Tingkat Pencapaian Perkembangan Pembahasan hasil temuan penelitian

Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PAUD Alam Pelopor menggunakan Model pembelajaran BCCT secara garis besar sudah mengikuti langkah-langkah pembelajaran Model BCCT seperti yang disosialisaikan dinas pendidikan dan Kebudayaan 2006. Hanya saja ketika kesesuaian kegiatan main dengan tiga jenis main dan sesuai perkembangan anak belum dilaksanakan, Model Pembelajaran BCCT yang digunakan jadi kurang sesuai dengan karakteristik pembelajaran Model BCCT. 2. Kesesuaian Standar Penyelenggaraan PAUD Alam Pelopor yang menggunakan Model Pembelajaran BCCT. Penyelenggaraan PAUD Alam Pelopor yang ternyata belum semaunya sesuai dengan Model Pembelajaran BCCT menurut CCCRT. Jika pelaksanaan model BCCT yang dilakukan mengalamai penyesuaian, apakah penyelkenggaraannya tetap sesuai dengan karakteritik dan perkembangan anak. Oleh karena itu penulis melakukan penganalisaan juga dari segi standar. Dan akhirnya akan melihat apakah penyelenggaraan model pembelajaran BCCT yang belum sesuai dengan acuan sudah cukup sesuai tidak dengan standar minimal PAUD di Indonesia.

1. Tingkat Pencapaian Perkembangan

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan anak pada kurikulum PAUD Alam Pelopor sesuai Permen 58 tahun 2009 yang di dalamnya memuat aspek perkembangan : nilai moral dan agama, motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional silabus PAUD Alam Pelopor. Tingkat Pencapaian Perkembangan TPP dikembangkan PAUD Pelopor menjadi indicator dengan mengacu pada kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2004. Dengan cara mencari kesesuaian indicator kurikulum 2004 dengan tingkat pencapaian perkembangan dalam permen 58 tahun 2009. Pengembangan kurikulum dibuat dan disahkan oleh pengelola, kemudian disosialisasikan pada kepala sekolah dan guru. Sehingga semua kegiatan main yang dilakukan telah mengacu Tingkat Pencapaian Perkembangan pada Permen 58 tahun 2009. Keseluruhan indikator yang telah ditetapkan akan dibagi menjadi capaian indikator bulananmingguan yang harus distimulasikan pada anak. REncana kegiatan bulanan berisi indicator dari tiap tahapan perkembangan yang dicapai dalam sebulan. Indikator dalam Rencana Kegiatan Mingguan ini akan dibagi-bagi menjadi indicator yang akan dicapai di pembiasan pagi dan di setiap sentra yang akan dibuka bulan itu. Sehingga guru dalam menata lingkungan main Ine Rahaju, 2014 Analisis Penyelengaraan Pendidikan Anak Usia Dini Yang Menggunakan Model Beyond Center And Circle Time Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu selain mengacu pada tema juga mengacu pada indicator yang telah ditetapkan oleh wali kelas masing-masing.Penetapan indicator untuk tiap minggu bulan tidak dibuatkan matriknya. Penomoran dalam indicator tidak menunjukkan kriteria tiap aspek perkembangan, penomoran dibuat berulang. Penulisan indicator dalam TPP berbeda dengan RKM dan RKH. Ada yang merupakan ringkasan indicator dalam TPP, ada juga yang berbeda sama sekali. Kata- kata indicator tidak konsisten. Indikator dalam model BCCT yang lebih terinci dari TPP menurut Permen 58 tahun 2009 di PAUD Pelopor belum terlihat dalam indicator TPP dan buku penilaian. Hanya tertulis tahapan kegiatan mainnya saja, seperti tahapan menggunting, tahapan menulis, tahapan membaca, tahapan meronce, dan sebagainya. Tahapan kegiatan main merupakan skala penilian dari kegiatan main yang harus dilewati peserta didik berdasarkan perkembangan anak secara individu. Dalam Permen 58, tahapan merupakan TPP yang hanya tertulis sebagian saja, seperti tahapan menggunting yang suadah langsung di bagi menurut usia. Usia 2-3 tahun menggunting tanpa pola, usia 3-4 menggunting pola garis lurus , dan usia 5-6 menggunting sesuai pola. Usia 4-5 tidak ada

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan a. Pendidik