Pembelajaran Pemasaran Pariwisata
2.1 Pembelajaran Pemasaran Pariwisata
Perguruan tinggi merupakan tempat untuk mencetak individu-individu yang siap untuk bekerja. Proses belajar mengajar di perguruan tinggi sangat menentukan kualitas lulusan yang dihasilkan oleh perguruan tinggi itu. Proses belajar mengajar yang bermutu tinggi akan menghasilkan lulusan yang bermutu, sebaliknya jika mutu proses belajar mengajar rendah akan mengakibatkan kualitas lulusan yang rendah pula. (Djazari ,2011).
Pembelajaran hendaknya berorientasi pada kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual yang tak terpisahkan dari pengembangan kurikulum berbasis soft skill dan kurikulum berbasis kompetensi; baik lewat jalur pendidikan formal dan non formal yang didukung dengan dosen yang berkualitas tinggi (Widayanti, 2013).
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai, oleh kegiatan pembelajaran. Tujuan merupakan dasar untuk mengukur keberhasilan pembelajaran dan juga menjadi landasan untuk menentukan materi, strategi, media dan evaluasi pembelajaran. Sujarwo.2012, secara operasional ada empat faktor yang digunakan untuk menentukan tujuan pembelajaran yaitu : 1) attention , 2) behaviour , 3) confidence , 4) degree . Seorang pendidik dituntut untuk dapat mencapai tujuan ke dalam empat aspek tersebut yang telah dirumuskan dalam tujuan instruksional khusus setelah pembelajaran.
- Pendidik Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas bahwa pendidik merupakan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi tertentu sebagai seorang figur yang tentunya harus mampu menetapkan dan menerapkan strategi-strategi demi tercapainya tujuan pembelajaran.
Ada empat hal yang harus dikuasai seorang pendidik yaitu: 1) menguasai bahan pelajaran, 2) kemampuan mendiagnosis tingkah laku peserta didik, 3) kemampuan melaksanakan proses pembelajaran, 4) kemampuan menyimpulkan hasil belajar.
- Peserta didik Peserta didik diposisikan sebagi subyek utama dalam pembelajaran. Sujarwo.2012, pesrta didik sebagai subyek yang mengalami dan merespons informasi dari pendidik dengan sikap dan aktivitas belajar.
Menurut Undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 pasal 1 butir 4 menyebutkan bahwa “ peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan pendidikan tertentu. Mengacu pada Undang-undang Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 tentang peserta didik dapat dijabarkan pula bahwa peserta didik merupakan individu-individu yang sedang mengembangkan segala potensi diri melalui proses pembelajaran. Hal ini mengandung arti bahwa pembelajaran merupakan proses yang secara sederhana peserta didik merupakan individu yang unik yang pada dasarnya memiliki kemampuan yang kemudian dikembangkan melalui proses pembelajaran sehingga potensi tersebut dapat berkembang.
Strategi Strategi dapat diartikan sebagai pokok-pokok yang menjadi acuan untuk bertindak
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Strategi menjadi komponen pembelajaran yang memiliki arti suatu rencana kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sujarwo.2012, bahwa strategi merupakan suatu penataan mengenai cara mengelola, mengorganisasi dan menyampaikan sejumlah materi pembelajaran untuk dapat mewujudkan tujuan pembelajaran.
- Media Pembelajaran Media merupakan suatu alat, benda atau seperangkat komponen yang dapat digunakan sebagai sarana dalam menyampaikan informasi, pesan ataupun suatu hal sehingga informasi atau pesan tersebut dapat diterima dengan baik oleh penerima pesan. Pada intinya media berperan dalam mempermudah pekerjaan manusia. Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang antara lain terdiri dari buku, tape, video, kamera, film, slide, foto, gambar .
- Evaluasi Pembelajaran Evaluasi pembelajaran merupakan suatu proses atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berkelanjutan dan dilakukan secara menyeluruh dengan tujuan penjaminan, pengendalian dan penetapan kualitas (nilai, makna dan arti) atas berbagai komponen pembelajaran berdasarkan pertimabangan dan kriteria tertentu. Dalam Permen No. 41 tahun tahun 2007 tentang Standar proses dinyatakan bahwa evaluasi proses pembelajaran dilakukan untuk menetukan kualitas pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Pembelajaran Pemasaran Pariwisata Arti Pembelajaran adalah merupakan bentuk interaksi antara pendidikan dengan peserta didik. Di dalam BAB I Ketentuan Umum UU no.10/2009 ditetapkan berbagai ketentuan yang terkait dengan kepariwisataan, di antaranya sebagai berikut.
PARIWISATA : adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah;
KEPARIWISATAAN : adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan pengusaha. arti dari Pembelajaran Pemasaran Pariwisata adalah bentuk interaksi antara pendidik dengan peserta didik dalam suatu proses pembelajaran tentang hal dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
Pembelajaran pemasaran pariwisata perlu mengintegrasikan aspek soft skill dalam pembelajarannya dengan mengedepankan sikap jujur, kemampuan berkomunikasi dan komitmen. . Menurut Sailah dalam Widya Wati (2010), Soft Skill yang diberikan kepada mahasiswa dapat diintegrasikan dengan materi pembelajaran. Materi soft skill yang perlu dikembangkan kepada para mahasiswa tidak lain adalah penanaman sikap jujur, kemampuan berkomunikasi dan komitmen. Untuk mengembangkan soft skill pembelajaran, perlu dilakukan perencanaan yang melibatkan para dosen, mahasiswa, alumni dan dunia kerja untuk mengidentifikasi pengembangan soft skill yang relevan.