decentering :
Dengan decentering laki-laki dan perempuan itu sama kedudukannya. Tidak ada yang marginal, tidak ada yang dominan. Masing-masing memiliki tugas dan manfaat
yang sama, saling melengkapi. Jika salah satunya tidak berfungsi atau tidak terjadi kesimbangan maka akan tercipta kekacauan.
Dekonstruksi ke tiga yang bisa ditarik dari pernyataan di atas adalah dengan pembalikan perspektif pada oposisi biner:
3.2.8 Dekonstruksi pada Paradoxa tentang Simbol Vitruvian Man
+ - Yang disembah
Yang disembah Setan
Dewi perempuan suci
jbsecure.comproduct_info.php3F..._id3D65
Paradoxa Orthodoxa Doxa
Simbol Vitruvian Man
Nothing to do with devil worship? Are
you still certain?” “Mr. Langdon,”
Fache said, certainly a man of
yourself is aware that Leonardo Da
Vinci had a tendency toward
the darker arts Brown, 2003: 50
To Langdon’s amazement, a rudimentary circle glowed around
curator’s body. Sauniere had apparently lain down, and swung the
pen around himself in several long arcs, essentially inscribing himself
inside a circle. “The circle had been the missing
critical element. A feminine symbol of protection, the circle around the naked
man’s body completed Da Vinci’s intended message
─male and female harmony “Brown, 2003: 49.
Melalui Fache, Orthodoxa mengatakan bahwa simbol vitruvian man yang merupakan posisi mati Sauniere adalah simbol pemujaan terhadap setan.
Doxa mendekonstruki arti simbol The Vitruvian Man dengan menyilang kata pemujaan,
terhadap, dan setan dan menggantinya dengan kata keharmonisan, laki-laki, dan
Simbol vitruvian man melambangkan pemujaan terhadap setan. keharmonisan laki-laki dan perempuan
perempuan. Dekonstruksinya menjadi The Vitruvian Man melambangkan keharmonisan laki-laki dan perempuan. The Vitruvian Man adalah sebuah lukisan tentang tubuh
manusia karya Leonardo Da Vinci. Lukisan ini dianggap sebagai gambar yang paling tepat secara anatomi pada zamannya, gambar ini telah menjadi ikon kultur zaman
modern, karena kini gambar itu muncul pada poster-poster, tatakan mouse, dan kaos di seluruh dunia. Lukisan terkenal itu terdiri atas sebuah lingkaran sempurna, di dalamnya
ada seorang lelaki bugil di mana kedua lengan dan tungkainya terentang seperti elang telanjang. Lingkaran dalam gambar tersebut merupakan elemen kritis yang hilang. Ia
adalah simbol dari perlindungan feminine, lingkaran di luar tubuh bugil seorang lelaki itu melengkapi pesan yang dimaksud Da Vinci— keharmonisan antara lelaki dan perempuan.
3.2.9 Dekonstruksi pada Paradoxa tentang Salib