Asosiasi Koefisien Backscatter Lahan Terbuka dengan Indeks Kering

88 Gilang Pradana, Ketut Wikantika, Asep Saepuloh

1. PENDAHULUAN

Produk gunung api adalah batuan yang terbentuk akibat aktivitas vulkanis gunung api. Aktivitas vulkanis ini diartikan sebagai proses erupsi atau keluarnya magma dari dalam ke permukaan bumi melalui kawah atau kaldera dalam berbagai bentuk kegiatan. Magma tersebut kemudian mendingin atau mengendap di permukaan dan akan mengalami perubahan secara bentuk dan komposisi Bronto, 2010. Produk gunungapi yang mengendap ini menghasilkan sumber daya geologi yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Sumber daya yang berasal dari produk gunungapi terbagi menjadi tiga yaitu sumber daya energi, sumber daya lingkungan, dan sumber daya mineral. Berdasarkan sumber daya yang bermacam-macam tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk gunungapi bermacam-macam jenisnya. Untuk itu perlu adanya pemisahan produk gunungapi berdasarkan jenis batuannya yang disebut dengan deliniasi. Deliniasi produk gunungapi digunakan dalam proses pemanfaatan sumber daya khususnya sumber daya energi dan mineral yang berkaitan dengan pemisahan area batuan berdasarkan komposisi dari suatu batuan. Deliniasi ini bisa menjadi informasi indikasi awal terkait sumber daya energi dibawah permukaan seperti energi panas bumi dan minyak bumi yang dibuat berdasarkan kondisi geologi di permukaan suatu area gunungapi. Dengan adanya informasi tersebut, proses pemanfaatan sumber daya menjadi efektif dan efisien. Penelitian yang dilakukan kali ini adalah pendeliniasian batas litologi produk gunung api dengan menggunakan teknologi penginderaan jauh di kompleks pegunungan sekitar Lapangan Ulumbu, Flores, Nusa Tenggara Timur. Pendeliniasian ini menggunakan citra satelit ALOS PALSAR dan citra satelit Landsat 8 OLI dengan salah satu metode fusi citra yaitu Hue Saturation Intensity HSI. Menurut Chen 2003, metode fusi HSI dapat meningkatkan fitur gambar, meningkatkan resolusi spasial, dan mengintegrasikan data yang berbeda secara efisien. Hasil fusi citra ini kemudian dilakukan deliniasi dengan menggunakan peta geologi sebagai acuan. Peta yang digunakan untuk penelitian ini adalah Peta Geologi Daerah Panasbumi Poco Leok, Manggarai, Flores Barat karya Muhardjo dkk., 1983. 2. DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Pengolahan Data Citra ALOS PALSAR Citra satelit ALOS PALSAR yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil akuisisi satelit ALOS dari sensor PALSAR dengan level 1.5 yang telah terkoreksi geometrik dan mode descending . Dalam prosesnya, pengolahan dimulai dengan pemotongan citra, lalu dilanjutkan dengan noise filtering , dan yang terakhir yaitu pengaturan pengaturan brightness value . 2.1.1 Pemotongan Citra Citra ALOS PALSAR yang ada masih meliputi area yang luas, maka untuk memperkecil area agar didapatkan citra area kompleks pegunungan sekitar Lapangan Ulumbu saja diperlukan proses pemotongan citra. Pemotongan citra dilakukan dengan cara membuat terlebih dahulu batasan area yang diinginkan, untuk selanjutnya dilakukan pemotongan citra pada daerah di luar batas tersebut.