2.3.3.5 Scene Punk Kota Malang
Di kota Malang sendiri, terbentuklah komunitas Total Suffer Community T. S. C
61
Perkembangan rock underground di Bali dipelopori oleh komunitas 1921 Bali Corpsegrinder
yang menjadi motor penggerak bagi kebangkitan komunitas rock underground di Malang sekitar tahun 1995-an. Anggota-anggota komunitas ini terdiri dari berbagai
macam musisi dari berbagai aliran musik underground. Adapun konser yang pertama sekali diselenggarakan oleh komunitas ini adalah “Parade Musik Underground” yang
diselenggarakan di Gedung Sasana Asih YPAC pada tanggal 28 Juli 1996 dengan menampilkan band-band lokal Malang seperti Bangkai grindcore, Ritual Orchestra
black metal, Sekarat death metal, Knuckle Head punk hardcore, Grindpeace industrial death metal, No Man’s Land punk, The Babies punk, dan juga band-band
asal Surabaya yaitu Slowdeath grindcore serta The Sinners punk. Untuk fanzine, kota Malang mempunyai fanzine bernama Mindblast zine yang
diterbitkan oleh dua orang anggota komunitas ini bernama, Afril dan Samack pada akhir tahun 1995. Untuk label records dapat disebut Confused Records yang ternyata dapat
bertahan hingga sekarang ini.
2.3.3.6 Scene Punk Bali
62
61
di kota Denpasar. Nama 1921 sebenarnya diambil dari durasi siaran sebuah program musik underground mingguan di radio Cassanova, Bali yang
berlangsung dari pukul 19.00 hingga 21.00 WITA. Ikut eksis di dalamnya antara lain adalah Dede Suhita, Putra Pande, Age Grindcorner dan Sabdo Moelyo. Dede adalah
http:www.jakartabeat.netmusik151-sejarah-komunitas-punk-jakarta-bagian-3.html
62
http:www.jakartabeat.netmusik151-sejarah-komunitas-punk-jakarta-bagian-3.html
Universitas Sumatera Utara
editor fanzine Megaton yang terbit di kota Yogyakarta. Putra Pande adalah salah satu pionir webzine Indonesia dan pelopor adanya webzine sejak tahun 1998 yaitu
Corpsegrinder kini bernama Aronexia Orgasm. Age adalah pengusaha distro yang pertama di Bali. Moel adalah gitarisvokalis band Eternal Madness yang aktif menggelar
konser-konser underground disana.
Pada awal tahun 1996, komunitas ini pecah dan masing-masing individunya berjalan sendiri-sendiri. Moel bersama EM Enterprise menggelar acara underground
besar pertama di Bali bernama “Total Uyut” di GOR Ngurah Rai, Denpasar. Band-band Bali yang tampil diantaranya adalah Eternal Madness, Superman is Dead, Pokoke,
Lithium, Triple Punk, Phobia, Asmodius hingga Death Chorus sedangkan untuk band- band dari luar Bali adalah Grausig, Betrayer Jakarta, Jasad, Dajjal, Sacrilegious, Total
Riot Bandung dan Death Vomit Yogyakarta. Konser ini sukses dan ditonton oleh sekitar 2000 orang dan hingga kini menjadi salah satu festival rock underground tahunan
di sana. Band Superman Is Dead adalah salah satu band yang sukses besar di blantika musik tanah air. Band ini beranggotakan Boby Cool vocal dan gitar, Eka Rock bass
dan Jerinx drum. Mereka malah menjadi band punk pertama di Indonesia yang dikontrak selama 6 album oleh label Sony Music Indonesia
63
63
. Adapun band-band indie masa kini yang tetap berkarir diantaranya adalah Navicula, Postmen, The Brews,
Telephone, Blood Shot Eyes dan Eternal Madness. Memasuki era 2000-an perkembangan indie Bali semakin tampak. Kesuksesan band Superman is Dead memberikan inspirasi
bagi band-band Bali lainnya untuk berusaha lebih keras lagi dalam membawa underground di Bali menuju kesuksesan. Untuk mendukung band-band Bali tersebut,
http:www.jakartabeat.netmusik151-sejarah-komunitas-punk-jakarta-bagian-3.html
Universitas Sumatera Utara
salah satu personil band Superman is Dead yaitu Jerinx drummer dan beberapa teman- temannya membuka The Maximum Rock n’ Roll Monarchy biasa disebut The Max,
sebuah pub musik yang berada di jalan Poppies, Kuta. Di tempat ini juga sering diadakan event rock underground.
Gambar 53.Gambar Poster Tour Superman Is Dead
Gambar 54. Salah satu poster acara menampilkan Superman is Dead dengan bintang tamunya adalah group band Seringai
Universitas Sumatera Utara
Komunitas-komunitas punk di Indonesia sendiri memiliki perbedaan-perbedaan yang cukup signifikan baik dari ideologi, musik maupun gaya fashionnya. Misalnya,
komunitas punk di Bandung memiliki perbedaan dengan komunitas punk di Jakarta dimana komunitas punk bandung lebih dipengaruhi oleh band-band punk dari Amerika
yang terlihat dari musik maupun gaya fashion yaitu; memakai kaos, sepatu vans, kepala botak dan rambut cepak. Sedangkan komunitas punk di Jakarta lebih dipengaruhi oleh
band-band punk yang berasal dari Inggris yang juga terlihat dari musik dan gaya fashion yaitu gaya dandanan rambut mohawk, spiky hair, kalung rantai, jaket kulit dan sepatu
boots.
64
64
Pada akhir tahun 1995, komunitas punk mulai mengenal medium musik melalui compact disc CD. Toko-toko kaset masa itu mulai mendistribusikan CD-CD punk yang
sebelumnya tidak ditemukan. Para punkers yang tertarik mengkonsumsi CD tersebut biasanya akan berpatungan untuk mendapatkannya, dengan harga berkisar diantara 40-50
ribu Rupiah. Ada juga cara lain untuk mendapatkan produk-produk punk dari luar negeri, yaitu
mail order. Mail order ini bersifat tradisional dengan cara mengirim surat dengan berisikan uang pesanan yang dibungkus oleh kertas karbon. Melalui mail order dan
katalog-katalog pemesanan dari record label musik punk luar negeri, komunitas- komunitas punk di Indonesia dapat menjangkau begitu banyak band-band punk yang
tidak pernah terdengar sebelumnya. Adapun record label dan katalog-katalog tersebut merupakan sesuatu yang begitu eksklusif bagi seorang individu punk pada masa itu.
http:www.jakartabeat.netmusik151-sejarah-komunitas-punk-jakarta-bagian-3.html
Universitas Sumatera Utara
Masuknya zine majalah alternative Profane Existence dari Amerika ke komunitas punk Indonesia memberikan pengetahuan mengenai pergerakan politik
komunitas punk di luar negeri dengan ideologi anarkisme. Setidaknya terdapat dua pengaruh penting setelah masuknya zine tersebut. Pertama, masuknya unsur-unsur politik
yaitu anarkisme ke dalam perkembangan sejarah komunitas punk di Indonesia. Kedua, bertambahnya pengetahuan mengenai kebutuhan akan sebuah media komunikasi antar
sesama punk. Ari Idiots
65
65
Ari Idiots merupakan salah satu personil band The Idiots yang merupakan salah satu pelopor pergerakan punk di Jakarta. Diambil dari http:www.jakartabeat.netmusik154-sejarah-komunitas-
punk-jakarta-bagian-3.html
yang merupakan salah satu pelopor untuk menciptakan media zine ini mengatakan:
“era-era 97 itu ngedorong gua membuat sesuatu yang namanya zine, kalo gak salah gua juga dapat zine fotokopian yang namanya Sika Apara dari Finland. Ibaratnya zine yang benar-benar
bentuknya kayak sampah yang potong tempel kemana-mana, gila-gilaan, hitam dan pekat, ukurannya juga A5. tapi hal itu ngedorong gua untuk wah keren juga nih bikin kayak gini,
emang sebelumnya dari kontak-kontak an, order-orderan itu juga gua ngejalanin….”
Selain masuknya informasi dan pengetahuan punk di luar negeri melalui mediated contact, pada saat yang bersamaan mulai terjalin hubungan direct contact dengan
komunitas punk di luar negeri. Direct contact berjalan melalui hubungan interaksi surat- menyurat dengan cara tradisional menggunakan jasa kantor pos. Alamat-alamat band atau
records label punk luar negeri ini didapatkan melalui zine seperti Profane Existence. Akhirnya, intensitas interaksi punk di Indonesia dengan punk luar negeri semakin
bertambah dengan merebaknya internet di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Pada pertengahan tahun 1990-an aliran anarcho punk mulai masuk ke Indonesia. band-band dari Skandinavia dibawah label Distortion Records dan label Amerika seperti
Havoc Records memberikan warna dan dinamika baru bagi perkembangan punk di Indonesia. Musik Hardcore punk dan Crusty mulai dimainkan oleh band-band punk
dimana band-band tersebut membawakan lagu-lagu dengan lirik-lirik lagu yang lebih eksplisit yang mengandung nilai-nilai ideologi anarkisme, seperti anti negara dan
menentang kapitalisme.
2.3.4 Masuknya Komunitas Street Punk ke Kancah Politik