15 Akan tetapi pandangan lama tersebut dibantah oleh teori ini yang
menyatakan bahwa gerakan sosial muncul karena tersedianya sumber-sumber pendukung gerakan, tersedianya kelompok-kelompok koalisi, adanya dukngan
dana, adanya tekanan dan upaya pengorganisasian yang efektif serta sumberdaya yang penting berupa ideologi
24
. Teori ini lebih menekankan pada teknik, bukan pada sebab gerakan sosial
tersebut muncul. Para penganut teori mobilisasi sumber daya ini memandang bahwa kepemimpinan, organisasi dan teknik sebagai faktor yang menentukan
sukses tidaknya sebuah gerakan sosial
25
.
1.7. Metodologi Penelitian 1.7.1. Motode Penelitian
Pada penelitian ini metode yang digunakan ialah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah
dengan menggambarkan keadaan objek penelitian yang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya
26
. Sedangkan kualitatif merupakan penelitian yang tidak menggunakan alat bantu rumus statistic atau dengan kata
lain bukan metode pengukuran.
1.7.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini ialah dengan metode library research atau penelitian kepustakaan. Penelitian dengan menggunakan studi
24
Mansour Fakih, Tiada Transformasi Sosial Tanpa Gerakan Sosial dalam Zaiyardam Zubir, Radikalisme Kaum Pinggiran : Studi Tentang Ideologi, Isu, Strategi dan Dampak Gerakan,
Yogyakarta : Insist Press,2002 hal. XXVii
25
Www.Satrioarismunandar.Multiply.Com
26
Hadari Nawawi, Penelitian Terapan, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1994 hal. 73
Universitas Sumatera Utara
16 pustaka ini dilakukan dengan cara menelusuri, mengumpulkan dan membahas
bahan-bahan, informasi dari karangan-karangan yang termuat dalam buku-buku, artikel-artikel, internet, jurnal dan lain sebagainya yang berkaitan dengan objek
penelitian.
1.7.3. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif, dimana teknik ini melakukan analisa atas masalah
yang ada sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang akan diteliti dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.
1.7.4. Teknik Perbandingan
Defenisi sederhana dari perbandingan adalah suatu kegiatan untuk mengadakan identifikasi persamaan atau perbedaan antara dua gejala tertentu atau
lebih
27
. Agar proses perbandingan dalam penelitian ini bersifat sistematis, maka penulis merujuk pada konsepsi dari Samuel Beer, Adam Ulam serta Roy Macridis
yang merumuskan tahapan-tahapan telaah komparatif atau tahapan-tahapan perbandingan, tahapan-tahapan deskriptif, klasifikasi, penjelasan serta konfirmasi
nya meliputi, pertama, tahapan pengumpulan dan pemaparan deskripsi fakta yang dilakukan berdasarkan skema atau tata cara penggolongan klasifikasi tertentu.
Tahapan kedua yaitu, berbagai kesamaan dan perbedaan dikenali dan dijelaskan . Tahapan ketiga yaitu, hipotesa-hipotesa sementara tentang saling keterkaitan
dalam proses politiknya diformulasikan. Tahapan keempat yaitu, hipotesa-
27
Ronald H. Chilcote, Teori Perbandingan Politik, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2003 hal. 21
Universitas Sumatera Utara
17 hipotesa tersebut diverifikasi diuji dan diperiksa melalui observasi empiris atau
pengamatan lapangan secara cermat Sedangkan tahapan kelima ialah temuan- temuan yang didapat dipertanggung jawabkan harus ditetapkan
28
. Lebih lanjut Lijphart mengemukakan bahwa metode perbandingan harus
menemukan hubungan empiris antara variabel serta bukan metode pengukuran atau dengan kata lain metode perbandingan menggunakan analisas kualitatif,
bukan kuantitatif.
28
Soekanto, Perbandingan Hukum, Bandung : Alumni, 1979 hal. 10
Universitas Sumatera Utara
18
1.8. Sistematika Penulisan