Manfaat Emosional/Citra yang Diperoleh Konsumen Warung Kopi

Tabel 2: Manfaat Emosional/Citra yang Diperoleh Konsumen Warung Kopi

No

Manfaat Emosional/Citra

Skor

1 Rasa bangga (prestigous) 4,29

2 Keindahan dan kepuasan dalam hidup ini ditentukan oleh 4,19 2 Keindahan dan kepuasan dalam hidup ini ditentukan oleh 4,19

3 Senang dapat minum-minum di warung kopi yang harganya 4,09 relatif mahal Rata-rata manfaat yang diperoleh

4,19 Sumber : Samwil, 2013, hal 65

Ketiga, gaya hidup seseorang dapat berpengaruh terhadap loyalitas kepada warung kopi. Syurmansyah (2013:55) melakukan penelitian dengan mengambil sampel sebanyak 125 orang pengguna warung kopi di Banda Aceh, dan menemukan bahwa gaya hidup konsumen warung kopi mempunyai koefisien jalur sebesar 0,242 (ρ≤ 0.000) dengan

loyalitas mereka kepada warung kopi. Penelitian tersebut juga mendokumentasikan bahwa konsumen warung kopi senang menghabiskan waktunya di warung kopi dengan skor rata- ratanya adalah 4,27 skala Likert (skor maksimum 5), tertarik tentang issue-issue yang terkait dengan makanan dan minuman (skor rata-rata = 4,17), senang beropini tentang warung kopi (skor rata-rata = 4,30), kemudian diikuti oleh loyalitas mereka untuk duduk- duduk dan minum-minum di warung kopi dengan skor rata-ratanya adalah 4,39 skala Likert (skala maksimumnya adalah 5). Tabel berikut ini memperlihatkan skor rata-rata gaya hidup konsumen warung kopi di Banda Aceh.

Tabel 3: Gaya Hidup Konsumen Warung Kopi di Ukur Melalui Perspektif Aktivitas, Minat dan Opini

Opini Skor

(interest)

Pada setiap waktu

Menganggab 4,21 senang menghabiskan

4,49 Tertarik kepada 4,19

warung kopi sebagai wakttu di warung kopi,

issue-issue

tempat mempererat restauran atau warung

yang berkenaan

silaturahmi lainnya

dengan usaha

makanan

Diwaktu luang (liburan) 4,12 Menyenangi

Seharusnya 4,20 mengunjungi usaha

pemerintah terkait dengan makanan

berbagai jenis

menciptakan kondisi dan minuman

minuman

yang kondusif untuk pengembanagn bisnis usaha makanan

Berteman dengan orang- 4,19 Senang kepada 4,13 Tertarik kepada 4,49 orang yang

informasi yang menghabiskan waktunya

minuman dan

terkait dengan bisnis duduk di warung kopi Rata-rata

makanan lokal

Sumber : Samwil, 2013, hal 65

Keempat, kualitas pelayanan yang diberikan juga dapat mempengaruhi loyalitas konsumen. Hasil studi pengolahan lebih lanjut dari hasil penelitian Mahdani (2013) menemukan bahwa kepuasan konsumen warung kopi mempengaruhi loyalitas mereka kepada warung kopi Solong. B esarnya koefisien beta adalah 0,434(ρ≤ 0.000). Konsep loyalitas dalam studi tersebut menggunakan pendekatan perilaku dan pendekatan sikap. Pada tahun yang sama peneliti Mahdani (2013:61) dengan mengambil sampel sebanyak 100 sampel konsumen warung kopi memperlihatkan bahwa tingkat pelayanan warung kopi Solong kurang begitu baik, artinya hanya mencapai skor 3,92 skala Likert dari 5 skala Likert. Disisi lainnya, tingkat kepuasan konsumen mempunyai skor rata-rata 4,09. Hal ini jika dikaji lebih lanjut adalah menarik sebab disatu sisi kualitas pelayanan belum begitu baik (3,λ2) sedangkan kepuasannya berada dalam rentang “memuaskan” atau (4,09). Berdasarkan temuan ini maka dapat disimpulkan bahwa para konsumen warung kopi Solong di Banda Aceh sudah mempunyai sikap positif sebelumnya (prior attitude) terhadap pelayanan warung kopi tersebut yakni “memuaskan”. Tabel berikut ini menginformasikan kualitas pelayanan warung kopi Solong di Banda Aceh

Tabel 4: Kualitas Pelayanan Warung Kopi

No

Kualitas Pelayanan

Skor

1 Tagible aspek

Rata –Rata skor kualitas pelayanan

Sumber : Mahdani, 2013, hal 61

Kelima, Kepuasan konsumen. Hasil penelitian Samwil (2013) menemukan pengaruh kepuasan konsumen warung kopi terhadap loyalitas mereka terhadap warung kopi, dengan koefisien jalur sebesar 0,26λ (ρ≤ 0.000). Peneliti lainnya, Syurmansyah

(2013) juga menemukan adanya pengaruh kepuasan konsumen warung kopi terhadap loyalitas (0,21 6; ρ≤ 0.000). Dalam konteks penelitian kualitatif, skor tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan warung kopi adalah 4,09 (skor maksimum 5). Temuan ini memperlihatkan bahwa penyedia jasa warung kopi di Banda Aceh di benar-benar memperhatikan kebutuhan konsumennya. Mereka menyediakan berbagai jenis minuman mulai dari kopi ulee kareng (kopi khas Aceh), kopi luwak, kopi gingseng, tek tarik sampai kepada beraneka ragam jus atau berbagai jenis minuman lainnya. Sedangkan menu makanan ringan yang mereka sediakan mulai dari mie dan timpan Aceh sampai kepada empek-palembang. Singkat kata, hampir semua jenis makanan dan minuman sediakan oleh pengelola warung kopi dalam rangka memberikan kepuasan prima kepada (2013) juga menemukan adanya pengaruh kepuasan konsumen warung kopi terhadap loyalitas (0,21 6; ρ≤ 0.000). Dalam konteks penelitian kualitatif, skor tingkat kepuasan konsumen terhadap pelayanan warung kopi adalah 4,09 (skor maksimum 5). Temuan ini memperlihatkan bahwa penyedia jasa warung kopi di Banda Aceh di benar-benar memperhatikan kebutuhan konsumennya. Mereka menyediakan berbagai jenis minuman mulai dari kopi ulee kareng (kopi khas Aceh), kopi luwak, kopi gingseng, tek tarik sampai kepada beraneka ragam jus atau berbagai jenis minuman lainnya. Sedangkan menu makanan ringan yang mereka sediakan mulai dari mie dan timpan Aceh sampai kepada empek-palembang. Singkat kata, hampir semua jenis makanan dan minuman sediakan oleh pengelola warung kopi dalam rangka memberikan kepuasan prima kepada

Tabel 5: Tingkat Kepuasan Pengguna Warung Kopi Solong

1 Menu yang disediakan warung kopi sesuai dengan harapan 4,14

2 Pelayanan yang diberikan oleh kopi sesuai dengan pengharapan 4,02

3 Harga minuman dan makan diwarung kopi terjangkau (sesuai 4,09 dengan harapan)

4 Fasilitas yang tersedia pada warung kopi cukup nyaman 4,11 (memuaskan) Rata-rata tingkat kepuasan pengguna warung kopi

4,09 Sumber : Mahdani, 2013, hal 66

Dari keempat faktor yang dapat ditelusuri penyebab loyalitas konsumen warung kopi, maka faktor manfaat merupakan faktor yang terbesar mempengaruhi loyalitas seseorang kepada warung kopi (0,659), kemudia disusul oleh faktor gaya hidup (0,600), kepuasan (0,434), dan terakhir kualitas pelayanan (0,341). Selanjutnya, kesemua faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen kepada warung kopi dirangkum dalam gambar berikut ini.

p e 0,434

u as an

Loyalitas

Kualitas Pelayanan

Manfaat Emosional/Citra

(duduk duduk

di warung kopi)

Gambar 1: Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas

5. Implikasi Managerial

Konsumen kepada Warung Kopi (Caffee Shop)

Berdasarkan atas temuan beberapa hasil penelitian tersebut maka dapat diambil beberapa implikasi managerial berikut ini: Pertama, hasil studi di beberapa desa di

Kabupaten Aceh Pidie dan Aceh Besar memperlihatkan bahwa faktor gaya hidup merupakan salah satu faktor yang menyebabkan seseorang konsumen menyenangi minum-minum di warung kopi. Berdasarkan temuan ini maka para penyedia jasa dapat memperkuat gaya hidup ini dengan cara menyediakan menu yang lebih disenangi kaum bapak dalam rangka mereka menikmati kopi pagi. Menu tersebut berupa aneka ragam kopi, makanan ringan yang mereka senangi disertai adanya falititas tv yang lebih baik dalam rangka mereka mendengar berita pagi.

Gaya hidup konsumen warung kopi (cara mereka menghabiskan waktu dan pendapatannya, kesenangannya serta ketertarikan untuk beropini) ternyata berpengaruh terhadap loyalitas mereka kepada warung kopi. Berdasarkan temuan tersebut maka penyedia jasa warung kopi hendaknya mendisign interior warung kopi untuk lebih menarik, menyediakan beraneka ragam minuman dan makanan, falitas internet dan lainnya sehingga konsumen warung kopi senang menghabiskan waktunya diwarung kopi, tertarik untuk mendiskusikan berbagai issue-issue seperti issue politik, olah raga atau lainnya serta senang beropini tentang berbagai hal di-warung kopi.

Kedua, beberapa studi membuktikan bahwa manfaat yang diterima konsumen warung kopi, kususnya manfaat emosional seperti rasa berprestise, perasaan mampu mengendalikan diri sendiri (self guidence) dan disiplin dalam manajemen waktu (self

dicipline). Berdasarkan temuan ini maka para penyedia jasa warung kopi juga dapat mempromosikan kepada konsumen bahwa apa yang telah mereka rasakan memang sesuatu realita yang “benar”. Disamping itu juga para penyedia warung kopi menambah fasilitas internet sehingga konsumen lebih lama duduk-duduk di warung kopi disebabkan mereka memerlukan beraneka ragam informasi yang di dapat dari fasilitas internet tersebut.

Ketiga, kualitas pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa warung kopi juga berdampak positif kepada loyalitas konsumen kepada warung kopi. Hasil studi Mahdani

(2013) menemukan bahwa kepuasan konsumen warung kopi mempengaruhi loyalitas mereka kepada warung kopi Solong. Besarnya koefisien beta adalah 0,341(ρ≤ 0.000).

Pada tahun yang sama peneliti Mahdani (2013:61) dengan mengambil sampel sebanyak 100 sampel konsumen warung kopi juga menemukan bahwa tingkat pelayanan warung kopi Solong kurang begitu baik, artinya hanya mencapai skor 3,92 skala Likert dari 5 skala Likert. Oleh karena itu maka para penyedia jasa perlu meningkatkat kualitas pelayanan agar lebih baik, misalnya dengan memperbaiki penampilan pisik warung kopi. Beberapa warung kopi modern pada waktu sore dan malam hari, kususnya di waktu akhir pekan (weekend) penuh sesak sehingga ada konsumen yang sulit medapatkan tempat parkir. Selanjutnya, dengan semakin banyaknya para mahasiswa yang duduk di warung kopi untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) maka penyedia jasa warung kopi modern sebaiknya bukan saja menyediakan fasilitas internet tetapi juga meningkatkan kapasitasnya.