Desain Sistem Pelaporan dan Monitoring J

Pendidikan Tinggi Vokasi (UNISTA) Industri serta Pemerintah

menuju Indonesia yang Unggul

Gedung Pasca Sarjana Lt.3 , Kampus Universitas Udayana,

Denpasar, Bali, 9 Februari 2017 PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA

Bekerjasama dengan FORUM PENDIDIKAN TINGGI VOKASI INDONESIA

dan

UNIVERSITAS UDAYANA

Prosiding Seminar Nasional FPTVI 2017

Penulis :

Panitia Seminar Nasional FPTVI 2017

Deni Danial Kesa,Ph.D (Universitas Indonesia)

Administrasi dan Tata Letak:

Widyosuwasto, S.Sos Nara Pangestika Vidyani

Reviewer :

Prof. Dr.Ir. Sigit P Hadiwardoyo,DEA (Universitas Indonesia) Prof.Dr.Retna Apsari,M.Si (Universitas Airlangga) Prof.Dr.Suharno (Universitas Lampung) Dr.M.Bruri Triono,M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta) Muh.Khairudin,MT,Ph.D (Universitas Negeri Yogyakarta) Dr.Drs D.Iwan Riswandi,SE,MS (Institut Pertanian Bogor) Wikan Sakarinto,ST,M.Sc,Ph.D (Universitas Gadjah Mada) Ir Antoni Sihombing,MPD,Ph.D (Universitas Indonesia) Dr.Ir Darmawan Octo Sucipto,M.Si (Universitas Brawijaya) Dr. Putu Saroyini Piartini,MM., Ak (Universitas Udayana) Dr.Ir Wawan Oktariza, MS (Institut Pertanian Bogor) Dr.Machsus ST,MT (Institut Teknologi Surabaya) Dr.Agus Purwanto,M.Si.Akt,CA (Universitas Diponegoro) Dr Rita Komaladewi,SP,MM (Universitas Padjadjaran)

Penerbit:

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Bekerjasama dengan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia dan Universitas Udayana

Redaksi:

Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia,Gedung A Ruang A-101 Kampus UI Depok Tel. 021-29027481 Fax.021-29027480 Email : semnas.fptvi@gmail.com

ii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Distributor Tunggal :

Seminar Nasional FPTVI 2017 Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia,Gedung A Ruang A-101 Kampus UI Depok Tel. 021-29027481 Fax.021-29027480 Email : sekretariat@forum-vokasi.id

Cetakan pertama, Mei 2017

Hak Cipta dilindungi Undang Undang

Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin tertulis dari penerbit.

iii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

iv Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Prosiding Seminar Nasional FPTVI 2017

Penulis :

Panitia Seminar Nasional FPTVI PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI UNIVERSITAS INDONESIA

Bekerjasama dengan FORUM PENDIDIKAN TINGGI VOKASI INDONESIA

dan UNIVERSITAS UDAYANA

KATA PENGANTAR SEMINAR NASIONAL DAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL FORUM PENDIDIKAN TINGGI VOKASI INDONESIA (FPTVI)

Denpasar, 9 Februari 2017

Assalamualaikum Wr Wb

Salam Sejahtera,

Kami bersama segenap pengurus forum Perguruan tinggi Vokasi seluruh Indonesia merasa terhormat dan senang untuk menyambut anda semua masing-masing untuk menghadiri seminar nasional dengan tema Membangun Penelitian

Membangun Penelitian

Terapan Berbasis Inovasi dan Sinergi antara Pendidikan Tinggi Vokasi (UNISTA) Industri serta Pemerintah menuju Indonesia yang

Unggul. Seminar Nasional FPTVI, adalah langkah yang terus menerus memberikan jalan bagi terbangunnya jejaring yang berkesinambungan dalam peran pendidikan Vokasi membangun bangsa.

Pertama-tama, izinkan saya untuk menyampaikan penghargaan yang tulus kepada Rektor Universitas Udayana untuk semua dukungan, yang telah diberikan, Ketua Panitia seminar dan Rakornas FPTVI. Secara khusus, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Peserta Seminar Nasional dan dan peserta Rapat kerja nasional Anggota Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia,. semua reviewer, dan panitia yang begitu bersemangat bersinergi memberikan pengalaman dan sharing pengetahuan dalam seminar dan rakornas ini.

Pemerintah, dalam beberapa tahun terakhir terus mengejar Tiga keterkaitan antara akademisi, dunia usaha /industri dan pemerintah, dengan konsep nawacita diharapkan vokasi menghasilkan Inovasi yang berkembang dengan kemampuan potensi vokasi UNISTA dengan industri. Kami berharap, Vokasi seluruh indonesia yang bergabung dalam Forum Perguruan tinggi Vokasi di Indonesia bisa menjadi penjaga kualitas pendidikan vokasi dan memberikan sumbangsih untuk negeri.

Sekali lagi, saya sangat berterima kasih atas partisipasi dan dukungan anda semua.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Prof. Dr. Ir Sigit Pranowo Hadiwardoyo, DEA

Ketua Forum Perguruan tinggi Vokasi Indonesia

v Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

SAMBUTAN REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA PADA ACARA PEMBUKAAN SEMINAR NASIONAL DAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL FORUM PENDIDIKAN TINGGI VOKASI INDONESIA (FPTVI)

Denpasar, 9 Februari 2017

Yang Saya Hormati :

1. Pengurus Forum Pendidikan Tinggi Vokasi

Indonesia (FPTVI)

2. Ketua Program Studi Anggota Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI)

3. Peserta/Partisipan Seminar Nasional Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) yang berbahagia....

Om Swastyastu... Assalamu’alaikum Wr. Wb...

Salam Sejahtera untuk kita semua.

Pada kesempatan ini, marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kita dapat menghadiri acara pembukaan Seminar Nasional dan Rapat Koordinasi Nasional Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) Tahun 2017 di Denpasar dalam suasana yang penuh semangat dan kekeluargaan.

Saudara-Saudara Yang Saya Banggakan, Mengawali sambutan ini, saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya

kepada Ketua dan Pengurus Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) yang telah memberikan kepercayaan kepada Pusat Pendidikan Vokasi Universitas Udayana sebagai partner penyelenggara seminar nasional dan rapat koordinasi nasional forum pendidikan vokasi Indonesia. Sebagaimana kita pahami, Pendidikan vokasi adalah pendidikan tinggi yang bertujuan untuk mengembangkan penguasaan keahlian terapan tertentu oleh peserta didik yang meliputi program pendidikan Diploma 1 hingga Diploma 4. Pendidikan Vokasi memiliki kedudukan yang setara dengan pendidikan Akademik dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Komitmen pemerintah sangat jelas dan tegas bahwa pendidikan vokasi tidak hanya menyelenggarakan program Diploma I (Ahli Pratama), Diploma II (Ahli Muda) dan Diploma III (Ahli Madya), melainkan didorong untuk menyelenggarakan pendidikan ke tingkat Sarjana, Magister dan Doktor yang sifatnya terapan. Undang-Undang Nomor: 12 Tahun 2012 memuat berbagai ketentuan baru tentang pendirian dan perubahan bentuk perguruan tinggi, pembukaan program studi baru serta mengamanatkan penguatan pendidikan vokasi yang dapat dimaknai bahwa khusus untuk pendidikan vokasi masih terbuka untuk pendirian Lembaga maupun pembukaan program studi baru.

Pendidikan Vokasi memberikan peluang pengembangan ketrampilan kerja secara spesifik yang sesuai dengan kebutuhan industri dan disesuaikan dengan kondisi kerja. Pendidikan vokasi adalah pilihan yang sesuai bagi mereka yang telah memiliki keyakinan dengan pengembangan karirnya di masa depan. Mengacu pada kondisi dan potensi lingkungan kita bisa saksikan banyak pilihan bidang vokasi yang tersedia

vi Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 vi Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Peserta Seminar Nasional dan Rakernas Yang Saya Berbahagia ... Saat ini, Pendidikan Vokasi di Indonesia diselenggarakan oleh 1.365 lembaga pendidikan vokasional yang diklasifikan dalam 1.103 Lembaga Pendidikan

Tinggi/Akademi dan 262 politeknik. Lembaga -Lembaga penyelenggara ini tentu merupakan sumber daya yang potensial dalam meningkatkan kualitas mutu SDM Indonesia guna meningkatkan Daya Saing Bangsa dalam arena Kompetisi social dan ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Langkah awal telah dilaksanakan dengan pembentukan Forum Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia (FPTVI) yang bertujuan membangun jejaring antar universitas penyelenggara program pendidikan vokasi di Indonesi; membangun sinergi dan komunikasi antar lembaga pendidikan vokasi serta membahas Revitalisasi Pendidikan Tinggi Vokasi yang dimulai dari perubahan paradigma dan penyelenggaraan uji sertifikasi kompetensi bagi para lulusan. Dengan demikian Perguruan Tinggi Vokasi dapat secara nyata berkontribusi mewujudkan peningkatan kualitas tenaga kerja dengan skill tinggi yang memiliki daya saing di Pasar Kerja.

Revitalisasi pendidikan tinggi vokasi lebih jauh lagi tentu akan bermanfaat dalam memasok tenaga kerja yang kompeten dan andal bagi Industri karena lahir dari proses kolaboratif antara Industri dan Lembaga Penyelenggara Pendidikan Vokasi baik dalam desain konten pembelajaran, proses pembelajaran dan sarana pembelajaran. Dengan demikian Keberadaan Pendidikan Vokasi memberikan peluang bagi masyarakat untuk pengembangan diri dan memperoleh keahlian tertentu yang sangat dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri. Kemampuan Lulusan Pendidikan Vokasi, yang dibuktikan dengan perolehan sertifikat kompetensi kerja yang relevan, Ijazah dan transkrip akademik diakhir pendidikan tentu akan meningkatkan kredibilitas Lulusan dimata Industri. Di akhir kata, kami sampaikan selamat berseminar dan melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional guna mensinergikan penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan vokasi di pendidikan tinggi, memantapkan posisi pendidikan vokasi dalam konfigurasi startegi pengembangan individu dan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya, menyesuaikan system pembelajaran dan akreditasi dengan pola pendidikan tinggi vokasi yang dibutuhkan, serta berbagi informasi dalam upaya meningkatkan kualitas kelembagaan dan proses belajar mengajar pendidikan tinggi vokasi Indonesia. Akhirnya saya nyatakan seminar nasional dan rapat koordinasi nasional pendidikan

tinggi vokasi Indonesia dibuka secara resmi. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita sekalian dan menuntun kita dalam melaksanakan Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Tinggi Vokasi Indonesia.

Saya akhiri dengan Parama Santhi, Om, Santhi, Santhi, Santhi, Om Wasalamualaikum Warohmatulohi Wabarukatu

Terima kasih REKTOR UNIVERSITAS UDAYANA

Prof.Dr.dr. Ketut Suastika,Sp.PD.KEMD vii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Daftar Isi

Institusi Teknologi

Hal.

Judul

Kontak Penulis

1-11 Arsitektur Berkelanjutan Di

Jurusan Arsitektur Program Dinding Anyaman Bambu

Muhammad Arsyad

Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo Kendari, Indonesia

12-18 Penentuan Dan

Departemen Teknik Elektro Dan Perbandingan Nilai Volume

Galih Setyawan

Informatika, Sekolah Vokasi, Air Pada Kondisi Tenang

UGM, Yogyakarta Dan Berfluktuatif Menggunakan Sensor Pelampung

19-25 Optimalisasi Parameter

Program Studi Teknik Mesin Plastic Injection Moulding

Toto Rusianto

Fakultas Teknologi Industri Pada Pembuatan Ornament

Institut Sain &Amp; Teknologi Wheel Hub Berbahan Plastik

AKPRIND Yogyakarta Noryl GTX

26-37 Modeling Data Warehouse

Jurusan Teknik Informatika To Analyse Frequency Of

Natalis Ransi

Fakultas Teknik Universitas Traffic Accident Using

Halu Oleo

Snowflake Schema 38-45

Gejala Morfologi Semai Jati

Diploma Pengelolaan Hutan, (Tectona Grandis) Pada

Puji Lestari

Sekolah Vokasi, Ugm Beberapa Tingkat Konsentrasi Kalsium

46-52 K3 Listrik Bagi Calon

Vocational Education Program, Instalatur Listrik Amatir

St. Nawal Jaya

Halu Oleo University

53-58 Implementation Of Role

Islamic University Of Indonesia Playing Learning And Certification Trial On Practical Of Water, Soil, And Air Analysis

Yuli Rohyami

59-67 Desain Sistem Pelaporan

Prodi D3 Teknik Elektronika Dan Monitoring Jurnal

Muh. Nazirin Anshari

Program Pendidikan Vokasi Mengajar Berbasis Mobile

Nur

Universitas Halu Oleo Kendari (Studi Kasus Pada Prodi D3 Teknik Elektronika Program Pendidikan Vokasi Universitas Halu Oelo Kendari)

viii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

68-76 Spiral Model Dalam Desain

Program Pendidikan Vokasi Sistem Informasi Layanan

Arman Faslih

Universitas Halu Oleo Terpadu Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo

77-87 Perbandingan Ketahanan

Program Vokasi, Universitas Aus Piston Genuine Part

Muhammad Abdus

Muhammadiyah Yogyakarta Dan Piston Imitasi Terhadap Piston Daur Ulang

Shomad

88-100 Analisis Sifat Fisik Dan

Program Vokasi, Universitas Mekanik Bahan Baja Ss-400

Andika Wisnujati

Muhammadiyah Yogyakarta Dengan Variabel Arus Pengelasan Shielded Metal Arc Welding (Smaw) Terhadap Kekuatan Tarik Dan Mikrostruktur

101-110 Pengaruh Temperatur

Universitas Muhammadiyah Pengelasan Difusi Dengan

Zuhri Nurisna

Yogyakarta Penambahan Interlayer Nikel Terhadap Sifat Fisik Dan Mekanik

111-120 Kualitas Karkas, Marbling

Vokasi Unram PDD Bima Dan Kandungan Kolesterol Daging Sapi Bali Jantan Dengan Pemberian Pakan Konsentrat Berbasis Kulit Buah Kakao Fermentasi

Bulkaini Kaini

121-131 Implementasi Altman Z-

Akademi Akuntansi Bina Insani Score Model Pada Perusahaan Pertambangan Batubara

Annisa Aulia Romli

132-147 Analisis Overall Equipment

Program Vokasi Effectiveness (Oee) Untuk Mengetahui Efetivitas Cigarette Making Machine Type 80E (Studi Kasus PR. Sukun Kudus Jawatengah

Putri Rachmawati

148-156 Pengaruh Kombinasi Shot

Program Vokasi Universitas Peening Dengan Ball Size

Sotya Anggoro

Muhammadiyah Yogyakarta 0,28 Dan Anodizing Terhadap Kelelahan (Fatik) Pada Material Pesawat Terbang AA 7050-T7651

ix Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

157-169 Pengaruh Implementasi

Program Vokasi Universitas Jaringan 4GTerhadap

I Dewa Made Widia

Brawijaya Pertumbuhan Trafik Data Di Kota Malang

170-178 Sistem Informasi Pemetaan

Program Pendidikan Vokasi Jalan & Jembatan Provinsi

Try Sugiyarto

Universitas Halu Oleo Sulawesi Tenggara Berbasis Geographic Information System

Soeparyanto

179-190 Retrofit Sistem Akuisisi Data Slamet Budiprayitno ITS Surabaya Sensor Posisi Dan Sensor Strain Gauge Pada Universal Testing Machine (UTM)

191-218 MLIJO Ojek : Perancangan

Universitas Brawijaya Media Penjualan Toko Sayur Online Berbasis Website Untuk Mempermudah Cara Belanja Sayur Lokal Di Kota Malang

Sovia Rosalin

219-227 Studi Eksperimen

Jurusan Teknik Mesin. Simulator Vibration

Diah Wulandari

Fakultas Teknik, Universitas Energy Harvesting (VEH)

Negeri Surabaya

228-239 Implementasi Atmega-

Jurusan Teknik Elektro, 328P Sebagai Pengatur

Sigit Priyambodo

Fakultas Teknologi Industri Suhu Dengan Kendali P

Institut Sains & Teknologi Dan I Pada Kompor

AKPRIND] Pemanas Malam (Lilin) Batik

240-247 Kinerja Motor Bensin

Jurusan Teknik Elektro, multi silinder berbahan

Muhaji

FakultasTeknologi Industri bakar Premium dengan Campuran Bio Ethanol dari Limbah Buah Tomat (Sollanum Lycopercium)

248-257 Pemanfaatan Tenaga

Institut sains dan teknologi Surya Sebagai Penyedia

Syafriyudin

AKPRIND Yogyakarta Daya Bagi Lampu Penerangan Bunga Krisan

258-263 Power Efficiency On A

Teknik Elektro, Universitas Resistive Load By Using

Bambang Suprianto

Yudha Anggana

Negeri Surabaya

x Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

401-416 Analisis Pengaruh

Universitas Muhammadiyah Karakteristik Perusahaan

Barbara Gunawan

Yogyakarta Dan Faktor Regulasi Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance

417-423 Alasan Pemilihan Program

Universitas Indonesia Studi Akuntansi Di Perguran Tinggi

Heri Yuliyanto

424-437 Penentuan Faktor-Faktor

PP Vokasi UHO Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 5 Kendari Dengan Menggunakan Model Log Linier

Makkulau

438-451 Analisa Kinerja Pelayanan

Institut Teknologi Sepuluh Angkutan Umum Perkotaan

Machsus

Nopember

452-464 Peranan Corporate

Akademi Akuntansi Bina Insani Governance Terhadap

Annisa Kurnia Pratiwi

Bekasi Praktik Earning Management Pada Industri Batubara

465-476 Meningkatkan Pelayanan

Program Pendidikan Vokasi Terhadap Dosen Di

Mohammad Ridha

Universitas Indonesia Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia Melalui Korelasi Antar Faktor

477 Efek Etnosentrisme

Pendidikan Vokasi Unud Bali Individu Dan Identifikasi Sosial Terhadap Sikap Dan Intensi Membeli Produk Import

Putu Saroyini Piartrini

478-490 Hubungan Pembelajaran

Vocational Program, Pemasaran Pariwisata,

Sumihar Sebastiana

Indonesia Soft Skill dan Kualitas

Sitompul

State University of Malang Lulusan D3 Akademi Pariwisata di Kota Medan

xi Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Institusi Manajemen, Ekonomi dan Bisnis

492-515 Kajian Teoritis Skema

Program Studi Administrasi Manajemen Pajak

Erwin Harinurdin

Keuangan Dan Perbankan Penghasilan Atas Asuransi

Program Vokasi UI Karyawan Dalam Perusahaan Perbankan Indonesia

516-528 Determinan Financial

Universitas Indonesia Distressed Entitas Bank : Studi Empiris Pada Industri Perbankan Di Indonesia Periode 2012-2015

Marsdenia

529-541 Indikator Kemiskinan

Departemen Ekonomika Dan Kabupaten Landak Provinsi

Anisa Nurpita

Bisnis Sekolah Vokasi UGM Kalimantan Barat

542-557 Kontribusi Bank Perkreditan

Departemen Ekonomika Dan Rakyat (BPR) Dalam Upaya

Laksmi Yustika Devi

Bisnis Sekolah Vokasi UGM Pengurangan Kemiskinan Daerah

558-572 Proyeksi Permintaan Uang

Departemen Ekonomika Dan Kartal Indonesia

Yuni Andari

Bisnis Sekolah Vokasi UGM

573-583 Penerapan Model Sistem

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Management Mutu Pada

Merita Bernik

Universitas Padjadjaran UMKM Di Kota Bandung

Bandung

584-590 Karakteristik Pengelolaan

Program Vokasi Universitas Keuangan Masyarakat Miskin di

Sancoko

Indonesia Masyarakat Binaan Prodi Keuangan dan Perbankan di

Kelurahan Depok Lama

591-603 Tax Amnesty Dalam

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perspektif Masyarakat Pajak

Nabila Istighfarin

Indonesia (Stiesia) Surabaya

604-611 Strategi Pengisian Lini

Program Diploma FEB Unpad Produk Melalui Konsinyasi

Deru R Indika

xii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

612-627 Kinerja Keuangan Klub-Klub

Akademi Akuntansi Bina Insani Sepak Bola Di Liga Inggris

Huda Aulia Rahman

628-637 Financial Planner :

Program Pendidikan Vokasi Ui Membimbing, Mengarahkan Dan Memetik Hasil Bersama Dengan Klien Yang Optimis Dengan Tujuan Hidupnya.

Kuncoro Haryo Pribadi

638-650 Pengaruh Laba Akuntansi

Akademi Akuntansi Bina Insani Dan Arus Kas Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Otomotif

Suryani

651-659 Analisis Persepsi Kegunaan,

Program Vokasi Universitas Persepsi Kemudahan,

Titis Wahyuni

Indonesia

Penggunaan, Efisiensi, Dan Efektivitas Sistem Informasi Oleh UMKM Di Wilayah Depok

660-667 Bank Desa Serta Literasi

Program Vokasi Universitas Keuangan Pedesaan :

Deni Danial Kesa

Indonesia

Rekonseptualisasi Laku Pandai

668-674 KYC Agents Dan Antisipasi

Universitas Indonesia Kejahatan Institusi Keuangan Ilegal Yang Disebabkan Dari Penghimpunan Dana Masyarakat

Sandra Aulia Zanny

675-687 Analisis Riset Transfer

Program Vokasi Universitas Pricing

Dewi Kartika Sari

Indonesia

688- 695 Keterserapan Lulusan D-III Tata

Fakultas Teknik Unesa Busana Unesa Dalam Kerja

Ratna Suhartini

696 SK Pengangkatan Panitia Seminar

xiii Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

xiv Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

ARSITEKTUR BERKELANJUTAN DI DINDING ANYAMAN BAMBU

Arman Faslih Ainussalbi Al Ikhsan

Jurusan Arsitektur Jurusan Arsitektur Program Pendidikan Vokasi, Universitas

Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo

Halu Oleo Kendari, Indonesia

Kendari, Indonesia

Muhammad Arsyad Muhammad Zakaria Umar

Jurusan Arsitektur Jurusan Arsitektur Program Pendidikan Vokasi, Universitas

Program Pendidikan Vokasi, Universitas Halu Oleo

Halu Oleo Kendari, Indonesia

Kendari, Indonesia

Abstract- Extended architecture is effort architect to plot building by applying architecture concept that responsif to climate. Purpose determination significant will potentially direct deep tall its low energy purpose in that building is alone. Bamboo is significant low energy and evident get role in hot transfer reduction and energy on building. At kendari's City extant whiz wall worker of significant bamboo. This research intent to identify and analyses job tools, materials, and trick walls bamboo whiz as significant sustainable by local worker at kendari's City. This observational type is kualitatif with case study approaching. This observational result points out that extended architecture principles on significant bamboo whiz wall which is available, as follows: its job tool is simple so reduce new material purposes, its makings materials come from vegetation so location and natural resources ecosystem get to continue, and trick makes it utilizes manpower so penny wise energy.

Key word: Bamboo whiz wall

Abstrak- Arsitektur berkelanjutan adalah usaha para arsitek untuk merencanakan bangunan

dengan menerapkan konsep arsitektur yang responsif terhadap iklim. Penentuan penggunaan material akan berpotensi langsung dalam tinggi rendahnya penggunaan energi dalam bangunan itu sendiri. Bambu adalah material rendah energi dan terbukti berperan

dalam mereduksi transfer panas dan energi pada bangunan. Di Kota Kendari masih ada pengrajin dinding anyaman dari material bambu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa alat-alat kerja, bahan-bahan, dan cara membuat dinding anyaman bambu sebagai material yang berkelanjutan oleh pengrajin lokal di Kota Kendari.

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan pada material dinding anyaman bambu yaitu ada, sebagai berikut: alat-alat kerjanya sederhana sehingga

l Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 l Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Kata kunci: Dinding anyaman bambu

I. PENDAHULUAN

Peserta Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa yaitu sebanyak 195 negara berkumpul di Paris. Hasil dari konferensi itu adalah mengeluarkan Kesepakatan Paris sebagai pengganti Protokol Kyoto untuk memerangi dampak perubahan iklim yang diberlakukan pasca tahun 2020 (Firmansyah, 2015). Kesepakatan Paris untuk memerangi dampak perubahan iklim menerobos ke segenap ilmu pengetahuan termasuk arsitektur. Arsitektur berkelanjutan adalah usaha para arsitek untuk merencanakan bangunan dengan menerapkan konsep arsitektur yang responsif terhadap iklim (Budihardjo, (ed)., 2009). Arsitektur berkelanjutan mengandung beberapa prinsip yaitu hemat energi, koordinasi lokal terhadap iklim dan sumber energi alami, mengurangi penggunaan bahan-bahan baru, keberlanjutan ekosistem lokasi dan sumber daya alam, dan kesehatan pengguna bangunan (Harysakti & Soleh, 2014).

Bangunan berkelanjutan masih menjadi pekerjaan rumah bagi para arsitek seperti, sebagai berikut: 1) Bangunan tradisional yang mengandung nilai-nilai kearifan lokal yang selaras, lestari, dan serasi dengan lingkungan sudah cenderung mulai pudar (Titisari, dkk., 2012); 2) Arsitek dalam merancang hunian tidak mempertimbangkan pengaruh iklim setempat menyebabkan kita menghadirkan energi tambahan (Prianto, 2007); dan 3) Arsitek kita masih berjiwa dan berbudi malas dalam mendesain bangunan yang berkelanjutan serta ramah lingkungan dari segi konstruksi dan penggunaan material (Harysakti & Soleh, 2014).

Penentuan penggunaan material akan berpotensi langsung dalam tinggi rendahnya penggunaan energi dalam bangunan itu sendiri. Penggunaan insulasi dari bahan lokal seperti bambu dapat menurunkan efek panas pada bangunan sehingga menurunkan konsumsi energi. Bambu adalah material rendah energi dan terbukti berperan dalam mereduksi transfer panas dan energi pada bangunan (Budihardjo, (ed)., 2009). Di Kota Kendari masih ada pengrajin dinding anyaman dari material bambu. Permintaan material bambu sebagai bahan dinding oleh masyarakat lokal Kendari cenderung masih ada. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengkaji alat-alat kerja, bahan-bahan, dan cara membuat dinding anyaman bambu sebagai material yang berkelanjutan oleh pengrajin lokal di Kota Kendari.

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu Tentang Dinding Anyaman Bambu

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Muliawan (2014) dengan judul penelitian yaitu Aplikasi Teknologi Bambu Sebagai Dinding Desa Penglipuran Kabupaten Bangli. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengkaji material bambu sebagai material pengisi pada dinding melalui teknologi bambu semen. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian ini adalah penerapan bambu semen sebagai bahan dinding ekonomis dan berkelanjutan.

Trianingsih dan Hidayah (2014) dengan judul penelitian yaitu Studi Perbandingan Efektifitas Material Bambu dan Batu Bata Sebagai Konstruksi Dinding. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyajikan perbandingan efektifitas material bambu dan batu bata sebagai kontruksi dinding. Metode yang digunakan pada penulisan paper ini adalah dengan cara melakukan review terhadap literatur yang terkait dengan material bambu apus dan batu bata sebagai konstruksi dinding. Hasil dari penelitian ini adalah bambu plester merupakan material penyusun dinding yang mempunyai kelebihan dibandingkan dengan batu bata pada aspek: a) Sifat fisik dan mekanik bambu plester yaitu lebih lentur daripada batu bata; b) Volume bambu plester yaitu lebih ringan daripada batu bata; c) U-value bambu plester yaitu relatif lebih rendah dari pada batu bata; d) Harga bambu plester yaitu lebih ekonomis daripada batu bata.

Dewi (2001) dengan judul penelitian adalah Sifat Fisis-Mekanis Papan Semen Bambu Ampel (Bombusa vulgaris Schrad): Pengaruh Macam Larutan Perendam dan Kadar Semen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisis-mekanis papan semen partikel bambu Ampel akibat perbedaan perlakuan larutan perendam dan kadar air. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pendahuluan, pembuatan partikel, perendaman partikel, pembuatan lembaran papan, pengkondisian, pembuatan contoh uji, dan pengujian sifat fisis-mekanis papan. Hasil penelitian ini adalah bahwa pengukuran suhu hidrasi menunjukkan bambu Ampel termasuk klasifikasi baik sebagai bahan baku dalam pembuatan papan semen partikel.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belum pernah ada penelitian yang meneliti tentang alat-alat kerja, bahan-bahan pembuatan, dan cara membuat dinding anyaman bambu.

B. Bambu Sebagai Material Bangunan yang Berkelanjutan Konservasi alam dan lingkungan hidup sangat erat kaitanya dengan implementasi

penerapan arsitektur berkelanjutan dan pemilihan material bangunan menjadi hal dasar untuk mewujudkannya. Indonesia adalah negara yang sangat melimpah tentang keragaman material bangunan. Di Indonesia belum banyak inovasi tentang penerapan material seperti bambu (Cahyono, dkk., 2015). Di dunia ini pemborosan energi yaitu terdapat pada bangunan serta proses konstruksinya. Hal ini mendorong perencana dan perancang untuk dapat menghasilkan suatu karya yang berkelanjutan. Pemecahan permasalahan ini adalah melalui kelokalan negara kita yaitu bambu (Muliawan, 2014). Bambu sebagai bahan yang alami, serba guna, dan terbarukan dikenal sebagai salah satu material untuk bangunan

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bambu adalah material bangunan yang berkelanjutan.

III. BAHAN DAN METODE

Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Obyek arsitektural yang diteliti adalah dinding anyaman bambu terhadap bahan-bahan pembuatan, peralatan kerja, dan cara pembuatan dengan prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan. Data didapat dengan cara observasi di lapangan dan diskusi mendalam terhadap pengrajin dinding anyaman bambu. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif naratif terhadap bahan-bahan pembuatan, peralatan kerja, dan cara pembuatan.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Usaha kerajinan kayu bambu ini terletak di Jalan La Ode Hadi By Pass Kelurahan Bungguya Kecamatan Wuawua Kota Kendari. Usaha kerajinan kayu bambu ini milik Bapak Sapri. Bapak Sapri telah menjalani usaha ini sejak tahun 1980. Umur Bapak Sapri sekarang adalah 77 tahun. Bapak Sapri menjalankan usaha ini dibantu oleh mantunya yang bernama Bapak Mahmud Yasin. Di usaha ini Bapak Sapri tidak hanya menjual dinding anyaman bambu tetapi juga menjual dinding anyaman dari kulit tangkai sagu, sapu lidi, sapu ijuk, sapu langit-langit, kurungan ayam, tirai bambu, bala suci, gerbang pagar ayu, keranjang penghijauan, dan kandang ayam yang memakai paku. Bapak Sapri dalam membuat produknya mengutamakan barang yang paling laku di pasaran. Barang yang paling laku di pasaran adalah sapu lidi dan sapu ijuk. Dinding anyaman bambu dibuat bila ada permintaan dari konsumen. Apabila tidak ada permintaan dari konsumen maka Bapak Sapri tidak membuat dinding anyaman bambu. Ada dua cara dalam pembuatan dinding anyaman bambu. Cara pertama dengan cara dipukul. Sedangkan, cara kedua dengan cara di irat . Cara pembuatan dinding anyaman bambu yang penulis teliti ini adalah dengan cara di irat . Cara pembuatan dinding anyaman bambu yang di irat lebih estetis daripada cara dipukul. Alat-alat kerja, bahan, dan cara membuat dinding anyaman bambu yang di irat , sebagai berikut:

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Gambar 1. Alat-alat kerja untuk membuat dinding anyaman bambu (Sumber: hasil dokumentasi, 2016)

A. Alat-alat Kerja Untuk Membuat Dinding Anyaman Bambu Alat-alat kerja untuk membuat dinding anyaman bambu ada di gambar (1), sebagai berikut: 1) Parang yang tajam dan panjang. Fungsi parang adalah untuk membelah kayu bambu; 2) Gergaji yang tajam. Fungsi gergaji adalah untuk memotong bagian ruas kayu bambu. Ruas-ruas terletak di tiap ujung dari kayu bambu; 3) Palu. Fungsi palu adalah untuk merapikan dan merapatkan anyaman kayu bambu sehingga estetis; 4) Meteran. Fungsi meteran adalah untuk mengukur kayu bambu agar mendapatkan ukuran yang tepat sehingga tidak ada bahan yang terbuang.

B. Bahan Untuk Membuat Dinding Anyaman Bambu Bahan untuk membuat dinding anyaman kayu bambu, ada di gambar (2). Kayu bambu

yang digunakan, sebagai berikut: 1) Warna kayu bambu adalah hijau tua; 2) Panjang kayu bambu adalah 4.20 m dan 6.20 m; 3) Kayu bambu yang dipilih berbentuk tipis karena mudah terbentuk dan lebih kuat.

C. Cara Membuat Dinding Anyaman Bambu

1) Proses Memilih Bambu

Kayu bambu

Gambar 2. Bahan untuk membuat dinding anyaman bambu (Sumber: hasil dokumentasi,

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Prinsip memilih kayu bambu adalah meminimalisir bahan yang tersisa. Apabila panjang kayu adalah 4.20 m maka ukuran 20 cm tidak terpakai sedangkan ukuran 4.00 m terpakai sebagai bahan untuk anyaman dinding. Kayu bambu dipilih harus agak gemuk agar hasil dinding anyaman menghasilkan jumlah yang banyak. Bentuk kayu bambu yang tidak gemuk bisa juga digunakan sebagai bahan untuk anyaman dinding tetapi hasil anyamannya sedikit. Bapak Sapri membeli kayu bambu-kayu bambu dari daerah Wolasi, Nangananga, Landono, dan Konda. Kayu bambu dari daerah Wolasi lebih bagus dari daerah-derah lainnya. Ciri-ciri kayu bambu yang bagus adalah, sebagai berikut: a) Kayu bambu tidak berarir di bagian dalammya. Apabila kayu bambu berair di bagian dalamnya maka kayu bambu tersebut akan berwarna hitam sehingga anyaman tidak estetis;

b) Bentuk kayu bambu yang paling baik adalah bentuk yang tipis karena bentuk tersebut apabila terkena sinar matahari maka ruas-ruasnya cepat keras. Bentuk kayu bambu yang tebal tidak bagus untuk dibuat anyaman karena bentuk tersebut lembek. Kayu bambu yang lembek adalah mudah terserang serangga; c) Umur kayu bambu yang telah bisa digunakan sebagai bahan untuk menganyam 1-1,5 tahun. Panjang kayu bambu adalah bervariasi. Panjang kayu bambu adalah 4.20 m; 6.20 m; dan 7.00 m. Panjang kayu tersebut yang sering digunakan untuk bahan membuat dinding anyaman bambu. Harga satu ret mobil

open cup carry adalah Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) dengan jumlah 200 (dua ratus) batang; dan d) Warna kayu bambu adalah hijau dan kuning. Kayu bambu warna hijau dan kuning paling baik digunakan sebagai bahan anyaman. Kayu bambu yang

berwarna hijau mudah dipecah sehingga baik sebagai bahan dinding anyaman bambu yang terbuat dengan cara dipukul.

2) Proses Memotong Ruas dari Kayu Bambu Kayu bambu dipotong bagian ruas. Ruas dipotong dengan menggunakan alat gergaji. Ruas terletak di bagian bawah dari kayu bambu. Tujuan pemotongan ruas ini adalah untuk memudahkan pekerja dalam meng irat .

3) Proses Mengukur Kayu Bambu dan Membersihkan Sisa Ruas Kayu Bambu Di proses inilah Bapak Sapri mendapatkan keuntungan. Bapak Sapri dalam membuat dinding anyaman bambu perlu mengetahui panjang kayu bambu yang akan dipotong. Panjang kayu bambu 4.00 m dan jumlah kayu bambu 5 batang adalah menghasilkan dinding anyaman bambu dengan ukuran 1.50 m x 1.50 m. Sisa kayu bambu adalah 1.00 m. Sisa kayu bambu tersebut tidak dibuang tetapi untuk bahan membuat tirai. Panjang kayu bambu 4.50 m dan jumlah kayu 4 batang adalah menghasilkan dinding anyaman bambu dengan ukuran 1.50 m x 1.10 m. Sisa kayu bambu adalah 1.40 m dan sisa kayu bambu tersebut tidak dibuang tetapi untuk membuat tirai. Panjang kayu bambu 6.00 m adalah lebih menguntungkan dibuat dinding anyaman bambu karena tidak ada yang terbuang. Panjang kayu bambu 6.00 m menghasilkan ukuran dinding adalah 2.00 m x 2.00 m. Sisa potongan kayu yang 6.00 m bisa digunakan untuk membuat tirai atau dinding anyaman bambu yang pendek.

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Kayu bambu dibersihkan setiap ruas dengan menggunakan alat parang. Setelah itu, kayu bambu diukur dengan menggunakan pecahan kayu bambu yang telah terbentuk. Kayu bambu yang telah terbentuk menjadi pecahan-pecahan bambu adalah berukuran panjang

1.10 m dan 1.50 m. Kayu bambu yang telah terbentuk menjadi pecahan-pecahan inilah sebagai alat ukur. Dinding anyaman bambu mempunyai ukuran yang bervariasi. Variasi ukuran tersebut disesuaikan dengan permintaan (pesanan) dari konsumen. Dinding anyaman bambu mempunyai ukuran adalah 1.50 m x 1.50 m; 3.00 m x 2.00 m; dan 1.60 m x 1.60 m. Dinding anyaman bambu dengan ukuran 1.60 m x 1.60 m yang paling sering dijual di bangsal ini. Proses irat membutuhkan kayu bambu yang mulus dan bersih. Kayu bambu dibersihkan setiap ruas dengan menggunakan alat parang. Ini dilakukan sebelum kayu bambu dibelah. Tujuan kayu bambu dibersihkan dari ruas agar memudahkan dalam proses meng irat . Ruas adalah bagian yang melingkar dan membagi jarak di kayu bambu.

4) Proses Membelah Kayu Bambu, Proses Meng irat , dan Proses Pengayaman Proses membelah kayu bambu adalah, sebagai berikut: a) Kayu bambu yang telah terukur dibelah menjadi dua bagian; b) Dua batang kayu bambu yang telah terbelah masing-masing dibagi lagi menjadi 7-8 pecahan bambu. Jadi, total pecahan bambu adalah enam belas (ada di gambar 3a); c) Kayu bambu yang telah terbentuk menjadi pecahan bambu di irat (ada di gambar 3b). Irat adalah proses membelah pecahan kayu bambu. Cara meng irat pecahan bambu dibelah lagi menjadi dua bagian dengan menggunakan alat parang. Hasil kayu bambu yang telah di irat adalah bagian hati dan bagian kulit. Hati adalah bagian di bawah dari kulit kayu bambu yang berwarna putih. Kulit adalah bagian dari permukaan kayu bambu yang berwarna hijau. Kulit dan hati digunakan sebagai bahan anyaman dinding. Tebal kulit dan hati adalah 0,1 mm.

(b)

(a)

Gambar 3. (a) Proses membelah kayu bambu dan (b) Proses mengirat pecahan bambu (Sumber: hasil dokumentasi, 2016)

Di proses penganyaman yang perlu diperhatikan, sebagai berikut: 1) Sistem selang- seling adalah sistem penganyaman dinding anyaman bambu; 2) Sikap tubuh dalam menganyam adalah sikap jongkok. Sikapjongkok dibutuhkan agar lebih cepat menganyam;

3) Posisi tubuh disesuaikan terhadap anyaman; 4) Di awal proses anyam, anyam dibentuk menjadi sudut siku 90°; 5) Proses penganyaman secara horisontal dimulai dari bagian ujung atas yang kemudian turun ke bawah 20 cm; 6) Di setiap bagian pinggir dari dinding anyaman bambu dikunci dengan satu batang pecahan bambu. Pecahan bambu tersebut harus agak keras agar anyaman tidak mudah terbongkar; 7) Pola penganyaman dinding

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Bagian pinggir dikunci dengan

kulit yang agak keras

Gambar 4. Proses penganyaman dinding bambu (Sumber: hasil dokumentasi, 2016)

Proses penganyaman dinding bambu adalah, sebagai berikut: a) Kulit pertama disusun secara vertikal di atas tanah; b) Kulit kedua disusun secara horisontal di bawah kulit pertama; c) Hati ketiga disusun secara vertikal di bawah kulit kedua; d) Hati keempat disusun secara horisontal di bawah kulit pertama dan hati ketiga, ada di gambar (4); e) Hati kelima disusun secara horisontal di atas kulit pertama dan ketiga; f) Kemudian dilanjutkan dengan membuat hati keenam. Hati keenam dianyam secara seling-seling sehingga terbentuk sudut; g) Hati dan kulit juga dipasang secara vertikal dengan sistem selang- seling. Setelah sudut anyaman telah terbentuk dan anyaman telah sampai di ujung pecahan bambu dikunci dengan menggunakan kulit yang agak keras; h) Proses kulit dan hati dianyam dengan cara horisontal hingga sampai di ujung; i) Di proses anyam perlu sering- sering dipukul berulang kali dengan alat palu. Tujuannya adalah agar anyaman kulit dan hati selalu dalam keadaan rapi dan rapat sehingga estetis; j) Proses terakhir adalah mengunci bagian pinggir dari anyaman dengan menggunakan kulit yang agak keras; k) Dinding anyaman bambu yang telah selesai dibuat berukuran 1.50 m x 1.10 m, ada di gambar (5).

Kelebihan dinding anyaman bambu adalah, sebagai berikut: 1) Dinding anyaman bambu tidak perlu dicat sehingga lebih unik dan artistik. Apabila ingin dicat cukup dengan meggunakan cat tembok; 2) Umur dinding anyaman bambu adalah mencapai puluhan tahun; 3) Dinding anyaman bambu dipasang hanya memakai balok kaso di bagian tengahnya sehingga efektif; 3) Dinding anyaman bambu yang baru jadi tidak perlu dijemur di bawah sinar matahari langsung tetapi langsung dipajang; 4) Dinding anyaman bambu yang baru saja selesai proses pembuatan cepat kering; 5) Dinding anyaman bambu adalah lebih tahan air daripada dinding yang terbuat dari kulit tangkai sagu; 5) Dinding anyaman bambu bisa digunakan sebagai bahan plafon dan sebagai bahan ampig ; 6) Dinding

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Gambar 5. Dinding anyaman bambu yang telah selesai dibuat (Sumber: hasil dokumentasi,

Kelemahan dinding anyaman bambu adalah, sebagai berikut: 1) Dinding anyaman bambu perlu menghindari terkena air karena dikhawatirkan mudah lapuk. Dinding anyaman bambu paling baik digunakan sebagai bahan dinding di interior rumah. Dinding anyaman bambu bisa digunakan sebagai bahan dinding ekterior tetapi diperlukan perlakuan khusus. Dinding anyaman bambu dalam proses pemasangannya diperlukan balok kaso dengan jarak setiap satu meter persegi. Tujuannya adalah agar dinding kokoh; 2) Bentuk bambu terlalu sederhana sehingga untuk sebagian orang dianggap tidak menarik. Bentuk dinding anyaman apa adanya karena kurang pembinaan dari pemerintah setempat; 3) Dinding anyaman bambu hanya digunakan oleh masyarakat lokal Kendari saja dan tidak dikirim ke luar Kendari karena kurangnya perhatian dari pemerintah setempat; 4) Dinding anyaman bambu dalam proses pembuatannya memerlukan sikap jongkok sehingga orang yang telah berumur tua sulit untuk menganyam; 5) Dinding anyaman bambu diperlukan ketelitian dan ketekunan dalam proses anyam. Apabila tidak teliti dan tekun akan menghasilkan dinding anyaman bambu yang tidak estetis.

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan Penelitian ini disimpulkan bahwa prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan pada material dinding anyaman bambu, sebagai berikut: alat-alat kerjanya sederhana sehingga mengurangi penggunaan bahan-bahan baru, bahan-bahan pembuatannya berasal dari vegetasi yang ditumbuhkan sehingga keberlanjutan ekosistem lokasi dan sumber daya alam, dan cara membuatnya menggunakan tenaga manusia sehingga hemat energi. Kelemahan dinding anyaman bambu adalah antara pihak pendidik dari Universitas dengan Dinas Perumahan dan Permukiman Kota Kendari belum bisa bekerjasama dalam memberdayakan dinding anyaman bambu sebagai bahan bangunan perumahan yang berkelanjutan untuk masyarakat.

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

B. Saran Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk meneliti penerapan dinding anyaman bambu

sebagai bahan bangunan untuk perumahan rakyat BTN.

VI. Ucapan Terima Kasih

Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Sapri dan Bapak Mahmud Yasin yang senantiasa membantu penulis selama penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Budihardjo, E., (ed.). “Percikan Pemikiran Para “Begawan” Arsitek Indonesia Menghadapi Tantangan Globalisasi Mangayubagya Purna Tugas Prof. Ir. Eko Budihardjo, M.Sc. ” Bandung: P.T. Alumni, 2009. [2] Cahyono, S., G., Haripradianto, T., & Sujudwijono, N. “Perancangan Pusat Informasi dan Edukasi Mangrove Surabaya.” (https://scholar.google.co.id, diakses tanggal 29

November 2016), 2015. [3] Dewi, S. “Sifat Fisis-Mekanis Papan Semen Bambu Ampel (Bombusa vulgaris Schrad)μ Pengaruh Macam Larutan Perendam dan Kadar Semen.” Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. (http://garuda.dikti.go.id, diakses tanggal 7 Desember 2016), 2001. [4] Firmansyah. “Kesepakatan Konferensi Perubahan Iklim Paris. Kompas.”

(http://internasional.kompas.com, diakses tanggal 28 November 2016), 2015. [5] Harysakti, A., & Sholehah. “Studi Potensi Material Bambu dan Re-Material Modular

Untuk Desain Rumah Murah Yang Berkelanjutan Studi Kasus: Permukiman Danau Seha Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.” Jurnal Perspektif Arsitektur Volume 9

No.2 Desember. (https://scholar.google.co.id, diakses tanggal 29 November 2016), 2014.

[6] Muliawan, I., W. “Aplikasi Teknologi Bambu Sebagai Dinding Desa Penglipuran Kabupaten Bangli.” Paduraksa, Volume 3 Nomor 1, Juni. (https://scholar.google.co.id,

diakses tanggal 29 November 2016), 2014. [7] Prianto, E. “Rumah Tropis Hemat Energi Bentuk Kepedulian Global Warming.”

Riptek, Vol. I No. I, November, Hal: 1-10. (https://scholar.google.co.id, 29 November 2016), 2007. [8] Titisari, E., Y., Triwinarto, J., & Suryasari, N. “Konsep Ekologis pada Arsitektur di Desa

10 N0 2, Desember. (https://scholar.google.co.id, diakses tanggal 29 November 2016), 2012. [9] Trianingsih, L., & Hidayah, R. “Studi Perbandingan Efektivitas Material Bambu Dan Bat u Bata Sebagai Konstruksi Dinding.” Inersia, Vol. X No. 1, Mei. (https://scholar.google.co.id, diakses tanggal 29 November 2016), 2014.

[10] Wahyudi, A. “Perancangan Bangunan Tradisional Sunda Sebagai Pendekatan Kearifsn Lokal Ramah Lingkungan Dan Hemat Energi. ” Proceeding PESAT (Psikologi,

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Ekonomi, Sastra, Arsitektur & Teknik Sipil), Vol. 5 Oktober Bandung, 8-9 Oktober. https://scholar.google.co.id (29 November 2016), 20

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Penentuan dan Perbandingan Nilai Volume Air Pada Kondisi Tenang dan Berfluktuatif Menggunakan Sensor Pelampung

Galih Setyawan

Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia Email : galih.setyawan@ugm.ac.id

Nur Fitri Apsari

Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Indonesia Email : nurfitriapsari@gmail.com

Abstract —Telah dilakukan penelitian mengenai Penentuan dan Perbandingan Nilai Volume Air Menggunakan Sensor Pelampung Bahan Bakar. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan volume dan melakukan perbandingan volume air pada kondisi yang berbeda yaitu tenang dan berfluktuatif. Sensor yang digunakan adalah sensor pelampung bahan bakar. Sensor pelampung akan membaca ketinggian level air yang selanjutnya akan

dikonversi menjadi nilai volume. Terdapat tiga titik yang diuji, yaitu titik A, B dan C. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa rata-rata error ketika air dalam kondisi tenang dan berfluktuatif secara berturut-turut adalah 3,13% dan 3,28%. Titik C memiliki selisih rata-rata eror kondisi tenang dan berfluktuatif tertinggi dibandingkan dengan titik yang lain yaitu sebesar 0,86%.

Keywords — Volume Air, Sensor Pelampung

I. PENDAHULUAN

Sensor pelampung bahan bakar merupakan sensor yang banyak digunakan pada kendaraan bermotor. Sensor ini biasanya digunakan untuk mengetahui volume bahan bakar dalam tangki penyimpanan bahan bakar. Namun,kebanyakan penunjukkan bukan dalam bentuk milliliter atau liter, akan tetapi berupa simbol digit atau jarum. Proses pembacaan didasarkan pada pergerakan sensor pelampung. Pelampung tersebut terhubung dengan variable resistor yang disebut potensiometer [1].

Pelanggan bahan bakar pada umumnya tidak mengetahui secara pasti jumlah nyata bahan bakar yang dibeli walaupun pelanggan meminta dengan jelas, sebagai contoh meminta 2 liter. Hal ini bisa saja terjadi karena indikator bahan bakar berupa simbol digit atau jarum. Pelanggan akan lebih nyaman dan percaya apabila indikator dalam bentuk angka milliliter atau liter. Hal ini didukung karena ada pemberitaan dimedia massa bahwa terjadi penipuan

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Penelitian ini juga merupakan lanjutan dari penelitian sebelumnya yang membahas mengenai pengukuran level zat cair berfluktuasi dengan sensor ultrasonic dan pelampung bensin [2]. Dalam penelitian ini juga akan dibahas secara singkat mengenai nilai ketidakpastian pengukuran pada sampel yang telah ditentukan di titik A, B dan C.

II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sensor pelampung bahan bakar, akuarium sebagai tempat percobaan dan pompa sebagai pemicu air berfluktuatif. Selain itu juga digunakan standar ketinggian penggaris yang telah dikalibrasi. Mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Uno dan penampil antarmuka menggunakan Labview dan LCD. Gambar 1 menunjukan bentuk dari sensor pelampung yang digunakan dan gambar 2 menunjukkan diagram blok keseluruahan sistem.

Gambar 1. Sensor Pelampung Bahan Bakar [2]

Gambar 2. Blok Keseluruhan Sistem

Sensor pelampung yang biasanya digunakan dengan posisi dibawah, pada percobaan ini dipasang di atas. Hal ini dilakukan untuk mempermudah dalam masalah teknis. Gambar 3 menunjukkan desain dari penelitian yang dilakukan. Dari gambar dapat terlihat tiga titik

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017 Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Sensor

Arduino Uno

LCD 16x2

Gambar 3. Desain Penelitian yang dilakukan

Persamaan yang digunakan untuk menentukan error ditunjukkan pada persamaan 1. Persamaan untuk ketidakpastiannya ditunjukkan pada persamaan 2.

Error = (Standar-Uji)/Standar x 100%

1 =Std/√n U

Persamaan 2 menunjukkan ketidakpastian pengulangan yang dilakukan dalam percobaan ini. Setiap data diambil sebanyak 100 kali pengambilan data.

2) Hasil dan pembahasan Dalam penelitian ini masih banyak kekurangnnya, terutama mengenai standar yang

digunakan. Standar yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggaris yang telah dikalibrasi. Penggaris digunakan sebagai standar untuk mengukur ketinggian air. Dari hasil kalibrasi di balai Yogyakarta diketahui bahwa ketinggian yang digunakan dalam penelitian masih sesuai. Penunjukkan untuk ukuran 0-10 cm adalah 10 cm. Akan tetapi bila ke atas, misal 0-20 cm, terbacanya adalah 20,10 dan seterusnya. Standar ideal yang digunakan untuk volume salah satunya adalah gelas ukur. Dalam penelitian ini mencoba untuk melakukan pendekatan dengan cara menentukan ketinggian dan kemudian dicari nilai volumenya.

Antarmuka yang digunakan untuk menunjukkan hasil penelitian adalah dengan menggunakan software Labview . Gambar 4 menunjukkan diagram blok di Labview dan gambar 5 menunjukkan tampilan antarmukanya. Dari gambar 5 dapat terlihat grafik dan juga posisi air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa grafik dapat menyesuaikan pola naik turun ketika pelampung dikondisikan bergerak oleh gerakan air.

Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017

Gambar 4. Blok diagram antarmuka menggunakan software Labview

Gambar 5. Antarmuka pada tampilan Labview