10
1. 6. Kerangka Teori Teori Gerakan Sosial
Salah satu unsur penting dalam sebuah penelitian adalah penyusunan kerangka teori, karena teori berfungsi sebagai landasan berfikir untuk
menggambarkan dari mana peneliti melhat objek yang di teliti sehingga penelitian dapat lebih tersistematis. Teori adalah rangkaian asumsi, konsep, konstruksi,
defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep
15
. Adapun teori yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu teori gerakan
sosial baru New Social Movement dan teori mobilisas sumber daya Resource Mobilization Theory. Kata gerakan sosial identik dengan kata-kata perlawanan,
perubahan sosial dan kata ideologi marxis. Sebelum menjelaskan teori gerakan sosial baru dan teori mobilisasi sumber daya, kita harus mengetahui tentang
gerakan sosial secara umum. Gerakan sosial memiliki defenisi yang luas karena beragam ruang lingkup
yang dimilikinya. Anthony Giddens menyatakan bahwa gerakan sosial adalah suatu upaya kolektif untuk mengejar suatu kepentingan bersama atau gerakan
mencapai tujuan bersama melalui tindakan kolektif collective action diluar ruang lingkup lembaga-lembaga yang mapan
16
. Defenisi yang hampir sama juga di ungkapkan oleh Tarrow yang
menempatkan gerakan sosial sebagai politik perlawanan yang terjadi ketika rakyat biasa bergabung dengan para kelompok masyarakat yang lebih berpengaruh
15
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1989 hal. 37
16
Fadhillah Putra dkk, Gerakan Sosial, Konsep, strategi, actor,hambatan dan tantangan gerakan sosial di Indonesia, Malang : PLaCID’s dan Averroes Press, 2006 hal. 1
Universitas Sumatera Utara
11 menggalang kekuatan untuk melawan para elit, pemegang otoritas dan pihak-
pihak lawan lainnya. Ketika perlawanan ini didukung oleh jaringan sosial yang kuat dan di gaungkan oleh resonansi kultural dan simbol-simbol aksi, maka
perlawanan mengarah ke interaksi yang berkelanjutan dengan pihak lawan, dan hasilnya adalah gerakan sosial
17
. Adapun menurut Mansour Fakih, secara harfiah gerakan sosial dapat
diartikan sebagai kelompok yang terorganisir secara tidak ketat dalam rangka tujuan sosial terutama dalam usaha merubah struktur maupun nilai sosial
18
. Gerakan sosial merupakan gejala yang telah lama ada akan tetapi baru beberapa
abad yang silam orang mulai memahami karakter dan wataknya. Lebih lanjut Blumer menyatakan bahwa gerakan sosial dapat dirumuskan
sebagai sejumlah besar orang yang bertindak bersama atas nama sejumlah tujuan atau gagasan
19
. Sedangkan Robert Mirsel menyatakan bahwa gerakan sosial didefenisikan sebagai seperangkat keyakinan dan tindakan yang tak terlembaga
yang dilakukan sekelompok orang untuk memajukan atau menghalangi perubahan di dalam masyarakat
20
. Diantara defenisi tentang gerakan sosial diatas, kita menemukan benang
merah bahwa gerakan sosial menginginkan perubahan atau menghalangi perubahan dengan beberapa tujuan, tidak terorganisir secara rapi dan memiliki
tindakan kolektif serta bertindak diluar saluran-saluran yang mapan.
17
Ibid. hal. 1-2
18
Mansour Fakih, Tiada Transformasi Sosial Tanpa Gerakan Sosial dalam Zaiyardam Zubir, Radikalisme Kaum Pinggiran : Studi Tentang Ideologi, Isu, Strategi dan Dampak Gerakan,
Yogyakarta : Insist Press,2002 hal. XXiV
19
Www.Satrioarismunandar.Multiply.Com
20
Robert Mirsel, Teori Pergerakan Sosial, Yogyakarta : Resist Book, 2004 hal. 6
Universitas Sumatera Utara
12 Dalam memahami dan menjelaskan fenomena gerakan sosial, para ahli
ilmu sosial terus mengembangkan wacana sehingga pada tataran teoritis telah melahirkan apa yang dimanakan teori gerakan sosial baru New Social Movement
dan teori mobilisasi sumber daya Resource Mobilization Theory.
1. 6. 1. Teori Gerakan Sosial Baru New Social Movement