Uji Multikolonieritas Uji Asumsi Klasik

80 Dalam tabel 4.3 hasil pengujian normalitas dengan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai Z hitung sebesar 0,718 dengan taraf signifikansi 0,681. Nilai taraf signifikansi diatas 0,05 0,681 0,05 menunjukkan bahwa data residual terdistribusi secara normal. Dengan kata lain, model regresi yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

4.3.2. Uji Multikolonieritas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka terdapat multikolonieritas. Uji multikolonieritas diuji dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Dikatakan tidak terdapat multikolonieritas dalam model regresi jika tolerance 0,1 dan VIF 10 Ghozali, 2009. Untuk lebih memastikan ada tidaknya multikolonieritas dalam regresi dapat juga melihat korelasi antar variabel – variabel independen. Dikatakan tidak terjadi multikolonieritas apabila korelasi antar variabel dibawah 95 0,95. Untuk mengetahui apakah terjadi multikolonieritas dapat dilihat dari nilai VIF dan tolerance pada tabel 4.4 dan hasil besaran korelasi antar variabel pada tabel 4.5, sebagai berikut : Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas Variabel Independen Collinearity Statistics Tolerance VIF LnSInst LnSMan LnKomin ,912 ,957 ,990 1,097 1,045 1,010 Universitas Sumatera Utara 81 LnKomit LnLR LnProf ,987 ,931 ,939 1,013 1,074 1,065 a. Dependent Variable: LnDTAC Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari setiap variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF dari setiap variabel independen tidak lebih dari 10. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi. Kesimpulan ini didukung dengan hasil koefisien korelasi antar variabel seperti pada tabel 4.5 dibawah ini : Tabel 4.5 Hasil Besaran Korelasi antar Variabel Dari hasil besaran korelasi antar variabel independen pada tabel 4.5, tidak tampak adanya variabel yang memiliki korelasi cukup tinggi. Semua korelasi Coefficient Correlations a Model LnProf LnKomit LnLR LnKomin LnSMan LnSInst Correlations LnProf 1,000 ,027 ,082 ,072 ,120 -,201 LnKomit ,027 1,000 ,049 ,053 ,073 -,062 LnLR ,082 ,049 1,000 -,008 ,142 -,214 LnKomin ,072 ,053 -,008 1,000 -,023 -,042 LnSMan ,120 ,073 ,142 -,023 1,000 ,018 LnSInst -,201 -,062 -,214 -,042 ,018 1,000 Covariances LnProf ,002 ,000 ,000 ,001 ,001 -,001 LnKomit ,000 ,029 ,000 ,002 ,001 -,001 LnLR ,000 ,000 ,001 -6,778E-005 ,001 -,001 LnKomin ,001 ,002 -6,778E-005 ,048 -,001 -,001 LnSMan ,001 ,001 ,001 -,001 ,012 ,000 LnSInst -,001 -,001 -,001 -,001 ,000 ,005 a. Dependent Variable: LnDTAC Universitas Sumatera Utara 82 antar variabel independen masih dibawah 95 0,95, maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolonieritas antar variabel independen. 4.3.3. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan scatterplot. Apabila terdapat hasil yang menyebar nilai – nilai residualnya, maka model regresi tersebut bebas dari masalah heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik scatterplot dapat dilihat pada gambar 4.3, sebagai berikut : Gambar 4.3 Grafik Scatterplot Universitas Sumatera Utara 83 Dari gambar 4.3 diperoleh bahwa scatterplot membentuk titik – titik yang menyebar secara acak baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Namun, untuk menjamin keakuratan hasil, maka diperlukan uji statistik uji Park . Hal ini dianggap perlu karena diagram scatterplot dianggap memiliki kelemahan dalam keakuratan menginterpretasikan apakah model regresi terjadi heteroskedastisitas atau tidak. Uji Park adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk menjamin keakuratan data dalam mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas. Uji Park dilakukan dengan mengkuadratkan nilai residual, lalu mencari nilai logaritma dari hasil kuadrat nilai residual tersebut yang kemudian diregresikan terhadap variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansinya diatas 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dengan uji statistik park dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Dengan Uji Park Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant -,578 4,271 -,135 ,893 LnSInst -,175 ,350 -,054 -,501 ,618 LnSMan ,089 ,546 ,017 ,163 ,871 LnKomin -,306 1,105 -,029 -,277 ,782 LnKomit -,564 ,860 -,068 -,656 ,513 LnLR ,155 ,189 ,088 ,820 ,415 LnProf ,299 ,228 ,140 1,312 ,193 a. Dependent Variable: LnU2i Universitas Sumatera Utara 84 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi diatas tingkat signifikansi sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.

4.3.4. Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 90 103

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 29 101

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 100

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 6 91

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11