang lebih rinci mencerminkan tahapan perkembangan anak sesuai teori perkembangan tidak dilakukan secara rinci. Dengan menggunakan Pengembangan indicator dalam skala penilaian BCCT untuk kegiatan main anak akan lebih berdampak pada bermain bermakna anak sesuai perkembangannya dan kemampuan individu peserta didik lebih terlayani. Hal ini akan sedikit kurang mencerminkan prinsip pendidikan anak usia dini yang sesuai dengan perkembangan anak, karena karakteristik anak satu dengan yang lain memiliki fase yang berbeda. Dimana skala penilaian Model BCCT sesuai dengan DAP yang menunjukkan adanya urutan tertentu yang dapat diramalkan. Skala penilaian BCCT menurut CCCRT sangat sesuai dengan setiap perkembang anak baik bahasa, kognitif, motorik maupun social emosional yang terapat dalam teori perkembangan anak. Misalnya di balok ketika guru menyiapkan tahapan yang menjadi pijakan ketika anak akan membuat bangunan ,tahapan perkembangan anak dalam membangun lebih terarah. Dari tahap hanya mengambil balok tanpa membentuk bangunan hingga membangun garis ke atas , ke samping, bersusun ke samping, ke atas, hingga bangunan terdiri dari banyak bagian. Di Sentra