Gambar 117. Contoh isi zines
4.1.4 Eksistensi Komunitas Street Punk Kota Medan di Bidang-Bidang Lainnya
Kegiatan-kegiatan lainnya yang sering dilakukan oleh komunitas street punk kota Medan biasanya berhubungan dengan aksi protes sosial, seperti aksi turun ke jalan-jalan,
aksi demonstrasi menentang pemerintahan yang tidak pro kepada rakyatnya terutama masyarakat dari golongan bawah.
“qta juga pernah menyelenggarakan Momentum Hak Asasi Manusia pada bulan Desember tahun lalu…..seminggu itu ada aktivitas mulai dari aksi,
kampanye tentang hak asasi manusia, kampanye tentang Food Not Bombs, Musik, Diskusi publik, Nonton Bareng. Jadi gerakan qta sekarang
ini lebih fariatif…tidak monoton hanya musik saja.”
142
142
Hasil wawancara dengan Ari di rumah informan di Gg. Cinta Rakyat, Simp. Sempakata pada tanggal 26 Mei 2010, pukul 19.00 WIB.
Beberapa contoh eksistensi komunitas street punk kota Medan dalam gerakan atau
aksi, diantaranya adalah:
Universitas Sumatera Utara
• Kampanye Food Not Bombs, diadakan pada tanggal 23 Februari 2010, aksi ini
adalah aksi protes dimana sejarahnya dimulai dari masa pasca Perang Dunia II, jadi ada beberapa kelompok yang berasal dari kalangan aktivis bagaimana dalam merealisasikan
kampanye anti perang dalam arti agar perang bisa berhenti dan alokasi pemerintah yang mengalokasikan dana untuk pembelian senjata bisa berhenti. Padahal pada pasca Perang
Dunia II sedang terjadi masa krisis pangan yang cukup parah. Maka para aktivis berusaha mengkampanyekan bentuk aksi protesnya kepada pemerintah dengan cara melakukan
aksi Food Not Bombs ini. Aksi tersebut adalah kampanye dengan cara membagikan makanan kepada masyarakat pinggiran kota, anak-anak jalanan. Akan tetapi, selain
membagikan makanan, kampanye itu juga membagi selebaran-selebaran tentang hak-hak asasi manusia HAM, anti perang dan lain sebagainya. Ari
143
“Apalagi di Indonesia….. secara logika, Indonesia ini negara kaya tetapi kenapa bisa negara sekaya ini, masyarakatnya banyak yang kelaparan
dan miskin, busung lapar, gizi buruk, nahhhh….. menurut saya tidak ada logikanya hal itu bisa terjadi kalau semuanya bisa saling berbagi. Dan
pemerintah sendiri pada masa sekarang ini malah lebih sering mengalokasikan dananya ke senjata, pesawat tempur, tank, dan untuk hal-
hal tak berguna lainnya, padahal disisi lain, rakyatnya masih menderita dan miskin. Artinya, Food Not Bombs itu adalah, aksi protes terhadap
pemerintah tentang hak asasi manusia dan krisis pangan. Semua orang punya hak juga untuk mendapatkan makanan.”
informan penulis menambahkan bahwa:
Gambar 118. Lambang kampanye Food Not Bombs
143
Hasil wawancara dengan Ari di rumah informan di Gg. Cinta Rakyat, Simp. Sempakata pada tanggal 26 Mei 2010, pukul 19.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
• Anti-Otoritarian, diadakan di Bumi Perkemahan, Sibolangit pada tanggal 3-6 Juni
2010. Acara ini berisi workshop musik dan art performance, nobar nonton bareng film dokumenter, diskusi tematik, kampanye Food Not Bombs, berbagai keterampilan,
pameran karya, games, bazar media alternatif, saling berkenalan dan berbagi pengalaman lintas daerah karena acara ini tidak hanya diikuti oleh komunitas street punk Medan saja,
tetapi sampai mengundang komunitas lainnya dari luar Medan bahkan luar Indonesia, dan yang hadir juga tidak hanya komunitas punk saja tetapi juga dari kalangan mahasiswa,
buruh, tani, nelayan, komunitas musik lainnya, komunitas seni, dan lain sebagainya seperti Instituta Jakarta Singapore, komunitas Atap Alis Jakarta, komunitas
Jurnalistik Filipina, kolektif Akar Hitam Manado, kolektif Taring Padi Yogyakarta.
Gambar 119. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Acara Nobar nonton bareng film dokumenter
Gambar 120. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Ngelapak menjual zines dan merchandise serta kaset-kaset punk
Universitas Sumatera Utara
Gambar 121. Merchandise yang dijual di aksi anti-otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010
Gambar 122. Merchandise yang dijual di aksi anti-otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010
Gambar 123. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Workshop D.I.Y membuat barang-barang dari bahan-bahan sampah bersama para punkers dari Amerika Serikat
Universitas Sumatera Utara
Gambar 124. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Hasil karya Workshop barang-barang menggunakan bahan-bahan sampah
Gambar 125. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Memasak perbekalan bersama para punkers dari Amerika Serikat
Gambar 126. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Workshop menyablon bersama Beck dan Tulank
Universitas Sumatera Utara
Gambar 127. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Workshop menyablon bersama Beck dan Tulank
Gambar 128. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Workshop membuat barang-barang dari bahan-bahan sampah bersama punkers-punkers dari luar negeri seperti Singapore dan
Taiwan
Gambar 129. Aksi Anti-Otoritarian, Bumi Perkemahan Sibolangit, 3-6 Juni 2010. Panitia aksi anti- otoritarian bersama para punkers-punkers dari negara lain seperti Taiwan, Malaysia, Singapore, Amerika
Serikat
Universitas Sumatera Utara
Adapun gambaran besar acara yang berhasil penulis dapatkan selama acara ini berlangsung adalah:
144
Workshop
Trashwork Instituta, Jakarta
Membangun Infoshop Instituta, Jakarta
Crafty Crap Meniup Dandelion, Bandung
Jurnalistik Yogyakarta
Radical art street propaganda Atap Alis, Jakarta
Kemandirian gigs musik, literature, Food Not Bombs
Kolektif Street Punk Medan
Budidaya hutan bakaumangrove nelayan Medan
Pengorganisiran kelompok non-hirarkis Kolektif Street Punk Medan
Membuat puppet raksasa Kolektif Street Punk Medan
Sablon Kolektif Street Punk Medan
Indie media lokal jurnalistik Filipina
Keputusan konsensus dan memfasilitasi pertemuan
Makassar
Memperbaiki sepeda Yogyakarta
Tabling
Literature zines, pamphlet, film Instituta, Jakarta
Fundraising Instituta, Jakarta
144
Didapatkan dari Reza dan Ari, pada saat penulis berkunjung ke rumah informan pada tanggal 28 Mei 2010 di Gg. Cinta Rakyat, Simp. Sempakata, pukul 15.00 WIB.
Universitas Sumatera Utara
Diskusi
Gender Seksisme Instituta, Jakarta Singapore
Hitchiking Paul and Meat
Anti Peradaban Dandelion, Bandung
Ada apa dengan LSMNGO Kolektif Street Punk Medan
Masa depan gerakan tani Kolektif Street Punk Medan
Ada apa dengan gerakan mahasiswa Medan
Punk dan politik Kolektif Street Punk Medan
Security culture Makassar
Gerilya kota Kolektif Akar Hitam, Manado
Acara Musik
Film Screening
Takalar dan video-video perlawanan lainnya Jakarta,
Makassar dan lain-lain
Gambar 130. Buklet Pekan Anti Otoritarian 2010
• Aksi bersih lingkungan, diadakan di daerah Titi Kuning oleh kolektif Titi Kuning
yaitu menanam 100 lebih bibit pohon Mahoni di sekitar tempat mereka nongkrong yaitu
Universitas Sumatera Utara
di taman trotoar lampu merah Jl. Titi Kuning, Medan.
145
bloosomdiaryyahoo.com Aksi ini sudah menjadi agenda
bulanan komunitas ini seperti yang dikemukakan Reza dalam zines NewKicks issue 2. Dalam zines ini, Reza juga mengajak teman-teman sesama komunitas street punk untuk
lebih peduli lingkungan. Reza juga menyertakan emailnya untuk dapat dikontak oleh teman-teman bila ada yang ingin melakukan aksi bersih lingkungan ini,
.
4.3 Fenomena-Fenomena Yang Terjadi Dalam Komunitas Street Punk Kota
Medan
Banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi di dalam komunitas street punk, khususnya komunitas street punk kota Medan, diantaranya adalah:
• Adanya fenomena bahwa komunitas street punk sering disamakan dengan anak-
anak jalanan dan pengamen jalanan. Padahal hal diatas jelas-jelas sangatlah berbeda. Seperti yang telah penulis jabarkan pada Bab II, bahwa kriteria untuk menjadi seorang
punk ada 3, yaitu: Musik, Ideologi dan Fashion. Kalau salah satu dari 3 kriteria tersebut tidak ada, maka orang tersebut tidak bisa dikatakan sebagai seorang punk. Kenyataannya,
sekarang ini banyak sekali anak-anak jalanan atau pengamen jalanan yang berdandan ala punk. Mereka berpakaian dan beratribut punk. Menanggapi hal tersebut, Reza
menanggapinya dalam zines NewKicks issue 1: “Melihat fenomena tersebut, yaitu adanya gerombolan manusia yang beratribut
punk yang suka nongkrong, mabuk dan mondar-mandir di jalanan kota-kota besar di Indonesia akhir-akhir ini sebenarnya tidak usah heran lagi. Mereka itu
bukan Punk…. Mereka itu hanyalah manusia-manusia yang beratribut punk tetapi jalan hidupnya adalah hippies. Hanya hippies yang lari dari
145
Zines NewKicks issue 2.
Universitas Sumatera Utara