Latar belakang
1. Latar belakang
Permasalahan ekonomi di Indonesia sangatlah banyak seperti; penanggulangan kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran serta pertumbuhan ekonomi. Permasalahan yang kami sebutkan merupakan prioritas utama untuk diselesaikan pemerintah Indonesia. Kemiskinan merupakan hal yang menakutkan bagi sebuah Negara. Masyarakat miskin seringkali dekat dengan kebodohan. Secara sederhana hal ini terlihat dari tingkat pendidikan yang dimilik oleh masyakat miskin cenderung ada di lapisan bawah. Untuk mengakses pendidikan yang lebih tinggi membutuhkan effort yang lebih keras.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik(BPS) 2015 Kemiskinan absolute di Indonesia berada di kisaran 11.1 % atau sebesar 29 juta penduduk masuk kategori ini. Sedangkan untuk kota depok berdasarkan data Bappeda 2015 tingkat kemiskinan di kota Depok sebesar 2.18% atau 45.913 orang masuk dalam kategori ini. Tingkat kemiskinan dikota depok secara average lebih rendah 9 % dari tingkat kemiskinan nasional.
Kegiatan tridharma perguruan tinggi ialah Pendidikan, Penelitian dan pengabdian masyarakat. Prodi perbankan bersama para dosennya bertekad menjalankan salahsatu fungsi tri dharma PT yaitu pengabdian masyakarat. Hal pertama yang kami lakukan ialah melakukan penelitian terhadap pola pengelolaan keuangan masyakat miskin di desa binaan milik Program studi Administrasi keuangan dan Perbankan Program Vokasi UI. Pengelolan keuangan merupakan hal dasar yang harus dimiliki oleh manusia. Sederhananya ialah sejauh mana manusia dapat mengelola pendapatan dan pengeluarannya. Kegiatan ini dilakukan agar didapatkan pemetaan yang tepat terhadap masalah yang ada sehingga solusinya menjadi benar.
583 | Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017
2. Tinjauan Literatur
Manajemen keuangan pribadi adalah seni dan ilmu mengelola sumber daya (money) dari unit individual/rumah tangga (Gitman, 2002). Dalam proses pengelolaan manajemen keuangan pribadi perlu dibuat dalam langkah yang sistematis. Langkah awal yang tepat ketika mengelola uang pribadi yang ialah sejauh mana seseorang itu mempunyai pemahaman tentang literasi keuangan. Menurut Chen dan Volpe dalam (Rita & Santoso, 2015) mendefinisikan literasi keuangan sebagai pengetahuan untuk mengelola keuangan dalam pengambilan keputusan keuangan. Sedangkan menurut Lusardi ( 2007) Literasi keuangan dapat diartikan sebagai pengetahuan keuangan, dengan tujuan mencapai kesejahteraan
Sedangkan Krishna, Rofaida, & Sari(2010) menjelaskan bahwa Literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan), kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan ( miss-management ) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Keterbatasan finansial dapat menyebabkan stress, dan rendahnya kepercayaan diri. Memiliki literasi keuangan, merupakan hal vital untuk mendapatkan kehidupan yang sejahtera, dan berkualitas.
3. Metodologi
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2009) metode deskriptif analisis ialah metode yang bertujuan mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap suatu obyek penelitian yang diteliti melalui sampel atau data yang telah terkumpul dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.. Populasi ialah sekumpulan unit (biasanya orang, objek, transaksi atau kejadian yang ingin dipelajari). Sedangkan sampel ialah subset unit-unit dari suatu Populasi (McClave, Benson, & Sincich, 2011). Lokasi Penelitian ini bertempat di Kelurahan Depok Lama di RT 01,02 dan 03. Dengan mempertimbangkan populasi dan mengingat keterbatasan waktu yang ada, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik Non Probabilty sampling. Non Probabilty sampling ialah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2009). Teknik sampel ini meliputi: sampling sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh, snowball .” Dari beberapa teknik Non Probabilty sampling maka penulis memutuskan mengambil teknik purposive agar kebutuhan minimal sampel dari terpenuhi. Purposive sampling ialah cara memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang dibutuhkan, sehingga perwakilannya terhadap populasi dapat dipertanggungjawabkan.
584 | Prosiding Semnas FPTVI Bali 2017
4. Hasil dan Pembahasan
Pada bagian ini akan dijelaskan dari hasil penelitian yang telah kami lakukan:
4.1. Aspek Demografi
4.1.1. Jenis Kelamin Pada bagian ini akan digambarkan karakteristik jenis kelamin masyarakat binaan kami .