Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penataan lingkungan pada sentra imtaq dapat dilakukan untuk anak dapat melakukan kegiatan yang bernuansa keagamaan, seperti : kegiatan shalat berjamaah, kegiatan proses
mengenal huruf hijaiyah, bermain puzzle bernuansa keagamaan, bermain maket mesjid, bermain balok kubus, bermain kartu wudhu, praktek wudhu, latihan manasik haji, bermain
kartu huruf angka hijaiyah, maze bernuansa islam, menggambar bebas bernuansa agama,menganyam bernuansa agama, menjiplak bentuk gambar-gambar bernuansa agama,
mencipta bentuk dari kepingan geometri menjadi bentuk lain terintegrasi agama. Alat dan bahan yang digunakan dalam sentra imtaq adalah alat dan bahan yang
bernuansa keagamaan seperti kartu hijaiyah, kartu wudhu, kartu shalat, kartu nabi, kartu malaikat, buku cerita nabi, buku cerita ahlak dan fiqih, bentuk-bentuk tempat beribadah,
pemimpin kegamaan, gambar-gambar keagamaan.
b. Sentra Seni
Sentra seni yang juga merupakan bagian dari kegiatan main pembangunan yang bersifat cair menurut CCCRT 2005: 2 adalah tempat untuk menumbuhkembangkan
kreativits, imajinasi, inisiatif, dan rasa keindahan anak. Dengan suasana yang menyenangkan dapat membuat anak berkreasi dan mengekspresikan diri sebebas-bebasnya. Menurut Luluk
2011 anak usia dini adalah mahluk yang mengagumkan. Apanila dibei kesempatan dan fasilitas yang memadai untuk berekspresi , maka mereka akan menjelajah, berbagai bahan
dan perlatan yang disediakan, melakukan percobaan-percobaan yang menakjubkan dan menguji ide-ide kreatif mereka. Pada akhirnya anak akan membuat berbagai penemuan-
penemuan yang berguna sebagai dasar pengetahuan mereka ke depannya. Hal ini diperkuat oleh pendapat Torrance dalam bukunya Developing creative Thingking Through School
Experience mendefinisikan kreatif sebagai sebuah proses pembentukan ide-ide atau hipotesis-hipotesis, pengujiannya, dan pengkomunikasian hasil-hasilnya. Dan hal inilah yang
seharunya terjadi di sentra seni, dimana anak bebas berkreasi , menguji ide-ide mereka dan mengkomunikasikannya kepada guru mereka.
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sentra seni memiliki fokus memberikan kesempatan pada anak untuk mengembangkan berbagai keterampilannya., terutama keterampilan tangan dengan
menggunakan berbagai bahan dan alat, seperti: melipat, menggunting, mewarnai, membuat prakarya, melukis dan membuat prakarya dengan menggunakan adonan. Di sentra ini, anak
bermain sambil belajar mengasah rasa keindahan, membangun kemandirian, kerja sama, tanggung jawab, bersosialisasi, melatih koordinasi mata, tangan, kaki dan pikiran.
Sentra seni harus dapat memberikan pengalaman -pengalaman yang berharga bagi anak, sehingga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan sikap positif anak yang sangat
berarti bagi perkembangan anak dalm mencapai tahap yang optimal. Dengan menghargai hasil kreasi mereka sekecil apapun sebagai arana ungtuk menumbuhkan rasa percaya diri
mereka. Sentra seni menurut Diane : 2009 adalah tempat dimana anak beraktivitas dengan
berkreasi dan mempresentasikan ide mereka menjadi sesuatu yang nyata. Di sentra ini anak bebas berekspresi apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka rasakan. Sentra seni
merupakan studio bagi anak untuk berkembang dan belajar. Disentra seni seluruh aspek perkembangan anak di kembangkan. Aspek perkembangan social emosional berkembang
dengan alami mengekspresikan perasaan mereka dengan merefleksikan pikiran mereka dan emosi mereka pada pilihan mereka terhadap warna, tekstur dan media.Aspek perkembangan
fisik motorik pada anak dikembngkan ketika mereka melakukan kegiatan menggunting, menggambar, memalu dan beberapa kegiatan lain yang merupakan kegiatan untuk kesiapan
anak menulis.Aspek perkembagan kognitif dikembangkan pada saat mereka menggambar, melukis atau menuangkan ide dan perasaan mereka ke dalam seni. Aspek perkembangan
bahasa dikembangkan saat anak membicarakan apa yang dilakukannya dalam berkreasi, bagaimana ia mecoba menceritakan hasil kreativitas menurut imajinasinya, juga beberapa
perbendaharaan kata baru seputar seni. Pengaturan penataan lingkungan belajar di sentra seni angat berpengaruh pada
kenyamanan anak bekerja dan perilaku anak khususnya dalam mengekspresikan diri dan tanggung jawab untuk menyelesaikan pekerjaannya, merapikan kembali bekas peralatannya,
dan menjaga kerapian hasil kerjanya. Sentra seni hendaknya memiliki ruangan yang cukup
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
l;uas untuk menata peralatan kerja masing-masing anak. Ketika mereka menggunakan bahan cair untuk menggambar biasakan menggunakan alas agar ruang kelas tetap bersih. Demikian
juga ketika mereka menggunting hendaknya disediakan tempat untuk menyimpan kertas yang tidak terpakai sisa menggunting.
Alat dan bahan yang disediakan di sentra seni harus sesuai dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Peralatan yang disediakan adalah peralatan
yang digunakan untuk memfasilitasi anak mengekspresikan diri dalam beragam seni, seperti beragam peralatan melukis, menggambar, clay, playdough, kayu, kertas warna, lem ,
gunting, berbagai jenis kertas, bahkan berbagai bahan limbah dan bahan alam yang dikeringkan akan menjadi suatu hasil karya seni yang memfasilitasi kreatifitas mereka secara
maksimal. Berbagai konsep pengetahuan dapat digali di sentra seni seperti kata Diane dkk
2009 sebagai berikut: a
Literasi,di sentra seni anak akan memperbanyak dan membiasakan anak dengan kosa kata seputar seni seperti: warna mencolok, warna lembut, warna dasar, warna
sekunder, garis lurus, tebal, zigzag, keriting, gelombang, bentuk-bentuk geometri, jarak jauh, dekat,
dalam ,luar, atas, tekstur lembut, kasar, halus,
bergelombang,berduri beberapa ungkapan perasaannya yang diekspresikan dlam hasil karyanya, berbagai pengetahuan mencetak mencap. Selain itu buku-buku
tentang seni bisa jadi referensi bagi mereka dalam berkarya. b
Matematika, disentra seni anak akan mengenal dengan konsep angka, pola, geometri, dan pengukuran.
c Sains, disentra seni anak mempelajari sains bidang fisika seperti mencampur bahan
atau media seni yang berbeda seingga menghasilkan suatu campuran yang maksimal. Selain itu anak akan mencoba keseimbangan bentuk dan ukuran ketika membuat
suatu bentuk baru, dan bagaimana cara menggabungkan dua benda padat.di sentra sei juga anak dapat mengenal sains bidang kehidupan , ketika anak menggunakan bahan
alam. Sains bidang kebumian dan lingkungan megenalkan pad mereka tentang
Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle
Time Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
bayang-bayang dari benda, dan berkreasi dengan bahan alam seperti clay, pasir, sampah organic dan air.
d Pengetahuan social, disentra senia anak di dorong ungtuk mempelajari tentang
manuisa dan bagaimana mereka hidup dengan menggambar manusia dan dunianya. Selain itu di sentra ini anak dikenalkan pada manusia dan lingkungannya, anak akan
dibiasakan untuk mencintai lingkungan yang bersih dan indah. e
Seni, di sentra pada saat anak sedang membuat hasil karyanya diiringi dengan music dengan setting yang dapat menggali kreativitas.Di sini juga mereka dpat mengenal
seni drama atau panggung boneka. f
Teknologi, disentra seni anak akan mengembangkan kesadaran berteknologi seperti penggunaan palu, gergaji, dan bor, alat-alat mengecat rumah, kursi taman, atau
pigura. Selain itu di sentra ini anak memperluas pengalamannnya dengan peralatan tehnologi seperti magic crayon, computer.
Peraturan guru dalam sentra seni menurut Diane 2011 adalah guru harus mengapresiasi setiap hasil karya anak bukan pada hasil akhirnya saja tapi juga pada proses
kreatifitasnya. Guru harus tahu bahwa seni adalah alat untuk mengakomodasikan apa yang mereka tahu dan apa yang mereka rasakan. Guru juga di sentra ini harus dapat membantu
anak mengapresiasi seni. Guru akan membantu anak mengapresiasi karyanya dan karya teman-temannya dan menumbuhkan rasa estetika.
Peraturan guru dalam kurikulum kreatif didasarkan pada pandangan holistic dari seni yang dipengaruhi filosofi pendekatan Reggio Emilia mengenai seni yaitu nilai anak ada pada
kreativitas dan makna dari hasil karyanya. Sangat pentig bagi guru menciptakan suasana di sentra seni dengan pengalaman yang menyenangkan.
Alat dan bahan main yang digunakan di sentra seni adalah cat air, Koran bekas, dudukan tempat berdirinya kertas gambar stand gunting, kuas, piring tempat warna,
berbagai kertas, lem, gambar sesuai tema, berbagai jenis kertas.
10. Langkah-langkah kegiatan BCCT PAUD Alam Pelopor