Landsat 7 ETM+ L1T
81
Bunga Rampai Forum Peneliti Muda Indonesia 2016
Nilai TVDI berhubungan erat dengan kelembaban tanah, hubungan keduanya akan membentuk korelasi negatif. Validasi menyeluruh hasil TVDI tidak mungkin untuk dilakukan, namun membandingkan nilai
TVDI dengan kelembaban tanah dapat dilakukan Sandholt dkk., 2002. Akan tetapi validasi model TVDI terhadap kelembaban tanah pada penelitian ini tidak dapat dilakukan karena data atau model
kelembaban tanah untuk area penelitian tidak tersedia. Jika validasi dengan data kelembaban tanah ini dilakukan akan meningkatkan akurasi hasil dari model TVDI.
Berdasarkan Paloscia 1998 nilai
VV
pada lahan terbuka umumnya akan lebih besar akibat adanya pengaruh unsur kemiringan dan hamburan silinder yang cukup besar, sedangkan
HH
dan
HV
menunjukkan nilai yang paling rendah. Namun dalam penelitian ini asosiasi nilai backscattering pada lahan terbuka untuk nilai
HH
menunjukkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan
VV
dan
HV
. Hal ini dapat disebabkan oleh jenis objek tanah terbuka dalam penelitian ini berbeda dengan objek yang
digunakan oleh Paloscia 1998. Sedangkan asosiasi koefisien
backscatter
dengan lahan vegetasi menghasilkan
HV
lebih besar dan
VV
memiliki nilai yang hampir sama dengan
HH
. Hasil ini sesuai dengan riset yang dilakukan Paloscia 1998 untuk objek dengan lahan vegetasi. Respon
backscatter
polarisasi HV lebih sensitif terhadap perbedaan vegetasi dibandingkan backscatter polarisasi HH pada satelit radar dengan kanal-L Luckman dkk., 1996.
Hubungan antara nilai TVDI dengan kelembaban tanah memiliki korelasi negatif Sandholt dkk., 2002. Penelitian yang dilakukan oleh Sanli dkk. 2008 menunjukkan bahwa semakin rendah nilai kelembaban
tanah pada lahan terbuka atau
bare soils
maka semakin rendah nilai koefisien
backscattering
. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan nilai TVDI dengan koefisien
backscattering
dalam penelitian ini memiliki korelasi negatif atau semakin rendah nilai kelembaban tanah yang sebanding
dengan nilai TVDI yang semakin tinggi mendekati satu maka semakin rendah nilai koefisien
backscattering
dan hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini. Hasil dari korelasi koefisien
backscattering
dengan nilai TVDI mendekati satu lebih baik jika dibandingkan korelasi dengan nilai TVDI mendekati nol. Hal ini dikarenakan TVDI mendekati satu merupakan area lahan kering yang memiliki dielektrik
kecil dan ketersediaan air atau kelembaban tanahnya juga sedikit sehingga backscattering akan kecil dengan menurunnya kelembaban tanah. Untuk TVDI mendekati nol atau area dengan lahan basah, nilai
backscattering
hanya 0,6-7 mempengaruhi nilai TVDI. Hal ini dapat disebabkan oleh konsentrasi air dalam tanah dan adanya campuran antara lahan vegetasi dan terbuka dalam satu citra yang merupakan
salah satu sumber eror untuk penginderaan jauh gelombang mikro Lusch, 1999.
4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan
Hubungan antara koefisien
backscattering
data
polarimetric
SAR memiliki korelasi linear negatif dengan indeks kering yang mendekati satu, dengan nilai korelasi terbaik terjadi pada polarisasi HH yang
memiliki nilai TVDI mendekati satu. Semakin rendah nilai indeks kering, maka semakin tinggi nilai