Komite Audit Tinjauan Pustaka

35 menguntungkan perusahaan Forum for Corporate Governance in Indonesia, 2000 dalam FCGI, 2002. Dengan demikian, terlihat bahwa pada dasarnya komisaris independen memiliki peranan yang sama dengan komisaris yaitu menjamin pelaksanaan strategis perusahaan, mengawasi manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan, serta terlaksananya akuntabilitas. Pada intinya komisaris independen merupakan suatu mekanisme independen netral mengawasi dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan pada pengelola perusahaan. Sesuai keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No. Kep-339.BEJ07-2001 butir C mengenai board governance yang terdiri dari Komisaris Independen, Komite Audit dan Sekretaris Perusahaan bahwa untuk mencapai good corporate governance , jumlah komisaris independen yang harus terdapat dalam perusahaan sekurang – kurangnya 30 dari seluruh anggota dewan komisaris Emirzon, 2007.

2.1.8. Komite Audit

Defenisi komite audit menurut Surat Keputusan Ketua Bapepam No.29 Tahun 2004 tentang Pembentukan dan Pelaksanaan Kerja Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris dalam rangka membantu melaksanakan tugas dan fungsinya. Menurut Alijoyo 2003, komite audit mempunyai fungsi membantu dewan komisaris untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan, menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan, meningkatkan efektifitas internal audit maupun eksternal audit dan Universitas Sumatera Utara 36 mengidentifikasi hal – hal yang memerlukan perhatian dewan komisaris. Dengan demikian, hasil pengungkapan laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan dapat memiliki tingkat kehandalan atau reliabilitas yang tinggi. Berdasarkan penjabaran Buchalter dan Yokomoto 2003, sejak tahun 1940, isu pembentukan komite audit dimulai dari SEC Securities and Exchange Comission . SEC telah mengetahui bahwa komite audit memiliki fungsi yang penting dalam memastikan keakuratan pelaporan keuangan pada perusahaan publik. Pada tahun 1970, NYSE meminta board of director dari perusahaan – perusahaan tercatat di bursa untuk menjadi komite audit. Pada tahun 1980-an, nasdaq dan AMEX menuntut hal yang sama pada perusahaan – perusahaan yang tercatat di bursa tersebut. Pada Februari 1999, komite audit mendapatkan perhatian setelah sebuah komite yang terdiri dari perwakilan NYSE, Nasdaq, perusahaan – perusahaan publik dan kantor akuntan publik menerbitkan Report and Recommendations of Blue Ribbon Committee on Improving Effecttiveness of Corporate Audit Committee . Report tersebut mengakui bahwa komite audit memiliki peran penting dalam memastikan pelaporan keuangan yang berkualitas tinggi. Beberapa saat setelah dikeluarkannya report tersebut, SEC dan bursa – bursa saham di Amerika Serikat mengeluarkan peraturan dan regulasi mengatur persyaratan dan tanggung jawab komite audit. Sebagai tambahan, SEC mesyaratkan perusahaan publik untuk menyediakan pengungkapan tentang keanggotaan dan aktivitas komite audit melalui piagam dan laporan komite audit. Universitas Sumatera Utara 37 Di Indonesia, Keputusan Ketua Bapepam Kep-29PM2004 menjadi panduan utama dalam pembentukan komite audit yang mengatur tentang fungsi dan tanggung jawab komite audit. Seperti yang dikutip dalam Nasution dan Setiawan 2007, tugas komite audit yang diatur dalam Kep-29PM2004 antara lain : 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan, seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang – undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal. 4. Melaporkan kepada komisaris berbagai resiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen resiko oleh direksi. 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada dewan komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan emitmen. 6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan rahasia perusahaan. Ukuran komite audit dijelaskan dalam keputusan Direksi BEJ nomor : KEP-399BEJ07-2001 Peraturan Pencatatan Efek Nomor 1-A Huruf C, yaitu keanggotaan komite audit sekurang – kurangnya terdiri dari tiga orang anggota, seorang diantaranya merupakan komisaris independen perusahaan tercatat yang sekaligus merangkap sebagai ketua komite audit, sedangkan anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang independen dimana sekurang – kurangnya satu diantaranya memiliki kemampuan di bidang akuntansi.

2.1.9. Leverage

Dokumen yang terkait

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 90 103

Pengaruh Corporate Governance dan Leverage Ratio terhadap manajemen laba pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 35 108

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 29 101

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011 – 2013)

1 12 21

Pengaruh Good Corporate Governance, Kualitas Auditor dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 100

Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, dan Corporate Governance Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 6 91

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba (studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 15

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 14

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 42

Analisis Pengaruh Corporate Governance, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11