Latar Belakang dan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah

Membicarakan novel The Da Vinci Code saat ini mungkin sudah tidak lagi menarik bagi sebagian orang. Tetapi pada masanya dulu, ketika buku ini pertama kali diterbitkan tahun 2003, buku ini menjadi buku paling menghebohkan dan penuh kontroversi. Bahkan mungkin buku ini adalah buku paling fenomenal pada dekade ini. Berikut ini penulis cuplikkan beberapa pujian yang ada dalam cover bukunya: WOW… Blockbuster perfection, An exhilaratingly brainy thriller, Not since the advent of Harry Potter has an author so flagrantly delighted in leading readers on a breathless chase and coaxing them through hoops. --Janet Maslin THE NEW YORK TIMES A thundering, tantalizing, extremely smart fun ride. Brown doesn’t slow down his tremendously powerful narrative engine despite transmitting several doctorates’ worth of fascinating history and learned speculation, “ The Da Vinci Code “ is brain candy of the highest quality – which is a reviewer’s code meaning, “ Put this on top of your pile “ --CHICAGO TRIBUNE FASCINATING AND FUN… EXCEEDINGLY CLEVER… Read the book and be enlightened The Washington Post Book World Dengan materi novel yang dapat di katakan kontroversial, bermunculan banyak kritik yang di tujukan ke novel The Da Vinci Code ini, kebanyakan dari kritikan yang diberikan adalah spekulasi Brown atas tulisannya yang membelokkan kepercayaan Kristiani, yaitu tentang sifat kemanusiawian Yesus dan perubahan status Maria Magdalena yang disucikan. Meskipun novel, tetapi karya ini dianggap sebagai penyerangan besar-besaran terhadap Kekristenan. Terlebih lagi dalam novel ini Brown menyebutkan bahwa seluruh penjelasan tentang karya seni, arsitektur, dokumen-dokumen dan ritual-ritual rahasia dalam novel ini adalah benar-benar akurat, yang ia tulis dalam lembar tersendiri dan diberi judul “FACTS” fakta. Novel yang menggabungkan gaya detektif, thriller, dan teori konspirasi ini telah mempopulerkan legenda Cawan Suci Holy Grail dan mengubah peran Maria magdalena dalam mitologi Kristiani. Bisa dikatakan bahwa novel ini mengobrak-abrik sejarah yang selama ini sudah diyakini oleh sebagian umat manusia dengan cara mengumpulkan teks- teks yang sudah ada sebelumnya, kemudian teks-teks itu oleh Dan Brown dibongkar lalu disusun kembali menjadi teks baru yang membawa sesuatu yang baru pula. Brown dengan cermat mengaitkan kode-kode dari karya seniman kawakan Leonardo da Vinci dengan sejarah agama KatolikKristen serta membuat berbagai klaim yang mendeskreditkan kebenaran iman kepercayaan agama tersebut. Misalnya, Brown mengemukakan bahwa Yesus Kristus pernah menikah dengan Maria Magdalena dan mempunyai anak yang hingga kini keturunannya masih ada didunia. Hal ini sangatlah bertentangan dengan iman kepercayaan umat Kristiani, karena umat Kristiani percaya bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang tidak pernah menikah apalagi mempunyai anak. Novel The Da Vinci Code mampu memicu penerbitan buku-buku lain yang mengangkat tema yang berkaitan dengan novel ini, seperti buku ‘Fakta dan fiksi di balik The Da Vinci Code’ karya Steve Kellmeyer edisi bahasa Indonesia diterbitkan oleh Optima Press, buku ‘The Real History of Da Vinci Code’ karya sejarawan, Sharan Newman, yang membahas topik tersebut dari segi sejarah, Buku berjudul ‘Opus Dei’ karya Michael Walsh yang membahas topik tersebut dari segi agama bahkan di situs Amazon.com, terdapat lebih dari 10 buku telah diterbitkan berkaitan dengan tema The Da Vinci Code . Novel The Da Vinci Code juga telah memicu pertumbuhan industri pariwisata Eropa terutama di Prancis dan Inggris. Sejak novel tersebut meledak di pasaran, banyak paket tour Da Vinci Code ditawarkan di internet. Tour tersebut memberikan pelayanan mengunjungi tempat-tempat yang ada di dalam cerita The Da Vinci Code yaitu di daerah Perancis, Inggris, dan Irlandia www.da-vinci-tour.renalid.com Prestasi terakhir yang diperoleh novel The Da Vinci Code adalah keberhasilannya menjadi ‘Book of The Year di London pada acara penghargaan bagi insan buku di Inggris the 16th British Book Award pada tanggal 20 April 2005 http:news.bbc.co.uk2hientertainment4466933.stm. Di Indonesia diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta ISBN 979335807 pada tahun 2004, The Da Vinci Code menjadi buku laris di berbagai toko buku lokal. Dan keuntungan yang di peroleh dari penjualan mencapai lebih dari 140 juta. Novel The Da Vinci Code yang bercerita tentang seorang perempuan bernama Sophie yang mendapat pesan misterius dari kakeknya sebelum meninggal. Ia dibantu oleh seorang profesor ahli simbologi dari Harvard bernama Robert Langdon. Proses dalam mengungkap pesan kakeknya tersebut melibatkan sebuah petualangan yang sangat panjang. Dari petualangan yang mereka alami, mereka menemukan fakta baru tentang Yesus dan Maria Magdalena. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa citra yang selama ini melekat pada sosok Yesus sebagai divine being dan Maria Magdalena sebagai pelacur merupakan bentukan pemimpin awal gereja, sesungguhnya Yesus merupakan human being dan Maria Magdalena merupakan perempuan suci yang ditunjuk Yesus menjadi pemimpin gereja setelah kematian Yesus. Pesan Sauniere juga berujung pada penemuan jati diri Sophie bahwa ia keturunan Yesus dan Maria Magdalena.

1.2. Rumusan Masalah