Standar pembiayaan Standar Sarana Prasarana, pengelolaan dan pembiayaan a. Standar Sarana Prasarana

Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penyelenggara program.Hanya saja visi , misis dan tujuan tidak didiskusikan dengan komite hanya disosialisaikan pada pertemuan awal tahun dan kegiatan parenting lainnya. Pelaksanaan Pengelolaan juga sudah cukup sesuai dengan standar dimana pengelolaan administrasi kegiatan meliputi data anak dan perkembangannya tercantum dalam daftar satu yang diserahkan pada dinas pendidikan kecamatan setiap bulannya mengenai jumlah anak dan usia anak. Sedangkan data perkembangan anak tertulis dalam buku penilaian harian dan buku laporan perkembangan setiap semester. Data lembaga dilaporkan juga setiap bulan dalam daftar satu kepada dinas pendidikan berupa formulir daftar satu. Hanya saja Administrasi keuangan dan program, lebih banyak dikelola langsung oleh pengelola di Yayasan saja Pengelolaan sumber belajarmedia meliputi pengadaan, pemanfaatan dan perawatan sudah sanagat baik dengan adanya bagian yang khusus menangani K3 untuk alat bermain dan sumber belajar diluar ruangan; sedangkan media pembelajaran dan sumber belajar dalam kelas adalah tanggung jawab guru, kecuali rutinitas membersihkan di pagi hari oleh bagian K3. Pengawasan dan Evaluasi sudah cukup sesuai standar dimana Lembaga dilakuikan dengan mekanisme pengawasan dan evaluasi program minimall dua bulan sekali bersama pengelola guru dan kepala sekolah. Dan kepala sekolah melakukan pengawasan setiap hari dengan meninjau bagaimana penataan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran, yang akan didiskusikan di hari jumat seesudah kegiatan berlangsung.

c. Standar pembiayaan

Seharusnya lembaga memiliki perencanaan pembiayaan maupun sumber pembiayaan. untuk setiap jenis pembiayaan. Karena bukan hanya saja pembelajaran dan program yang direncanakan tapi juga harus memasukkan rencana anggarannya. Karena anggaran pembiayaan ini akan menjadi dasar rencana program lembaga dapat dilaksanakan atau tidak. Dari uraian pembiayaan tersebut di atas masih kurang sesuai dengan standar pembiayaan, dimana seharusnya lembaga memiliki rencana anggaran, administrasi dengan pembukuan terkait pembiayaan dan pelaporan keuangan Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Keunggulan dan Kelemahan Penyelenggraan PAUD yang Menggunakan Model BCCT a. Keunggulan dari penyelenggaraan PAUD yang menggunakan Model BCCT adalah : 1 Standar Tingkat pencapaian perkembangan pada PAUD yang menggunakan model BCCT sudah terinci hingga sub indicator, sehingga memudahkan guru memberikan pelayanan individu pada anak. Hanya saja ini belum sepenuhnya terlaksanana di PAUD Alam Pelopor. Masih dalam prosews memberikan kepahaman pada para gurunya yang memang memiliki kualifikasi di bawah standar. 2 Standar PTK pada PAUD yang menggunakan model BCCT sebaiknya orang berkualifikasi S1 sehingga pola analisa dalam menentukan kesesuaian indicator dengan kegiatan main lebih mudah. Selain itu kreativitas dan pola pikir meluas menjadi keharusan kompetensi yang dimiliki guru. Agar pembelajaran yang diperlukan dapat berlangsung sesuai dengan tingkat perkembangan anak, kebutuhan dan minat anak. 3 Keunggulan standar isi, proses, dan penilaian pada penyelenggaraan PAUD yang menggunakan Model BCCT adalah perencanaan yang sudah sangat rinci mulai dari pentaan lingkungan yang merupakan guru ketiga bagi anak-anak. Standar operasional di langkah pembelajaran apa yang harus dilakukan sehingga: a Kurikulum BCCT diarahkan untuk membangun pengetahuan anak yang digali oleh anak itu sendiri. Anak didorong untuk bermain di sentra-sentra kegiatan. Sedangkan pendidik berperan sebagai perancang, pendukung dan penilai kegiatan anak. Pembelajaran bersifat individual, sehingga rancangan, dukungan , dan penilaianyapun disesuaikan dengan tingkatan perkembangan di kebutuhan tiap anak. b Semua tahapan perkembangan anak dirumuskan dengna rinci dan jelas, sehingga guru memiliki panduan dalam penilaian perkembangan anak. Kegiatan pembelajaran tertata dalam urutan yang jelas. Dari penataan lingkungan main sapai pada pemberian pijakan- pijakan. c Setiap anak memperoleh dukungan untuk aktif, kreatif, dan berani mengengambil keputusan sendiri tanpa mesti tahu membuat kesalahan. Setiap tahap perkembangna bermain anak dirumuskan secara jelas, sehingga dapat menjadi acuan bagi pendidik Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu melakukan penilaian perkembangan anak. Penerapan BCCT tidak bersifat kaku. Dapat dilakukan secara bertahap, sesuai situas dan kondisi setempat.

b. Kelemahan penyelenggaraan PAUD yang menggunakan model BCCT