33 langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung
kerugian dari konsekuensi pengambilan keputusan yang salah. Sehingga manajer akan jauh lebih berhati – hati dalam pengambilan keputusan.
Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan saham manajerial dalam suatu perusahaan, maka manajemen akan
berupaya lebih giat untuk memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga adalah dirinya sendiri. Sehingga diasumsikan bahwa masalah keagenan akan
berkurang jika manajer adalah sekaligus pemilik dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan jika manajemen memenuhi
kepentingan pemegang saham yang juga adalah dirinya sendiri.
2.1.7. Komisaris Independen
Komisaris independen merupakan sebuah badan dalam perusahaan yang biasanya beranggotakan dewan komisaris yang independen yang berasal dari
luar perusahaan yang berfungsi untuk menilai kinerja perusahaan secara luas dan keseluruhan Emirzon, 2007. Adanya komisaris independen dalam suatu
perusahaan dapat menyeimbangkan dalam pengambilan keputusan khususnya dalam rangka perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dan pihak –
pihak lain yang terkait. Hal ini mengacu pada penjelasan Emirzon 2007 yang menjelaskan bahwa pembentukan komisaris independen ini dimotivasi oleh
keinginan yang memberikan perlindungan terhadap pemegang saham minoritas dalam PT terbuka. Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya keberadaan
komisaris independen pada suatu perusahaan, dapat mempengaruhi integritas laporan keuangan yang dibuat oleh manajer. Jika perusahaan memiliki komisaris
Universitas Sumatera Utara
34 independen maka laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen cenderung
lebih berintegritas dan reliable, karena di dalam perusahaan terdapat badan yang mengawasi dan melindungi hak pihak – pihak diluar manajemen perusahaan.
Komisaris mempunyai peran penting dalam aktivitas pengawasan perusahaan. Komisaris independen dapat bertindak menjadi penengah dalam
perselisihan yang terjadi diantara para manajer internal, mengawasi kebijakan manajemen serta memberikan nasehat kepada manajemen Ujiyantho dan
Pramuka, 2007. Kriteria komisaris independen menurut FCGI 2002 yang diadopsi dari
kriteria otoritas bursa efek Australia tentang Outside Directors : 1.
Komisaris independen bukan merupakan anggota manajemen. 2.
Komisaris independen bukan merupakan pemegang saham mayoritas, atau seorang pejabat dari atau dengan cara lain yang berhubungan
secara langsung atau tidak langsung dengan pemegang saham mayoritas dari perusahaan.
3. Komisaris independen dalam kurun waktu tiga tahun terakhir tidak
dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai eksekutif oleh perusahaan atau perusahaan lainnya dalam satu kelompok usaha dan tidak pula
dipekerjakan dalam kapasitasnya sebagai komisaris setelah tidak lagi menempati posisi seperti itu.
4. Komisaris independen bukan merupakan penasehat professional
perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok dengan perusahaan tersebut.
5. Komisaris independen bukan merupakan seorang pemasok atau
pelanggan yang signifikan dan berpengaruh dari perusahaan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok, atau dengan cara lain
berhubungan secara langsung atau tidak langsung dengan pemasok atau pelanggan tersebut.
6. Komisaris independen tidak memiliki kontraktual dengan perusahaan
atau perusahaan lainnya yang satu kelompok selain sebagai komisaris perusahaan tersebut.
7. Komisaris independen harus bebas dari kepentingan dan urusan bisnis
ataupun hubungan lainnya yang dapat, atau secara wajar dapat dianggap sebagai campur tangan material dengan kemampuannya
sebagai seorang komisaris untuk bertindak demi kepentingan yang
Universitas Sumatera Utara
35 menguntungkan perusahaan Forum for Corporate Governance in
Indonesia, 2000 dalam FCGI, 2002.
Dengan demikian, terlihat bahwa pada dasarnya komisaris independen memiliki peranan yang sama dengan komisaris yaitu menjamin pelaksanaan
strategis perusahaan, mengawasi manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan, serta terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya komisaris independen
merupakan suatu mekanisme independen netral mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan.
Sesuai keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep-339.BEJ07-2001 butir C mengenai board governance yang terdiri dari Komisaris Independen,
Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan bahwa untuk mencapai good corporate governance