Konversi Nilai Digital menjadi Koefisien

79 Bunga Rampai Forum Peneliti Muda Indonesia 2016 Nilai TVDI yang mendekati satu berada pada area bekas galian tambang dan pemukiman setelah ditampalkan dengan peta tutupan lahan. Sedangkan nilai TVDI mendekati nol berada pada area dengan tutupan lahan vegetasi lebat seperti hutan. Hasil visualisasi nilai TVDI atau indeks kering dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7. Nilai TVDI Pulau Bangka

3.1.3 Asosiasi Blackscatter dengan Lahan Vegetasi dan Lahan Terbuka

Berdasarkan asosiasi nilai koefisien backscattering dengan lahan terbuka menunjukkan bahwa lebih tinggi dibandingkan HH   dan HV   paling rendah. Sedangkan untuk koefisien backscattering yang berasosiasi dengan lahan bervegetasi menunjukkan bahwa HV   lebih besar dan VV   memiliki nilai yang hampir sama dengan HH   . Penggabungan kanal merah, hijau dan biru atau komposit warna data backscatter ALOS PALSAR berdasarkan lahan vegetasi dan lahan terbuka menunjukkan kenampakan yang berbeda dapat dilihat pada Gambar 8. Dari hasil komposit tersebut warna merah muda menunjukkan area lahan terbuka sedangkan warna hijau menunjukkan area lahan bervegetasi. Gambar 8. Citra hasil penggabungan kanal RGB data backscatter yang berasosiasi dengan lahan vegetasi kiri dan terbuka kanan R : VV 80 Dyah Ayu Ritma Ratri, Asep Saepuloh, Ketut Wikantika

3.1.4 Asosiasi Koefisien Backscatter Lahan Terbuka dengan Indeks Kering

Suatu lahan yang memiliki dieletrik kecil memiliki tutupan lahan terbuka yang berpasir dan bersifat kering yang dapat dilihat dari nilai indeks kering TVDI. Nilai TVDI mendekati nol merupakan lahan basah. Nilai TVDI mendekati satu maka akan semakin kering area tersebut. Dalam grafik pada Gambar 9, sumbu x adalah koefisien backscattering dan sumbu y nilai TVDI atau indeks kering. Untuk Gambar 9, grafik tersebut menunjukkan bahwa hubungan koefisien backscattering dan TVDI mendekati nol linear dengan korelasi negatif pada setiap jenis polarisasi. Nilai koefisien determinasi terbaik pada lahan terbuka yang memiliki nilai TVDI mendekati nol adalah polarisasi VV dan HH sebesar 0,1023 dan 0,1026. Gambar 10 menunjukkan bahwa hubungan koefisien backscattering dan TVDI mendekati satu linear dengan korelasi negatif pada setiap jenis polarisasi. Dengan nilai koefisien determinasi yang bervariasi untuk setiap polarisasi, polarisasi HH menunjukkan koefisien determinasi terbaik. Gambar 9. Korelasi koefisien backscattering terhadap TVDI dengan nilai mendekati nol atau area basah kiri dan grafik korelasi koefisien backscattering terhadap TVDI dengan nilai mendekati satu atau area kering kanan

3.2 Pembahasan

Berdasarkan nilai kappa dan akurasi keseluruhan klasifikasi tutupan lahan dari uji eror matriks menunjukkan hasil yang cukup baik. Dengan nilai kappa yaitu 0,49 dan hasil klasifikasi tutupan lahan dengan metode tak terbimbing ISODATA menunjukkan 74 hasil klasifikasi terklasifikasi dengan benar. Hasil klasifikasi tidak memberikan hasil yang memuaskan dan ini dapat disebabkan oleh nilai reflectance objek dari citra Landsat yang mirip sehingga terdapat kesalahan dalam pengelompokkan kelas dan peta referensi yang digunakan untuk uji matriks eror berbeda waktu akuisisi. y = -0,0015x + 0,0707 R² = 0,1026 0.1 0.2 0.3 -80 -75 -70 -65 -60 -55 TV D I Koefisien backscattering HH dB y = -0,0005x + 0,1287 R² = 0,0148 0.1 0.2 0.3 -80 -75 -70 -65 -60 -55 TV D I Koefisien backscattering HV dB y = -0,0016x + 0,0515 R² = 0,1023 0.1 0.2 0.3 -80 -75 -70 -65 -60 TV D I Koefisien backscattering VV dB y = -0,0077x + 0,3142 R² = 0,5218 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 -80 -75 -70 -65 -60 -55 -50 TV D I Koefisien backscattering HH dB y = -0,0062x + 0,3845 R² = 0,4656 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 -80 -75 -70 -65 -60 -55 -50 TV D I Koefisien backscattering HV dB y = -0,0091x + 0,1558 R² = 0,4304 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 -85 -80 -75 -70 -65 -60 TV D I Koefisien backscattering VV dB