“Dana untuk buat kegiatan adalah kolektif artinya dananya dikumpul secara bersama, walaupun teman2 mengumpulkannya dari hasil mengamen, tapi
mereka bisa menyisihkan hasil ngamennya untuk membuat suatu gigs, biasanya sich seperti itu………. Nahhhhhh…………… Sekarang ini teman2 street punk
juga berusaha membangun kolektif yang tidak harus lagi mengumpulkan uang dari hasil mengamen saja, tetapi juga sudah mulai dibuat dengan cara iuran.
Akan tetapi bagaimana seorang punkers itu tidak melihatnya sebagai unsur paksaan, karena tidak ada unsur paksaan di dalam hal ini. Namun kita
berusaha membuat pendekatan kepada teman-teman. Jadi kita jelaskan bahwa cara itu adalah bentuk dari solidaritas dan kepedulian teman-teman. Pada
akhirnya mereka setuju dan banyak yang memberikan iuran. Tapi kurang etis juga kalo dibilang iuran…..lebih baik dibilang kontribusi lah. Jadi tidak ada di
belakang nantinya yang akan berbicara mengenai hal yang sensitif seperti uang ini, jadi disini juga ditempah proses kedewasaan seseorang dalam menanggapi
hal ini….tapi semuanya juga bisa dalam bentuk lain lohhh……tidak harus melulu uang….artinya seorang punkers tidak hanya menyumbang dalam bentuk
uang tetapi juga bisa kontribusi2 lainnya seperti ide, tenaga, dll.”
Di luar daripada acara komunitas street punk, biasanya komunitas ini tidak akan mengikuti acara-acara yang tidak diorganizir secara D.I.Y, karena bagi mereka mengikuti
acara-acara musik yang tidak diorganizir secara D.I.Y sama saja dengan mencari ketenaran dan popularitas padahal orientasi para punkers ini bukanlah mencari ketenaran
seperti yang dituturkan oleh Reza
132
“tapi personil kami, Gunawan itu sudah tidak di Medan lagi, dia sudah pulang ke Jawa. Karena dia sebenarnya orang Jakarta. Kemarin dia kuliah di
STIKPE…karena kuliahnya sudah selesai, makanya dia sekarang pulang ke Jakarta. Akhirnya dibantuin ama teman-teman juga sekarang menggantikan
posisi dia sebagai pemain bass. Biasanya memang begitu,,,,jadi kalo personil qta lagi kosong….teman2 pada bantuin…. jadi band itu tidak permanen, tetapi
informan penulis.
4.1.1.2 Band-Band Street Punk Kota Medan dan Hasil Karyanya
Seperti band dari Reza informan penulis yang bernama ATOMIC BOMBING CONSPIRACY ABC, memiliki personil 4 orang yaitu, Noni drum, Gunawan Bass,
Keke Gitar dan Reza Vocal.
132
Hasil wawancara di Pendopo USU saat acara “Medan for Punk’s” pada tanggal 16 Mei 2010, Pukul 20.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
lebih bersifat fleksibel…..karena emang orientasi street punk bermusik itu bukan untuk popularitas, tapi hanya sebagai media penyampaian, jadi dari
lirik2 musik yang qta bawa, qta juga bisa belajar bahwa punk itu adalah protes,….dan protes yang kita lakukan bisa melalui musik, tapi gak sekedar
musik aja, tapi juga pada gerakan-gerakan yang lain.”
133
Gambar 87. Perform band Reza, Atomic Bombing Conspiracy
Band-band street punk biasanya melakukan aktivitas latihan di studio-studio yang bisa menerima musik keras, karena ternyata tidak semua studio musik menerima musik
keras seperti yang disampaikan oleh Putra
134
133
Hasil wawancara di rumah informan di Gg. Cinta Rakyat, Simp. Sempakata pada tanggal 26 Mei 2010, pukul 19.00 WIB.
134
Hasil wawancara di rumah informan di Gg. Cinta Rakyat, Simp. Sempakata pada tanggal 26 Mei 2010, pukul 19.00 WIB.
informan penulis. Band Reza sendiri yaitu ATOMIC BOMBING CONSPIRACY ABC biasanya latihan di daerah Titi Kuning yaitu
di ADIKA Studio karena studio ini juga ternyata menyediakan jasa untuk proses rekaman lagu. Studio musik lainnya yang sering dijadikan tempat latihan oleh para punkers ini
antara lain, studio musik JG di Jl. Jamin Ginting, daerah Padang Bulan, studio musik Lowrey di Jl. Jamin Ginting Simp. Kampus USU, Padang Bulan, studio musik Seventeen
di Jl. Sei Wampu, Medan Baru.
Universitas Sumatera Utara
Hampir setiap hari kita dapat melihat aktifitas pemusik punk di studio tersebut. Biasanya mereka datang secara berkelompok ataupun perseorangan. Untuk yang datang
berkelompok biasanya bertujuan untuk latihan musik bersama. Membawakan lagu-lagu punk hasil ciptaan mereka sendiri ataupun memainkan lagu-lagu band punk lain yang
sudah populer.
135
Komunitas street punk kota Medan, biasa mengamen di Patimpus, Sei Kambing, Aksara, Juanda, Griya, Ayahanda, Titi Kuning, Brayan, dan Bilal. Lagu-lagu yang biasa
Hasil-hasil karya komunitas street punk kota Medan dalam bermusik selain semakin banyaknya gigs acara musik yang digelar oleh komunitas ini, semakin banyak
pula band beraliran punk serta banyaknya album-album yang mereka keluarkan. Adapun beberapa contoh album yang berhasil penulis dapatkan adalah: album kedua band Reza,
Atomic Bombing Conspiracy ABC dengan judul album Atom Conspiracy, album keempat band SPR berjudul , album ketiga band Ari yaitu War Error dengan judul album
Revolution Must Go On, dan album ketiga band Tulank, RKA dengan judul album RiotKeosAnarchy.
Band-band komunitas street punk saat ini yang berhasil penulis dapatkan selama melakukan penelitian ini diantaranya adalah SPR Street Punk Rockers, Atomic Bombing
Conspiracy ABC, War Error, Gedebag Gedebug, Sipil Chaos, Batak Chaos, Marhaen, RKA, SBS Riot, ANEKDOT, Mass Control, Indonesia Bersatu, Obrak Abrik, dan lain-
lain.
4.1.1.3 Aktivitas Mengamen