Uji Autokorelasi Uji Asumsi Klasik

84 Tabel 4.6 menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki nilai probabilitas signifikansi diatas tingkat signifikansi sebesar 0,05. Maka dapat disimpulkan model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.

4.3.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 Ghozali, 2009. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW, dimana hasil pengujian ditentukan berdasarkan nilai Durbin-Watson DW. Dasar pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan Durbin-Watson adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Kriteria Autokorelasi Durbin-Watson DW Jika Hasil d dl d 4 – dl du d 4 – du dl d du Terdapat gejala autokorelasi positif Terdapat gejala autokorelasi negatif Tidak terdapat gejala autokorelasi Pengujian tidak meyakinkan No decision Dengan adanya kriteria yang ditentukan pada tabel 4.7, maka dapat ditentukan ada tidaknya autokorelasi. Jika hasil Durbin-Watson yang didapat berada pada pengujian tidak meyakinkan dl d du, maka tindakan lebih lanjutnya dengan menggunakan run test, untuk menguji ada tidaknya Universitas Sumatera Utara 85 autokorelasi. Jika pada hasil run test tersebut nilai signifikansi dibawah 0,05, maka dapat disimpulkan telah terjadi autokorelasi. Namun sebaliknya, jika nilai signifikansi diatas 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi. Output uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini : Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson Berdasarkan tabel 4.8 diatas, menunjukkan bahwa nilai DW sebesar 1,572. Pada tabel Durbin-Watson didapat nilai dl = 1,543, nilai du = 1,802. Maka dari perhitungan disimpulkan bahwa D-W test terletak pada daerah ragu – ragu, dl d du atau 1,543 1,572 1,802. Hasil analisis ini dapat dilihat pada gambar 4.4, sebagai beikut : Gambar 4.4 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson D-W test Autokorelasi Daerah Tidak ada Daerah Autokorelasi Positif ragu – ragu Autokorelasi ragu – ragu Negatif dl du 4 – du 4 – dl 1,531 1,801 2,199 2,469 1,572 Nilai D-W statistik Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,128 a ,016 -,049 ,46798 1,572 a. Predictors: Constant, LnProf, LnKomit, LnLR, LnKomin, LnSMan, LnSInst b. Dependent Variable: LnDTAC Universitas Sumatera Utara 86 Karena D-W test berada pada posisi ragu – ragu D-W test diantara dl dan du, maka oleh sebab itu diperlukan tindakan lebih lanjut. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi maka diperlukan uji run test. Jika nilai probabilitas pada hasil uji runs test lebih kecil dari 0,05, maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi ini, begitu juga sebaliknya. Tabel runs test dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Runs Test Unstandardized Residual Test Value a ,05943 Cases Test Value 49 Cases = Test Value 49 Total Cases 98 Number of Runs 42 Z -1,625 Asymp. Sig. 2-tailed ,104 a. Median Dari hasil uji runs test menunjukkan nilai test adalah 0,05943 dengan nilai probabilitas 0,104. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak adanya masalah autokorelasi pada model regresi karena nilai probabilitasnya lebih besar dari 0,05 0,104 0,05.

4.4. Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 90 103

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 29 101

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 100

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 6 91

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11