Model Empiris
3.1 Model Empiris
Kebijakan tentang BPR dan UMKM, baik yang dikeluarkan oleh bank sentral atau pemerintah daerah, dapat mempengaruhi kuantitas pinjaman yang disalurkan oleh BPR. Untuk itu, analisis tentang kontribusi BPR terhadap upaya pengurangan kemiskinan daerah dalam penelitian ini akan mempertimbangkan pengaruh dari kebijakan-kebijakan tersebut.
Model empiris dari penelitian ini merupakan replikasi dari model penelitian Levine dan Zervos (1996). Levine dan Zervos berupaya menjelaskan tentanghubungan empiris antara pasar saham dan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan regresi
two stage least squares (2SLS). Variabel predetermined pertumbuhan pasar modaldigunakan untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Variabel predetermined adalah variabel yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Nilai sekarang dan nilai lag dari
variabel predetermined tidak mempengaruhi error term dalam model. Variabel predetermined seringkali digunakan sebagai variabel instrumen dalam regresi 2SLS. Herger, Hatler dan Lobsiger (2007)juga menggunakan variabel predetermined dalam penelitian tentang faktor-faktor yang menentukan pertumbuhan sektor keuangan suatu negara. Variabel predetermined yang mereka gunakan untuk menjelaskan pertumbuhan sektor keuangan adalah sejarah kolonial, budaya, dan kondisi geografi.
Variabel predetermined bertindak sebagai variasi eksogen yang tidak terkorelasi dengan komponen stokastik dari variabel endogen pertumbuhan sektor keuangan. Oleh karena itu, pertumbuhan sektor keuangan dapat diestimasi dengan menggunakan 2SLS. Penelitian ini juga menggunakan regresi 2SLS. Pada tahap pertama, variabel endogen Variabel predetermined bertindak sebagai variasi eksogen yang tidak terkorelasi dengan komponen stokastik dari variabel endogen pertumbuhan sektor keuangan. Oleh karena itu, pertumbuhan sektor keuangan dapat diestimasi dengan menggunakan 2SLS. Penelitian ini juga menggunakan regresi 2SLS. Pada tahap pertama, variabel endogen
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahwa kebijakan tentang BPR dan UMKM, baik kebijakan bank sentral maupun peraturan daerah, adalah variabel eksogen. Artinya, kebijakan-kebijakan tersebut tidak terpengaruh oleh aset BPR. Dummy peraturan daerah dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan secara tidak langsung melalui perkembangan BPR. Dummy kebijakan bank sentral juga dapat mempengaruhi tingkat kemiskinan secara tidak langsung dengan cara meningkatkan aset BPR. Skema ini ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Burnside dan Dollar (1997). Dalam penelitian mereka tentang hubungan antara bantuan asing, kebijakan ekonomi, dan pertumbuhan per kapita, asumsi yang digunakanadalah bahwa kebijakan tidak terpengaruh oleh bantuan atau pertumbuhan.
Estimasi regresi dilakukan dengan menggunakan teknik data panel. Pendekatan standar dari estimasi 2SLS dengan data panel terdiri atas dua tahap, yaitu(Wooldridge, 2009): 1) menggunakan transformasi fixed effects atau first difference untuk mengeliminasi efek yang tidak terobservasi dari persamaan yang akan diestimasi, dan
2) menggunakan variabel instrumen sebagai variabel endogen di dalam persamaan di tahap kedua.Penelitian ini menggunakan estimator fixed effects dalam estimasi karena terdapat banyak unit daerah yang berbeda dalam data yang digunakan dan tiap unit memiliki intersep yang berbeda.
Tahap pertama dari regresi 2SLS dalam penelitian ini menggunakan model empiris sebagai berikut:
dimana adalah aset rural bank di daerah; adalah variabel dummy untuk peraturan daerah tentang pembentukan lembaga penjaminan kredit daerah; adalah variabel dummy untuk peraturan daerah tentang perkembangan BPR; adalah variabel dummy untuk peraturan daerah tentang perkembangan UMKM;
adalah variabel dummy untuk kebijakan bank sentral tentang APEX BPR; dan
adalah variabel dummy untuk peraturan bank sentral di tahun 2004 yang mewajibkan bank sentral untuk menyalurkan kredit bagi UMKM. Tahap kedua, secara empiris, menginvestigasi apakah perkembangan BPR memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan daerah. Persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut:
adalah produk domestik regional bruto per kapita, adalah koefisien dari
adalah jumlah penduduk miskin di suatu daerah,
, adalah variabel-variabel kontrol,
, adalah vektor koefisien dari variabel-variabel , � adalah intersep spesifik dari suatu daerah ( i =1….n), dan � adalah error term .