30 kekuasaan pemerintah dari Presiden Soekarno dan pengangkatan Soeharto sebagai
Pejabat Presiden hingga dilaksanakannya pemilihan umum.
2.2. Gerakan Mahasiswa Tahun 1998 2. 2. 1. Krisis Ekonomi Tahun 1997
Gerakan mahasiswa tahun 1998 yang berhasil menurunkan Soeharto dari kursi presiden tidak dapat kita pisahkan dari timbulnya krisis ekonomi yang
melanda Indonesia. Pada masa-masa awal pemerintahan Orde Baru 1971-1981, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangatlah mengesankan, diatas 5 pertahun, hal
ini bahkan sampai pada tahun 1997. Hal Hiil dari Australian Nastional University ANU menyatakan bahwa pertengahan tahun 1997 perekonomian Indonesia tetap
kokoh. Bahkan menurut pemenang Nobel ekonomi, Joseph Stiglitz menyatakan bahwa Soeharto telah berhasil mengentaskan kemiskinan
23
. Pada awal tahun 1997, pemerintah Indonesia tetap merasa percaya diri dengan kekuatan fundamental
ekonomi Indonesia yang telah dibangun selama 30 tahun melalui tahapan pembangunan yang disebut pembangunan lima tahunan pelita. Pada saat nilai
mata uang di beberapa negara di Asia seperti baht Thailand, won Korea Selatan, ringgit Malaysia dan peso Filipina mengalami depresi, pemerintah
dibawah pimpinan Soeharto tetap saja tenang dan berkeyakinan bahwa krisis yang melanda Asia tidak akan menimpa Indonesia.
Ditengah ketenangan dan rasa percaya diri yang besar tersebut, tiba-tiba pada bulan Juli 1997 pemerintah dikejutkan dengan jatuhnya nilai mata uang
rupiah terhadap dolar sebesar Rp 2.400. semakin hari nilai mata uang rupiah
23
Fadli Zon, Politik Huru Hara Mei 1999, Jakarta : Institute For Policy Studies, 2004 hal. 3-4
Universitas Sumatera Utara
31 semakin merosot sampai pernah menembus Rp 12.000 per dolar Amerika Serikat.
Angka inflasi pada akhir ahun 1997 mencapai 11 pertahun dan terus meningkat menjadi 77,6 pertahun pada tahun 1998 dan membuat terus turunnya nilai mata
uang rupiah terhadap dolar. Berkeyakinan bahwa krisis yang melanda Asia tidak akan menimpa Indonesia.
Pada saat nilai mata uang rupiah menurun berhembuslah kabar bahwa krisis yang membuat mata uang rupiah jatuh dikarenakan ulah dari para spekualan
yang terus mengusik-usuik rupiah
24
. Akan tetapi sebab yang menyatakan bahwa krisis ekonomi disebabkan oleh ulah spekulan dibantah oleh banyak tokoh
maupun akademisi. Menteri keuangan Mar’ie Muhammad pada saat berbicara di Asia Society
Confrence di New York pada bulan Desember 1997 menyatakan bahwa faktor pemicu krisis ekonomi di Indonesia di sebabkan oleh krisis kepercayaan, tidak
konsistennya kebijakan, kurang konsistennya reformasi ekonomi, kurangnya transparansi, rentannya sektor keuangan, utang luar negeri yang sangat besar,
lemahnya fundamenta ekonomi perusahaan, lemahnya kepercayaan dalam negeri, pengaruh globalisasi, dominasi kekuatan pasar dan kecemasan para investor
25
. Sementara itu Kwik Kian Gie menilai bahwa penyebab krisis adalah soal
modal asing. Hal ini telah berlangsung sejak Orde Baru berdiri. Hidup kita bergantung pada pemasukan aliran modal asing. Kendati kita mengalami defisit
transaksi berjalan, kita masih terus bersyukur bahwa modal asing masih mengalir masuk. Tetapi sekarang, seandainya dari utang swasta itu diambil alih asetnya
oleh kreditor asing, itu artinya perusahaan swasta beralih ketangan asing. Jadi,
24
Diro Aritonang, Runtuhnya Rezim Dari Pada Soeharto : Rekaman Perjuangan Mahasiswa Indonesia 1998, Bandung : Pustaka Hidayah, 1999 hal. 21
25
Ibid. hal. 26-27
Universitas Sumatera Utara
32 kita perlu berteriak soal kolonisasi. Kita sendiri mengundang modal asing masuk.
Kwik juga menambahkan bahwa utang swasta yang mencapai 65 miliyar dolar Amerika Serikat ini sulit dilacak apalagi masuknya melalui beragam cara
26
. Hampir seperti yang dikemukakan Kwik Kian Gie, pengamat ekonomi dan
juga dosen di fakultas ekonomi UI, Anwar Nasution mengatakan bahwa penyebab krisis ekonomi di Indonesia adalah karena terlalu lama menjalankan kebijakan
lebih besar pasak dari pada tiang. Salah satu kesalahan dalam kaitan dengan utang luar negeri ialah rendahnya kualitas investasi yang tercermin dari tingginya mark
up dan inefisiensi proyek-proyek infrastruktur di negeri ini
27
. Pada bulan Oktober 1997, Soeharto meminta bantuan kepada IMF di
samping Soeharto juga meminta Widjojo Nitisastro untuk mengambil langkah- langkah pemulihan ekonomi
28
. Syarat-syarat yang diberikan oleh IMF ialah agar pemerintah mencabut semua subsidi kebutuhan barang-barang pokok sebagai
imbalan terhadap bantuan yang diberikan. Ketika nilai tukar rupiah 10.000 terhadap dolar Amerika Serikat, IMF
memaksa Soeharto untuk membuat kesepakatan lagi. Kesepakatan tersebut ditanda tangani pada tanggal 15 Januari yang mensyaratkan pencabutan subsidi
listrik dan BBM
29
. Dampak dari krisis ekonomi dan pencabutan berbagai subsidi oleh pemerintah atas inisiatif IMF berakibat banyak perusahaan dan industri jatuh
pailit. Pemutusan hubungan kerja PHK terjadi dimana-mana sehingga meningkatkannya jumlah penganguran terbuka dari 4,68 juta oarang pada tahun
1997 menjadi 5,46 juta orang pada tahun 1998. demikian juga jumlah setengah
26
Ibid. hal. 27
27
Www.Indomedia.Com
28
Diro Aritonang, Op. Cit, Bandung : Pustaka Hidayah, 1999 hal.21
29
Suharsi dan Ign Mahendra K, Op.cit hal. 102
Universitas Sumatera Utara
33 pengangguran dari 28,2 juta orang pada tahun 1997 menjadi 32,1 juta orang pada
tahun 1998
30
Kejatuhan nilai mata uang rupiah ini membawa pada kepanikan masyarakat. Muali tanggal 9 Januari 1999 masyarakat secara panik memborong
sembako dipasar-pasar swalayan dan pasar-pasar tradisional. Aksi pembelian semako secara besar-besaran terjadi dihampir seluruh kota di Indonesia terutama
di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Bandun dan Medan. Pemborongan sembako secara besar-besaran ternyata dimanfaatkan oleh
oknum-oknum tertentu untuk memperoleh keuntungan. Bakorstanasda Jaya mengaku telah menemukan timbunan beras hingga 250 ribu ton, 31 ribu ton
kedelai dan 11 ribu ton gula
31
. Disamping krisis yang membawa dampak pada meningkatnya jumlah
pengangguran dan membumbungnya harga bahkan yang lebih parah lagi ialah terjadinya krisis pangan. Penduduk dibeberapa desa di kabupaten Banjarnegara
Jawa Tengah mulai mengalami rawan pangan dan tidak mampu memperoleh beras. Masyarakat di daerah ini hanya makan tiwul sebagai makanan utama. Di
Irian Jaya Jayawijaya, Maurauke dan Puncak Wijaya sekitar 90.000 orang kelaparan dan 500 orang tewas akibat kelaparan. Di Nusa Tenggara Timur
penduduk mulai beralih makan rumput babi dan batang pisang. Di NTT masyarakat kesulian memperoleh makanan pokok berupa jagung sedangkan di
Sulawesi Selatan 2000 penduduk terancam kelaparan dan 12 orang tewas karena
30
Baharuddin Jusuf Habibie, Detik-Detik Yang Menentukan, Jalan Panjang Indonesia Menuju Demokrasi Jakarta : THC Mandiri, 2006 hal 3
31
Diro Aritonang, Op. Cit, hal. 21-23
Universitas Sumatera Utara
34 kelaparan. Di pulau Atauro Timor Timur penduduk tidak memperoleh makanan
utama dan mulai menyantap buah-buahan hutan dan buah siwalan
32
. Indonesia adalah negara yang terparah dilanda kerisis ekonomi di kawasan
Asia Tenggara. Pada awal tahun 1998, harga-harga kebutuhan masyarakat menjadi tidak terkontrol lagi, bahkan pada sidang kabinet lengkap pertama pada
tanggal 17 Maret 1998, Presiden Soeharto mengakui bahwa pemerintah belum bisa mencari cara mengatasi krisis yang terjadi.
Tahun 1997 dan 1998 memang benar-benar tahun yang sangat berat dihadapi Indonesia. Krisis ekonomi ternyata membawa pada krisis politik. Guru
besar ilmu politik Universitas Wisconsin Amerika Serikat, Donald K. Emmerson menilai bahwa krisis ekonomi ditahun 1887 ini disertai dengan ketidak pastian
politik, khususnya suksesi. Karena hal terakhir inilah kepercayaan pada rupiah dan bursa saham belum tentu akan tumbuh kembali selama stabilitas dan
kesinambungan politik orde baru masih terus dipertanyakan. Krisis ekonomi yang sedang dialami Indonesia bersumber dari masalah politik yaitu otoriternya sistem
pemerintahan Orde Baru. Umumnya, menurut Donald, demokrasi mau tak mau harus dijadikan prasyarat bagi proses pemulihan ekonomi
33
. Hal ini senada seperti yang diungkapkan oleh mahasiswa. Mahasiswa
memandang bahwa tiadanya kedaulatan rakyat dan sistem demikratis itulah yang membuat krisis ekonomi semakin parah. Gugatan terhadap Orde Baru dalam
mengatasi krisis kemudian di tegaskan oleh Front Aksi Mahasiswa Peduli Rakyat FAMPERA dengan mengatakan bahwa:
“ Resesi ekonomi yang ditandai dengan anjloknya nilai tukar rupiah atas berbagai mata uang asing khususnya dolar, krisis moneter dan pangan
32
Forum Keadilan, “Sembako Dihantam Subsidi, Badai Belum Berlalu“ 2331998, hal, 80-83
33
Diro Aritonang, Op. Cit. hal. 27
Universitas Sumatera Utara
35 serta obat-obatan bertambah nya jumlah pengangguran dan masalah PHK,
kelaparan di Irian Jaya dan Maluku serta berbagai macam ketimpanganlainnya merupakan bukti ketidak becusan orde baru dalam
mengatur dan menata jalannya roda pembangunan”
34
. Sejak saat itu lah krisis ekonomi berkaitan langsung dengan krisis politik
yang dalam hal ini bahwa legitimasi pemerintahan Soeharto yang telah dibangun 30 tahun lebih dipertanyakan atau bahkan digugat.
2. 2. 2. Lahirnya Gerakan Mahasiswa Tahun 1998