57 TA
= Total asset periode t-1 ΔSAL
t
= Perubahan penjualan bersih dalam periode t ΔREC
t
= Perubahan piutang bersih dalam periode t PPE
t
= Nilai aktiva tetap gross pada periode t β
1
,
β
2
,
β
3
=
Koefisien regresi persamaan 2 β
1
,
β
2
,
β
3
= Fitted coeficient yang diperoleh dari hasil regresi persamaan 2
3.1.2. Variabel Independen
Variabel independen atau sering disebut juga dengan variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau variabel terikat. Variabel
independen dalam penelitian ini adalah empat indikator dari good corporate governance kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi
komisaris independen dan komite audit, leverage dan profitabilitas. a.
Kepemilikan Institusional SInst Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak
institusi. Variabel ini diberi simbol SInst. Variabel ini berupa proporsi saham yang dimiliki institusional pada akhir tahun yang diukur dalam persentase
Wahidahwati, 2001. Dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007, persentase saham tertentu yang dimiliki oleh institusi dapat mempengaruhi proses
penyusunan laporan keuangan yang tidak menutup kemungkinan terdapat akrualisasi sesuai kepentingan manajemen.
Kepemilikan Institusional dirumuskan sebagai berikut :
Kepemilikan Institusional Sinst x 100
Universitas Sumatera Utara
58 b.
Kepemilikan Manajerial Sman Gideon 2005 dalam Ujiyantho dan Pramuka 2007 , kepemilikan
manajerial adalah jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Seperti yang diungkapkan
oleh Jensen dan Meckling 1976 bahwa ketika kepemilikan saham manajerial tinggi, maka kemungkinan terjadinya tindakan manajemen laba
akan menurun. Jumlah kepemilikan manajerial sebagian besar kurang dari 1 sehingga variasi jumlah kepemilikan manajerial tidak banyak, sehingga
variabel ini menggunakan dummy, yaitu 0 jika tidak terdapat kepemilikan manajerial, dan 1 jika terdapat kepemilikan manajerial.
c. Proporsi Komisaris Independen Komin
Komisaris independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak berafiliasi dengan manajemen, anggota dewan komisaris lainnya dan pemegang saham
pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau
semata – mata demi kepentingan perusahaan KNKG, 2004 dalam Ujiyantho dan Pramuka, 2007. Proporsi komisaris independen dapat diukur dengan
persentase komisaris independen terhadap total komisaris perusahaan. Proporsi komisaris independen dapat dirumuskan sebagai berikut :
Proporsi Komisaris Independen Komin
=
Universitas Sumatera Utara
59 d.
Komposisi Komite Audit Komit Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi laporan keuangan,
mengawasi audit eksternal, dan mengamati sistem pengendalian internal termasuk audit internal dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen
dengan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal. Komit dapat diukur persentase jumlah auditor independen
eksternal terhadap jumlah anggota komite audit. Komit =
e. Leverage LR
Rasio leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutang. Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini
adalah debt to total asset rasio hutang terhadap total aktiva. Leverage dapat dirumuskan sebagai berikut :
Debt to total asset
=
f. Profitabilitas PROF
Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang rendah cenderung melakukan tindakan manajemen laba untuk mengurangi persepsi buruk pihak – pihak
pemakai laporan keuangan atas kinerja perusahaan. Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROA Return On Asset.
Universitas Sumatera Utara
60 Profitabilitas dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROA Return On Asset =
3.2. Populasi dan Sampel