13
kulitnya dalam setting ritual mandi. Meskipun ditampilkan elegan, hal ini cenderung memperlihatkan sexual appeal dalam iklan. Dalam urusan gender, iklan ini bisa
dikatakan menempatkan wanita sebagai objek seks pria. Keadaan ini akan memberikan pandangan bagi sebagian pemirsa dewasa dan yang mengerti akan seks,
bahwa perilaku iklana dalah objek seks yang diminati, sehingga akan memunculkan keadaan-keadaan yang berhubungan dengan kehendak ingin melakukan seks.
Karena itulah penulis berhasrat mengadakan penelitian secara langsung dengan harapan mendapat jawaban yang pasti mengenai “Hubungan Iklan Sabun Lux Dengan
Sikap Publik Studi Korelasional Hubungan Iklan Sabun Lux Yang Bernuansa Sensual di Stasiun TV Swasta Indosiar Dengan Sikap Mahasiswa Fisip UMA”.
1.2. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan iklan sabun Lux yang bernuansa sensual dengan sikap
mahasiswa Fisip UMA”.
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memudahkan dan menghindari ruang lingkup permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian ini maka peneliti membuat batasan
permasalahan sebagai berikut : 1.
Penelitian dilakukan hanya terhadap iklan sabun mandi merek Lux sebagai iklan yang bernuansa sensual di Televisi Swasta Indosiar,
2. Penelitian dilakukan terhadap objek populasi yaitu mahasiswa Fisip UMA.
Universitas Sumatera Utara
14
3. Pelaksanaan penelitian dibatasi pada respon mahasiswa terhadap iklan sabun
mandi Lux dalam tempo 1 bulan yaitu November 2007.
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: a.
Hubungan antara gambar dengan perhatian, gambar dengan ketertarikan, gambar dengan keinginan, gambar dengan keputusan, atau gambar dengan tindakan.
b. Hubungan antara headline dengan perhatian, headline dengan ketertarikan,
headline dengan keinginan, headline dengan keinginan, headline dengan keputusan, atau headline dengan tindakan.
c. Hubungan antara bodycopy dengan perhatian, bodycopy dengan ketertarikan,
bodycopy dengan keinginan, bodycopy dengan keputusan, atau bodycopy dengan tindakan.
d. Hubungan antara brand name dengan perhatian, brand name dengan ketertarikan,
brand name dengan keinginan, brand name dengan keputusan, atau brand name dengan tindakan.
e. Hubungan antara waktu dengan perhatian, waktu dengan ketertarikan, waktu
dengan keinginan, waktu dengan keputusan, atau waktu dengan tindakan.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah : 1.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah penelitian tentang komunikasi massa terutama periklanan di lembaga pendidikan
Universitas Sumatera Utara
15
dilingkungan FISIP USU. 2.
Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak terkait dalam bidang usaha khususnya di bidang pemakaian sarana periklanan.
3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak
yang ingin melakukan penelitian sejenis.
1.6. Kerangka Teori